Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai beberapa keunikan yang dimiliki dari planet ke tujuh dalam tata surya apa lagi jika bukan planet Uranus. Planet Uranus menjadi salah satu planet terjauh dari pusat tata surya, Matahari maka tidak heran jika planet Uranus termasuk planet terdingin. Masih banyak keunikan – keunikan planet Uranus yang perlu diketahui, mari disimak satu per satu penjelasannya!
Perlu diketahui jika planet Uranus melakukan rotasi selama 17 jam 14 menit. Akan tetapi periode Uranus untuk mengelilingi Matahari atau berevolusi membutuhkan waktu selama 84 tahun. Dapat dikatakan jika sejak ditemukan untuk pertama kalinya pada tahun 1781 oleh Sir William Herschel, Uranus baru mengalami 2 kali revolusi penuh dan membutuhkan waktu sekitar 14 tahun lagi untuk memasuki tahun ketiga revolusi.
Planet Uranus terdiri dari hidrogen yang berada di lapisan atas yang bercampur dengan gas helium. Sedangkan untuk lapisan bawahnya terdapat lapisan es yang mengelilingi inti batu dan es itu sendiri. Untuk atmosfernya terbuat dari air, kristal es metana dan amonia sehingga jika dilihat planet Uranus akan tampak berwarna biru pucat. Karena komposisi sebagian besar berupa es dan gas, maka tidak heran jika Uranus mendapat julukan sebagai raksasa es di sistem tata surya.
Pada awalnya, Sir William Herschel bukan memberikan nama Uranus, tetapi Georgian Sidus untuk menghormati Raja George III saat itu. Dan nama planet Georgian terus digunakan hingga pada tahun 1850 mulai diganti menjadi Uranus. Hal ini disebabkan karena seorang astronom yang bernama Johann Bode kurang menyetujui nama Georgian sebab nama planet sebelumnya selalu menggunakan nama dewa – dewa yang berasal dari Mitologi Yunani Kuno. Hingga akhirnya nama Uranus dipilih dan diresmikan yang merupakan nama dari salah satu dewa Yunani Kuno yaitu Ouranos.
Ternyata cincin planet tidak hanya dimiliki oleh planet Saturnus saja, tetapi juga planet Uranus dengan jumlah cincin yang tidak sedikit. Cincin pada Uranus memang tidak sejelas dan setebal Saturnus, sangat tipis yang tersusun atas partikel – partikel dengan ukuran kecil seperti debu dan batuan kecil. Keberadaan cincin Uranus baru diketahui untuk pertama kalinya pada tanggal 10 Maret 1977 dan terus diteliti hingga ditemukan bahwa cincin yang terdapat pada planet Uranus setidaknya terdapat 11 cincin. Pengamatan menggunakan teleskop Hubble antara tahun 2003 sampai dengan 2005 didapatkan hasil dua set cincin lagi.
Uranus menjadi planet dengan jumlah satelit alami terbanyak ketiga setelah planet Saturnus (53 satelit alami) dan planet Jupiter (50 satelit alami) di sistem tata surya. Satelit alami terbesar bernama Titania dengan rata – rata radius sekitar 788,9 km. Semua nama satelit alami tersebut berasal dari tokoh fiksi karya William Shakespeare dan Alexander Pope seperti Titania, Oberon, Miranda, Ariel, Umbriel, Cordelia, Puck, Ophelia, Bianca, Desemona, Juliet, Cresida, Rosalin, Portia, Belinda dan lain sebagainya. Setiap satelit mempunyai ciri yang berbeda – beda, namun pada umumnya permukaan gelap, dilapisi es serta berupa batuan.
Seluruh planet yang ada di sistem tata surya memiliki sudut iklinasi atau kemiringan sekitar kurang dari 45o terhadap kutub utara bidang ekliptika. Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku pada planet Venus yang mempunyai sudut iklinasi sebesar 177o dan juga planet Uranus sebesar hampir 98o. Kemiringan yang alami oleh Uranus ini hingga hampir terletak pada bidang ekliptika tata surya masih belum diketahui penyebabnya. Namun diperkirakan pernah mengalami tabrakan dengan benda sebesat planet Bumi saat awal pembentukan tata surya. Akibat dari kemiringan ini Uranus mengelilingi Matahari tidak seperti planet pada umumnya yang berputar mirip dengan gasing, namun seperti bola yang sedang menggelinding.
Uranus yang memiliki sumbu rotasi 98o, berotasi searah dengan jarum jam. Sehingga matahari muncul dari sebelah barat dan tenggelam di sebelah di timur terutama saat terjadi equinox. Equinox yaitu posisi matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa dan hal ini pernah terjadi pada tahun 2007 dan ada kemungkinan terjadi kembali pada tahun 2049. Posisi kutub utara pada Uranus sempat diperdebatkan.
Jika mengacu pada kaidah tangan kanan dimana ibu jari adalah utara sedangkan empat jari lainnya merupakan arah rotasi, maka kutub utara Uranus adalah daerah yang membentuk sudut 98o. Akan tetapi menurut sistem koordinat terbaru, kutub utara pada planet yaitu kutub yang menunjuk ke atas bidang invariable tata surya. Hal ini tentu bertentangan dengan kaidah tangan kanan, artinya sama seperti Venus bahwa planet Uranus berotasi searah dengan jarum jam.
Pengaruh kemiringan yang dialami oleh Uranus, bagian kutub lebih banyak menerima sinar matahari dibandingkan dengan wilayah yang ada di equator. Justru yang menarik yaitu bagian equator lebih panas dibandingkan daerah kutub. Penyebab panasnya wilayah equator masih belum diketahui namun dugaan kuat disebabkan bahwa kecepatan rotasi di bagian equator sekitar 9.320 km/jam sehingga memberikan dampak terhadap suhu di bagian equator. Meskipun hal ini masih belum pasti, akan tetapi hasil pengamatan pada waktu gelap selama 42 tahun di bagian kutub, menjadi penyebab suhu di kutub lebih dingin dibandingkan equator.
Pesawat ruang angkasa Voyager 2 berhasil melintasi planet ini di tanggal 24 Januari 1986 pada jarak 81.500 km. Voyager 2 berhasil mengabadikan Uranus dari dekat dengan memotretnya untuk pertama kali. Tidak hanya itu saja, Voyager 2 juga berhasil menemukan 10 bulan alami baru milik Uranus serta dua cincin planet di bagian dalam yang baru diketahui.
Berdasarkan hasil pengamatan secara spektroskopi dengan menggunakan teleskop Gemini Utara, diketahui jika atmosfer di bagian atas mengandung hidrogen sulfida yaitu gas beracun yang memiliki bau mirip telur busuk. Keberadaan hidrogen sulfida ini sangat kontras jika dibandingkan dengan yang ada di planet gas lainnya seperti Saturnus dan Jupiter. Kedua planet tersebut tidak mengandung hidrogen sulfida atau hanya terdapat amonia saja.
Itulah beberapa keunikan yang dimiliki oleh planet Uranus. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…