Indonesia merupakan sebauh negara yang memiliki letak geografis yang sangat strategis (baca: letak geografis dan astronomis Indonesia). Keberadaan negara Indonesia ini adalah di antara dua samudera (baca: samudera di dunia) dan dua benua (baca: benua terbesar di dunia). Dengan demikian Indonesia mempunyai peluang untuk menjadi negara yang didatangi oleh banyak masyarakat luar negeri dalam berbagai macam urusan karena letaknya yang strategis. Salah satu pemicu masyarakat luar negeri datang ke Indonesia sejak zaman dahulu adalah urusan perdagangan. Ditambah lagi dengan kekayaan Indonesia (baca: kekayaan alam Indonesia yang mendunia) akan perkebunan dan pertaniannya yang melimpah ruah. Hal ini semakin menjadikan Indonesia menjadi negara yang mempunyai kedudukan di dunia perdagangan internasional.
Indonesia mempunyai komoditas pertanian dan juga perkebunan yang sangat banyak, mulai dari kopi, karet, padi, kelapa sawit, rempah- rempah dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa dahulu Indonesia menjadi incaran para penjajah. Salah satu penyebab mengapa Indonesia mempunyai banyak komoditas perkebunan dan pertanian adalah tanahnya yang subur serta iklim (baca: iklim di Indonesia) yang dimiliki Indonesia, yakni tropis.
Indonesia mempunyai iklim tropis karena Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa (baca: garis astronomis pada peta). Oleh karena iklim di Indonesia adalah iklim tropis, maka Indonesia mempunyai penyinaran matahari (baca: bagian- bagian matahari) yang cukup dan juga curah hujan (baca: proses terjadinya hujan dan jenis-jenis hujan) yang cukup di setiap tahunnya. Beberapa komoditas hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia telah menjadi andalan ekspor dari Indonesiam seperti tembakau, kopi, karet, hingga kelapa sawit. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai salah satu komoditas perkebunan yang dimiliki Indonesia, yakni kelapa sawit.
Sebelum membicarakan lebih jauh mengenai kelapa sawit, kita akan mengenal terlebih dahulu mengenai kelapa sawit. Pohon kelapa di Indonesia memang tumbuh subur dan banyak sekali, terlebih di daerah- daerah pantai (baca: ekosistem pantai) atau pinggir laut (baca: macam-macam laut). Pohon kelapa yang tumbuh menjulang tinggi ini banyak sekali manfaatnya. Dari buah kelapa, kulit buah, daging buah, air kelapa, batang pohon kelapa, hingga daun kelapa semua memiliki fungsi yang beraneka ragam. Disamping pohon kelapa hijau yang sering kita temukan di pinggiran pantai (baca: manfaat pantai), kita juga perlu mengenal jenis pohon kelapa lainnya, yakni kelapa sawit.
Kelapa sawit atau Elaesis merupakan tumbuhan industri penting yang menghasilkan minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel) dan lain sebagainya. Tanaman kelapa sawit berasal dari kerajaan Plantae divisi Magnoliophyta.
Proses Pengolahan Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit merupakan hasil olahan kelapa sawit yang mengalami berbagai macam proses. Rangkaian proses dari olahan kelapa sawit ini membutuhkan ketelitian dan juga kejelian agar mendapatkan kualitas yang terbaik. Pengolahan kelapa sawit agar menjadi minyak sawit membutuhkan berbagai macam proses. Untuk lebih jelas mengenai langkah demi langkah proses pengolahan kelapa sawit, berikut ini akan dijelaskan langkah- langkahnya.
Untuk membuat minyak kelapa sawit yang berkualitas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyortir buah kelapa sawit yang pas untuk diolah. Kita harus memiliki buah kelapa sawit yang sudah berumur pas untuk diolah, jangan sampai kita memilih buah yang terlalu muda. Selain itu kita juga harus memilih buah yang memiliki kondisi baik, jangan sampai menggunakan buah yang memiliki kondisi tidak baik. Kita perlu mengingat bahwa minyak yang berkualitas dibuat menggunakan bahan baku yang baik pula.
Setelah buah yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak ini disortir, buah kelapa sawit kemudian dimasukkan ke dalam ramp cage yang biasanya berada di atas rel lori. Pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit ini biasanya menggunakan mesin- mesin industri karena pengolahannya biasanya dilakukan dalam skala besar. Maka dari itulah pengolahan minyak kelapa sawit ini merupakan salah satu industri yang menopang perekonomian Indonesia. Ramp cage mempunyai 30 pintu yang dibuka dan ditutup menggunakan sistem hidrolik yang terdiri dari 2 line kanan dan kiri. dan ketika pintu dibuka lori yang berada dibawah cage akan terisi.
Setelah terisi, lori ditarik dengan capstand ke transfer carriage , dimana transfer carriage ini dapat memuat 3 lori yang masing- masing mempunyai rata- rata berat 3,3 hingga 3,5 ton. Melalui transfer carriage ini lori diarahkan ke rel sterilizer yang ditentukan. Setelah itu diserikan sebanyak 12 lori untuk dimasukkan ke dalam sterilizer dengan menggunakan loader.
Proses pengolahan kelapa sawit yang selanjutnya adalah sterilisasi. Sterilisasi merupakan proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut dengan sterilizer. Perebusan ini mempunyai beberapa fungsi. Beberapa fungsi dari perebusan buah kelapa sawit ini antara lain adalah:
Proses perebusan ini dilakukan selama 85 hingga 95 menit dan media pemanas yang dipakai adalah steam dari BVP yang bertekanan 2,8 hingga 3 bar. Proses perebusan ini dilakukan dengan sistem 3 peak atau puncak tekanan. Sistem perebusan 3 peak ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Itulah beberapa langkah- langkah dari proses perebusan untuk mengolah buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit.
Setelah melalui proses perebusan buah kelapa yang sedikit panjang dan memerlukan ketelitian, kelapa sawit yang telah masak diangkut ke thresser dengan menggunakan hoisting crane yang mempunyai daya angkat sebanyak 5 ton. Lori diangkat kemudian dibalikkan di atas hopper thresser atau auto feeder. Pada tahap ini tandan buah segar yang telah direbus siap untuk dipisahkan antara berondolan dan juga tandannya.
Sebelum masuk ke dalam thresser, kelapa sawit yang telah direbus diatur pemasukannya dengan menggunakan auto feeder. Dengan menggunakan sebuah putaran, kelapa yang telah direbus dibanting sehingga membuat berondolan lepas dari tandannya. Tandan yang telah terlepas tersebut akan jatuh ke convenyor dan juga elevator untuk kemudian didistribusikan ke rethresser untuk pembantingan kedua kalinya.
Untuk tandan kosong sendiri akan didistribusikan dengan empty bunch conveyor untuk kemudian didistribusikan ke penampungan empty bunch.
Berondolan yang keluar dari thresser jatuh ke conveyor, kemudian diangkut dengan fruit elevator menuju ke top cross conveyor yang mendistribusikan berondolan ke distributing conveyor untuk dimasukkan ke dalam tiap- tiap digester. Digester sendiri merupakan tangki silinder tegak yang dilengkapi pisau- pisau pengaduk sehingga berondolan dapat dicacah di dalam tangki ini.
Tujuan pelumatan ini adalah agar daging buah kelapa sawit terlepas dari biji agar mudah untuk di press. Berondolan yang sudah lumat kemudian masuk ke dalam screw press untuk diperas hingga menghasilkan minyak. Pada proses ini pula dilakukan penyemprotan dengan air panas supaya minyak yang keluar tidak terlalu kental, dan agar pori- pori silinder tidak tersumbat, sehingga kerja screw press tidak akan terlalu berat.
Minyak hasil mesin press kemudian menuju ke sand trap tank untuk pengendapan. Hasil yang lain adalah ampas yang terdiri dari biji dan fiber, yang akan dipisahkan dengan menggunakan cake breaker conveyor (CBC).
Pada tahap ini kita telah mendapatkan minyak hasil dari press. Namun minyak yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung kotoran- kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air (baca: jenis air), dan lain sebagainya. Untk mendapatkan minyak yang berkualitas maka kotoran- kotoran tersebut haruslah dihilangkan. Untuk menghilangkan kotoran- kotoran tersebut maka perlu bagi kita untuk melakukan pemurnian. Untuk proses pemurnian terhadap minyak ini kita akan melibatkan banyak peralatan, diantaranya adalah:
Pada stasiun kernel ini dilakukan aktivitas pemisahan serabut dari nut, pemisahan inti dari cangkangnya, dan pengeringan inti.
Nah, itu tadi ketujuh proses panjang yang dilalui oleh buah kelapa sawit sebelum menjadi minyak kelapa sawit yang berkualitas dan siap pakai. Ketujuh proses pengolahan kelapa sawit ni menggunakan mesin dan juga tenaga manusia agar tercipta kualitas yang diinginkan.
Pohon kelapa sawit merupakan pohon yang menjadi salah satu andalan industri di Indonesia. Banyak sekali persebaran pohon kelapa sawit ini. Beberapa daerah yang menjadi lokasi persebaran kelapa sawit di Indonesia antara lain di Aceh, pantai timur sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Ya, persebaran kelapa sawit di Indonesia memanglah terbilang cukup merata yakni menyebar hampir di setiap pulau di Indonesia.
Manfaat Minyak Sawit
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang sangat bermanfaat. Telah disebutkan sebelumnya bahwasannya kelapa sawit bisa diolah menjadi berbagai macam minyak dan minyak tersebut tentu saja mempunyai banyak sekali manfaat. Beberapa manfaat yang akan kita dapatkan dari minyak olahan kelapa sawit adalah:
Itulah beberapa manfaat yang akan kita dapatkan dari minyak kelapa sawit. Manfaat- manfaat yang telah disebutkan di atas hanyalah sebagian kecil dari manfaat yang akan kita dapatkan dari minyak kelapa sawit. Masih banyak manfaat dari minyak kelapa sawit lainnya yang bisa kita dapatkan.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…