Erosi merupakan salah satu kejadian alam yang bersifat merugikan. Ada beberapa benda yang dapat terkena erosi, seperti tanah (baca: erosi tanah), batuan (baca: jenis batuan), maupun besi. Erosi yang mengenai tanah ataupun batuan ini dibedakan atas beberapa macam.
Jenis jenis erosi
Macam- macam erosi ini berasal dari hal- hal yang menyebabkan erosi itu terjadi. Adapun beberapa jenis dari erosi adalah sebagai berikut:
Jenis erosi yang pertama adalah erosi atau pengikisan yang disebabkan oleh air. Air yang dimaksud disini adalah air sungai (baca: manfaat sungai). Mengapa air sungai? Hal ini karena air sungai merupakan air yang mengalir atau air yang bergerak. Pergerakan air inilah yang nantinya akan menyebabkan pengikisan.
Pergerakan air dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah tanpa kita sadari telah membawa lapisan tanah secara perlahan- lahan terangkat. Terlebih apabila arus yang dimiliki sungai sedang kuat- kuatnya. Maka dari itulah seiring dengan berjalannya waktu maka banyak tanah yang akan mengalami erosi. Erosi ini terjadi terutama setelah datangnya banjir. Setelah terjadi banjir besar maka tanah akan lebih terkena erosi daripada ketika air sungai (baca: ekosistem sungai) sedang tidak banjir atau hanya normal saja.
Pengikisan atau erosi yang kedua adalah yang disebabkan oleh air laut. Meskipun sama- sama disebabkan oleh air, nyatanya erosi yang disebabkan oleh air sungai dengan air laut ini berbeda. Erosi yang disebabkan oleh air laut dinamakan dengan abrasi. Apabila kekuatan air sungai untuk melalukan pengikisan terletan pada arusnya, maka kekuatan air laut untuk melakukan pengikisan ini terletak pada ombaknya. Ombak- ombak air laut yang selalu menerpa dan juga membentur setiap saat perlahan- lahan akan menyebabkan pengikisan.
Pengikisan atau erosi terutama akan terjadi pada benda- benda yang dihantam ombak, seperti karang ataupun pinggiran pantai. Terebih lagi air laut ini sangat mengandung garam yang bisa membuat kerapuhan. Maka dari itulah apabila kita perhatikan dengan seksama, terkadang batu- batu yang ada di pinggiran pantai membentuk suatu bentuk tertentu. Hal inilah sebagai bentuk atau hasil dari abrasi.
Jenis pengikisan atau erosi yang ketiga adalah yang disebabkan oleh angin (baca: jenis angin). Tanpa kita sadari, perlahan- lahan angin dengan kekuatannya bisa mengangkat partikel- partikel yang dimiliki oleh tanah untuk kemudian dipindahkan ke tempat yang lain. Akibatnya, seiring dengan berjalannya waktu tanah tersebut nantinya akan terkikis, dan inilah yang disebut dengan erosi. Erosi yang disebabkan oleh angin ini kita kenal dengan istilah deflasi. Deflasi banyak terjadi terustama di daerah yang mempunyai cukup angin (baca: angin muson) yang besar.
Erosi atau pengikisan yang selanjutnya adalah pengikisan yang disebabkan oleh gletser. Erosi semacam ini dikenal juga dengan nama erosi eksarasi. Gletser atau geyser merupakan es padat yang telah mencair. Gletser atau geyser ini apabilah telah mengalir akan menimbulkan dorongan yang begitu kuat.
Hal ini karena perubahan dari awalnya yang padat dan kemudian mencair, maka akan terlihat masih kental. Geyser ini dapat menimbulkan dorongan yang sangat besar yang mana pada akhirnya bisa mengakibatkan erosi, terutama pada benda- benda yang telah dilewati oleh gletser atau geryser tersebut. Namun erosi seperti ini hanya terjadi di daerah- daerah yang memang mempunyai stok salju atau es (baca: hujan es) yang banyak.
Macam atau jenis erosi yang selanjutnya adalah korosi. Agak mirip dengan deflasi, korosi ini merupakan erosi yang disebabkan karena angin. Korosi ini terjadi karena hembusan angin yang membawa butiran- butiran pasir. Butiran pasir yang tertiup oleh angin ini akan menerpa bagian batuan tertentu sehingga akan menimbulkan kejadian batuan (baca: batuan penyusun lapisan Bumi) tersebut terkikis dan akan melapuk. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat perbedaan antara korosi dan juga deflasi. Jika deflasi merupakan erosi yang murni karena kekuatan angin, maka korosi ini akibat angin yang membawa butiran- butiran pasir.
Itulah beberapa macam erosi yang kita kenal. Dari berbagai jenis erosi tersebut kita akan membahas mengenai salah satu jenis erosi. Erosi yang akan kita bahas pada artikel ini adalah erosi air laut atau yang disebut dengan abrasi.
Barangkali kita telah mengetahui sebelumnya mengenai abrasi. Kita juga telah seringkali mendengar abrasi. Istilah abrasi ini kerap kali berhubungan dengan air laut. Dan hal ini memanglah benar. Yang dimaksud dengan abrasi adalah erosi yang disebabkan oleh air laut. Kita telah mengetahui jenis- jenis erosi sebelumnya (sesuai dengan yang telah dipaparkan di atas), dan salah satunya adalah erosi yang disebabkan oleh air laut. Pengertian mengenai erosi air laut atau abrasi lebih lanjut adalah suatu pengikisan pantai yang disebabkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang sifatnya merusak. Dengan pernyataan ini kita mengetahui bahwasannya erosi ini merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang tidak baik dan harus dicegah agar tidak menimbulkan kerusakan lainnya.
Penyebab Erosi Air Laut
Erosi yang merupakan peristiwa alamiah ini sangat erat kaitannya dengan tenaga dan juga waktu. Semakin besar tenaga yang dipunyai, maka akan semakin cepat pula terjadinya erosi. Selain itu, erosi juga dipengaruhi oleh waktu, dimana seiring dengan berjalannya waktu pasti erosi ini akan terjadi. Tidak hanya tenaga dan juga waktu saja, namun ada berbagai faktor lainnya yang dapat mempercepat terjadinya erosi.
Mengenai erosi air laut atau yang kita kenal dengan sebutan abrasi, ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya abrasi ini. faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya abrasi ini bisa merupakan faktor alami ataupun karena ulah manusia. Lalu, apa sajakah faktor yang menyebabkan terjadinya erosi air laut atau abrasi ini? Berikut ini merupakan beberapa faktor tersebut:
Erosi air laut atau yang dinamakan dengan abrasi dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor- faktor yang datang dari alam. Dan faktor- faktor tersebut hampir tidak bisa dielakkan. Hal ini karena laut mempunyai secam siklusnya masing- masing, dimana pada suatu periode angin bertiup sangat kencang dan menciptakan gelombang serta arus yang tidak kecil. Beberapa faktor alamiah yang dapat menyebabkan erosi air laut antara lain adalah sebagai berikut:
Pasang surut air laut (baca: manfaat pasang surut air laut) menjadi penyebab pertama terjadinya erosi air laut. Pasang surut air laut ini pastilah merupakan hal yang akan terjadi pada lautan. Hal ini karena pasang surut air laut merupakan bagian dari siklus lautan itu sendiri. Pasang surut air laut ini akan menjadi penyebab terjadinya erosi karena kekuatan yang ditimbulkannya.
Penyebab terjadinya erosi air laut yang selanjutnya adalah angin yang bertiup di atas lautan. Lautan memang merupakan daerah yang mempunyai banyak sekali angin (baca: penyebab angin topan). Oleh karena itulah seringkali ada angin yang bertiup di atas lautan tersebut. Adapun angin yang membawa dampak terjadinya erosi air laut ini merupakan angin yang bertiup kencang. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu saja, hal ini karena angin yang berhembus kencang tersebut akan memicu terjadinya gelombang yang besar.
Hal ini tentu saja akan mengakibatkan abrasi, karena pada akhirnya gelombang tersebut akan menghantam bibir pantai. Gelombang yang besar ini menghantam bibir pantai dan bisa mengakibatkan pengikisan pada tanah atau pasir, dan bahkan pada batuan (baca: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf) atau karang yang berada di pinggir pantai (baca: ekosistem pantai).
Penyebab erosi air laut yang selanjutnya adalah arus laut yang berkekuatan atau arus laut yang kuat. Arus laut yang kuat juga akan menyebabkan terjadinya erosi air laut atau abrasi hal ini karena kekuatannya yang mampu membuat tanah maupun batuan terkikis. Selain itu gelombang laut yang terkadang mengangkut benda- benda padat juga bisa membentur ke karang sehingga lama kelamaan akan menyebabkan terkikisnya karang tersebut.
Itulah beberapa faktor- faktor alamiah yang dapat menyebabkan erosi air laut. Selanjutnya ada pula faktor- faktor yang menyebabkan abrasi dari ulah manusia. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Penyebab abrasi dari ulah manusia yang pertama adalah ketidakseimbangan ekosistem air laut. Ketidakseimbangan ini bisa berasal dari eksploitasi besar besaran terhadap kekayaan laut, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan kerusakan dan pengikisan.
Pemanasan global juga merupakan penyebab terjadinya abrasi atau erosi air laut. Kita semua mengetahui penyebab pemanasan global yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia. Oleh karena itulah apabila aktivitas manusia yang merugikan selalu terjadi maka hal ini akan menjadikan abrasi lebih cepat terjadi.
Itulah beberapa faktor yang bersumber dari manusia yang akan mendorong terjadinya abrasi. Faktor- faktor tersebut bisa memudahkan abrasi terjadi di pantai. Dan di Indonesia, abrasi dapat ditemui di tepi- tepi laut.
Pencegahan Abrasi
Setelah kita mengetahui faktor- faktor apa saja yang dapat mendorong terjadinya abrasi, alangkah baiknya apabila kita mengetahui beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi, yakni sebagai berikut:
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi. Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak sekali pantai. Oleh karena itulah masyarakat Indonesia hendaknya melakukan upaya- upaya tersebut agar pantai Indonesia lebih terawat dan lestari.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…