Istilah Fatamorgana berasal dari bahasa Italia, yaitu Faye le Morgana, yang memiliki arti seorang peri yang rupanya dapat berubah – ubah. Fatamorgana merupakan salah satu fenomena alam yang menakjubkan yang terjadi di bumi yang merupakan salah satu planet di tata surya (baca juga: ciri planet dalam tata surya dan sistem tata surya).
Fenomena Fatamorgana dapat terjadi karena adanya pembiasan cahaya yang menyebabkan terjadinya ilusi optik. Umumnya fatamorgana ini terjadi di wilayah yang luas dengan cuaca sangat panas seperti di gurun. Fatamorgana hanya akan terlihat pada jarak yang jauh dari posisi kita berada karena bentuk struktur bumi yang bulat sesuai dengan konsep geografi. Kecuali jika bumi berbentuk datar, maka cahaya yang dibelokkan akan mencapai lapisan tanah sangat dekat dengan tempat dimana cahaya tidak dibelokkan, dan fatamorgana akan bisa kita lihat pada jarak yang sangat dekat. Dan untuk lebih lengkapnya, tahapan – tahapan bagaimana proses terjadinya peristiwa fenomena fatamorgana tersebut, akan dijelaskan dibawah ini.
Proses terjadinya fatamorgana berbeda dengan proses terjadinya pelangi, walaupun sama – sama merupakan fenomena alam yang terjadi karena adanya proses pembiasan cahaya. Berikut ini merupakan proses terjadinya fatamorgana :
Syarat Terjadinya Fatamorgana
Fatamorgana dapat terjadi jika terdapat syarat – syarat sebagai berikut.
Fatamorgana dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan posisi bayangan yang terbentuk, yaitu sebagai berikut.
Lalu lapisan tanah atau aspal yang memiliki suhu sangat panas tersebut meradiasikan panasnya keluar dari dalam lapisan tanah atau aspal sehingga udara yang berada diatasnya menjadi sangat panas. Dan ketika cahaya matahari datang melewati udara dingin dan masuk ke dalam udara yang panas, maka cahaya matahari yang datang tersebut akan dibelokkan sehingga terbentuk bayangan seperti genangan air tepat di bawah objek aslinya.
Fatamorgana jenis ini merupakan jenis fatamorgana yang terjadi ketika kita berada di jalanan beraspal dengan cuaca sangat panas atau di gurun pasir, termasuk didalamnya adalah gurun pasir terbesar di dunia (baca juga: gurun terluas di dunia , fungsi gurun pasir dan bioma gurun).
2. Fatamorgana Superior
Karena perbedaan suhu tersebut, maka medium yang suhunya lebih dingin akan dihambat oleh medium yang suhunya lebih panas yang berada disekitarnya sehingga terbentuklah bayangan fatamorgana superior yang terjadi tepat berada diatas objek aslinya. Fatamorgana superior ini umumnya terjadi di kutub dan di laut atau di samudera, termasuk didalamnya adalah samudera di dunia.
3. Fatamorgana Lateral
Fatamorgana Lateral ini mirip dengan fatamorgana inferior tetapi pada fatamorgana lateral, gradien suhu datang dalam arah horizontal, misalnya seperti pada dinding bangunan dengan bidang vertikal.
Jadi dinding bangunan tersebut memiliki suhu yang lebih panas dibandingkan dengan suhu udara disekitarnya. Karena adanya perbedaan suhu tersebut, jika sinar matahari yang keluar dari bagian – bagian matahari datang dari medium dengan suhu panas ke medium dengan suhu lebih dingin, maka sinar yang datang tersebut akan dibiaskan secara horizontal menjauhi garis normal. Hal ini menyebabkan terbentuknya bayangan tepat disamping objek aslinya.
Dampak Fatamorgana
Fatamorgana memberikan beberapa dampak bagi ruang publik kehidupan seperti berikut ini.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…