Pemanasan global merupakan salah satu peristiwa alam yang agung karena memiliki dampak luar biasa, bukan hanya signifikan, namun juga dalam lingkup wilayah yang luas. Maka dari itulah pemanasan global merupakan peristiwa yang sangat penting dan sangat perlu kita perhatikan demi menyelamatkan kondisi bumi dan juga kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya, mengingat pemanasan global dapat menimbulkan dampak yang sangat signifikan dan mencakup dalam berbagai segi. Untuk mengetahui secara lebih lengkap dan rinci mengenai dampak pemanasan global, berikut ini akan dijelaskan dari berbagai segi.
Pemanasan global merupakan peristiwa memanasnya suhu rata- rata di permukaan bumi (baca: bentuk permukaan bumi) atau kerak bumi sehingga menyebabkan bumi menjadi lebih panas. Maka dari itulah disadari atau tidak, pemanasan global akan berpengaruh terhadap iklim (baca: iklim di Indonesia) dan cuaca. Beberapa pengaruh pemanasan global terhadap iklim dan cuaca antara lain adalah sebagai berikut:
Salah satu dampak dari pemanasa global yang paling terasa mencakup iklim dan cuaca adalah menjadikan cuaca tidak menentu. Misalnya kita sangat sulit memprediksi cuaca yang akan terjadi dalam kurun waktu tertentu. apabila kita memprediksikan hari akan cerah, tiba- tiba bisa turun hujan (baca: jenis hujan), itupun hujan yang sangat deras dan terkadang disertai jenis angin dan juga petir. Hal inilah yang menyebabkan kesulitan melakukan ramalan cuaca. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ramalan cuaca atau prakiraan cuaca ini merupakan hal yang sangat penting. Bukan hanya bagi penyelenggara event atau proyek, namun juga sangat penting bagi sektor transportasi. Mengingat transportasi udara membutuhkan jadwal penerbangan yang sangat teliti dan berhati- hati terhadap cuaca.
Dampak kedua dari pemanasan global bagi cuaca dan iklim adalah kedatangan musim yang tidak sesuai dengan masa. Kita mempelajari bahwa musim di dunia ini datang dengan sangat teratus menurut tanggal masing- masing. Oleh karena itulah kita dapat memprediksi kapan kita akan berjumpa dengan musim tertentu. sebagai contoh pembagian musim di Indonesia, kita akan menjumpai musim hujan ketika bulan Oktober- April, sementara sisanya kita akan menjumpai musim kemarau. Namun sejak akhir- akhir ini pemanasan global melanda bumi, musim datang semakin tidak beraturan, semakin tidak pada masanya. Misalnya di bulan November yang seharusnya sudah memasuki musim penghujan, justru masih terasa panas dan tidak menunjukkan tanda- tanda akam turun hujan. Demikian halnya dengan musim penghujan yang masih saja datang meskipun sudah memasuki saat musim kemarau tiba.
Dampak pemanasan global yang selanjutnya adalah cuaca atau iklim menjadi lebih terasa panas dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini tercermin pada suhu udaranya. Ketika pemanasan global terjadi, maka udara menjadi terasa lebih panas, dan panasnya ini merupakan panas yang menyengat kulit. Jadi, meskipun matahari tidak terlalu terik, namun cuaca cukup membakar kulit kita sehingga kita akan merasa gerah dan kepanasan.
Dampak selanjutnya dari pemanasan global terhadap cuaca dan iklim adalah musim yang lamanya tidak sesuai semestinya. Misalnya di Indonesia, harusnya musim penghujan dan musim kemarau sama- sama berlangsung selama enam bulan tapi karena pemanasan global, musim ini bisa berlangsung tidak semestinya. Terkadang kita menjumpai musim penghujan yang lebih lama daripada musim kemarau dan terkadang musim kemarau datang lebih lama daripada musim hujan.
Nah, itulah beberapa dampak dari pemanasan global yang dapat mempengaruhi atau berpengaruh terhadap cuaca dan juga iklim. Bukan hanya di indonesia, namun juga di belahan bumi lainnya.
Pemanasan global adalah peristiwa alam yang mempengaruhi di berbagai segi di bumi, salah satunya adalah segi permukaan ekosistem air laut. Akibat pemanasan global, kondisi macam- macam laut atau samudera di dunia ini menjadi berbeda dan tidak seperti sebelumnya. Air laut yang merupakan sumber kehidupan makhluk hidup di bumi mempunyai perubahan keadaan yang bisa diprediksi sebelumnya. Beberapa kondisi kelautan dunia akibat adanya pemanasan global antara lain adalah sebagai berikut:
Salah satu dampak pemanasan global yang paling dirasakan dari segi kelautan adalah naiknya permukaan air laut. Kenaikan pada permukaan air laut ini memanglah tidak terlalu banyak sehingga mungkin saja kita tidak terlalu menyadari. Meski demikian permukaan air laut yang terus menerus naik lama- lama akan sangat kita rasakan. Misalnya, banyak tempat yang dulunya tidak tergenang air dan sekarang tergenang air laut, kemudian terjadi banjir rob di berbagai tempat, selain itu banyak pulau- pulau kecil yang tenggelam. Kenaikan permukaan air laut ini tidak lain karena disebabkan oleh es yang mencair akibat suhu bumi semakin panas atau pemanasan global. Es- es yang mencair ini merupakan es yang berada di kutub bumi, baik kutub utara maupun kutub selatan. Di kutub- kutub bumi tersebut kita mendapati gunung- gunung es yang sangat besar. Namun karena kondisi bumi yang sudah panas, maka dalam beberapa periode, gunung- gunung es tersebut longsor dan es mulai mencair. Ketika es mencair maka akan menambah volume air laut, sehingga permukaan air laut menjadi naik akibat bertambahnya volume tersebut.
Dampak pemanasan global yang selanjutnya adalah suhu di permukaan air laut meningkat, tidak seperti sebelum terjadi pemanasan global. Hal inilah yang menyebabkan suhu air laut sekarang ini lebih hangat daripada laut yang dulu. Air laut yang hangat ini akan membawa perubahan ke ekosistem air laut. Air laut yang hangat ini disebabkan oleh cuaca di bumi yang semakin panas akibat pemanasan global.
Dampak pemanasan global yang berkaitan dengan air laut adalah banyak pulau- pulau kecil yang tenggelam. Pulau- pulau kecil tenggelam karena permukaan air laut menjadi naik sehingga menutupi pinggiran pulau. Apabila kenaikan permukaan air laut ini terjadi secara terus- menerus maka pulau- pulau kecil bisa tenggelam. Dan apabila terus dan terus mengalami kenaikan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat pulau- pulau besar yang dihuni oleh manusia pun lama- kelamaan akan tenggelam. Maka dari itulah sangat penting bagi kita untuk melakukan pencegahan terjadinya pemanasan global yang semakin parah.
Pemanasan global secara langsung bisa membunuh ekosistem laut atau makhluk- makhluk hidup yang habitatnya di bawah laut. Mengepa demikian? Hal ini karena perubahan keadaan yang dialami oleh laut. Beberapa perubahan keadaan adalah suhu air laut yang meningkat. Tidak semua makhluk hidup bawah laut tahan akan suhu air laut yang menghangat, akibatnya beberapa makhluk hidup yang tidak dapat bertahan tersebut akan mati. Selain itu, pemanasan global juga dapat memicu terjadinya beberapa peristiwa laut yang dapat menjadi pembunuh massal bagi ikan- ikan laut. Pernah kita mengetahui banyak kasus di luar negeri mengenai ikan- ikan yang mati dan hal ini disebabkan oleh peristiwa laut akibat pemanasan global.
Nah, itulah beberapa dampak dari pemanasan global yang dapat mempengaruhi atau berpengaruh kondisi pemukaan air laut dan kondisi laut serta ekosistem laut pada umumnya. Perubahan kondisi laut dan permukaan air laut ini terjadi pada laut atau samudera di dunia sehingga dari berbagai belahan bumi manapun bisa merasakannya tanpa terkecuali.
Sangat dimungkinkan bahwa pemanasan global sangat mempengaruhi kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal kita. hal ini karena pemanasan global memang sangat terasa di daratan (baca: ekosistem darat). beberapa dampak yang disebabkan oleh pemanasan global dari segi lingkungan antara lain sebagai berikut:
Masih berkaitan dengan suhu udara yang ada di sekitar kita. Suhu udara memang selalu mengikuti kita kemana- mana sehingga kita pun dapat merasakannya di setiap waktu. Salah satu akibat yang dapat kita rasakan dan kita bandingkan daripada zaman dulu adalah udara terasa semakin panas. Namun, panas akibat pemanasan global ini berbeda dengan panas terik oleh matahari. Panas akibat pemanasan global terasa lebih menggigit di kulit, sehingga kita akan merasa cepat gerah. Meskipun kita sudah menyalakan kipas angin untuk meredam panasnya udara, namun keberadaan kipas angin tersebut seolah tidak memberikan fungsi apa- apa dan justru malah menambah panas tersebut menjadi berputar- putar di seluruh ruangan.
Dampak pemanasan global terhadap lingkungan yang lainnya adalah banyak terjadi peristiwa kebakaran, entah itu kebakaran hutan di Indonesia, kebakaran bangunan ataupun yang lainnya. Awalnya kebakaran ini dipicu oleh adanya cuaca yang panas yang diakibatkan sinar matahari yang terik. Kemudian diperparah juga oleh pemanasan global yang membuat udara semakin terasa panas. Dengan demikian, jika disulutkan api kecil saja maka api tersebut sangat mudah membesar sehingga membakar apa saja yang dilewatinya. Tidak mengherankan juga apabila kebakaran yang terjadi sangat awet karena dipengaruhi oleh berbagai hal yang membuat kebakaran tersebut menjadi awet. Pernah kita mandengar bahwa di Indonesia terjadi kebakaran hutan beberapa waktu yang lalu. Wilayah hutan yang terbakar di Pulau Sumatera ini sangat luas dan sangat awet hingga berbulan- bulan lamanya. Kebakaran hutan bukan sajakar di Pulau Sumatera ini sangat luas dan sangat awet hingga berbulan- bulan lamanya. kebakaran hutan, kebakaraa merupakan bencana alam yang berupa kebakaran saja, namun keberadaannya juga menyebabkan berbagai dampak yang bisa dirasakan oleh makhluk hidup, seperti mengganggu jadwal penerbangan pesawat, mengganggu berbagai aktivitas manusia dan menyebabkan berbagai macam penyakit pernafasan hingga menyebabkan beberapa orang meninggal dunia dibuatnya.
Dampak pemanasan global terhadap lingkungan (baca: fungsi lingkungan) yang lainnya adalah jarang terasa udara dingin. Apabila pada zaman dahulu kita dapat merasakan udara dingin ketika musim hujan, sekarang keadaan itu jarang kita temui. Sekarang, mekipun musim hujan namun udara yang berada di sekitar kita tetap terasa panas dan kita tetap merasakan gerah. Hal ini disebabkan karena suhu udara yang panas akibat adanya pemasana global.
Nah, itulah beberapa dampak dari pemanasan global yang dapat mempengaruhi atau berpengaruh terhadap lingkungan yang ada di sekitar kita. perubahan kondisi lingkungan yang umumnya terasa semakin panas ini tidak hanya terjadi di indonesia saja, namun juga di belahan bumi lainnya.
Salah satu poros kehidupan makhluk hidup di dunia terletak pada sektor pertanian. Sektor pertanian sangatlah memegang peranan penting karena keberadaannya menjamin pangan seluruh makhluk hidup di dunia, khususnya manusia. kita belajar mengenai rantai makanan makhluk hidup dan posisi produsen dipegang oleh tanaman atau tumbuhan, termasuk tumbuhan pertanian. Pemanasan global yang dapat memicu perubahan pada kondisi bumi ternyata berdampak juga pada sektor pertanian. Beberapa dampak pemanasan global yang terjadi pada sektor pertanian antara lain sebagai berikut:
Dampak yang paling nyata dan paling kita rasakan dari pemanasan global terhadap pertanian adalah menurunnya produksi pertanian. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ini tidak lepas dari keberadaan musim yang kacau dan ditambah dengan pola pergantian musim yang sulit sekali untuk diproduksi. Akibatnya para petani sangat kesulitan untuk menentukan masa tanam dan juga masa panen. Belum lagi ditambah berbagai bencana alam yang sering terjadi akibat musim atau cuaca yang tidak menentu. Beberapa bencana alam yang sangat ditakuti oleh petani adalah hidrometeorologi yakni banjir, kekeringan serta angin puting beliung. Ketiganya sangat berpengaruh terhadap produksi pertanian sehingga akan menurunkan produksi pertanian dari petani.
Dampak pemanasan global yang selanjutnya adalah mengancam produksi pangan dunia. Sumber pangan dunia salah satunya, bahkan yang paling banyak terletak pada pertanian. Ketika pertanian terganggu, otomatis produksi pangan dunia juga akan terganggu. Ancaman produksi pangan yang disebabkan oleh pemanasan global mempengaruhi pola presipitasi, evaporasi, run- off, kelembaban tanah, dan variasi iklim yang sangat fluktuatif. Hal- hal tersebut secara keseluruhan mengancam keberhasilan produksi pangan dunia.
Selain mengancam produksi pangan dunia, pemanasan global juga mengancam ketahanan pangan dunia. Hal ini disebabkan karena perubahan iklim yang sangat tidak menentu. Fenomena (baca: fenomena unik matahari di dunia) perubahan iklim yang tidak menentu ini menyebabkan lamanya musim juga tidak sama. Seringnya musim kemarau terjadi lebih lama daripada musim hujan, sehingga petani kesulitan mendapatkan air. Dan sekalinya hujan turun, turunlah hujan yang sangat lebat dan terkadang disertai dengan angin sehingga akan merusak tanaman petani.
Nah, itulah beberapa dampak dari pemanasan global yang dapat mempengaruhi atau berpengaruh terhadap sektor pertanian dunia. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya sektor pertanian merupakan poros kehidupan, sehingga ketika sektor pertanian terganggu maka kita akan kesulitan bahan pangan dan sangat mungkin menyebabkan kelaparan global.
Bukan hanya manusia yang merasakan dampak dari adanya pemanasan global atau global warming, namun juga terhadap tumbuhan dan satwa. Tumbuhan dan satwa juga sangat terpengaruh terhadap pemanasan global. Beberapa pengaruh pemanasan global terhadap fola dan fauna antara lain adalah sebagai berikut:
Pemanasan global atau global warming menyebabkan beberapa spesies binatang kehilangan habitatnya. Hal ini terutama bagi para binatang yang dulunya tinggal di wilayah hutan yang lebat. Pemanasan global yang mengganggu cara menjaga kelestarian hutan menyebabkan hutan menjadi rusak sehingga beberapa binatang kehilangan spesiesnya. Hal ini merupakan suatu hal yang memprihatinkan. Bagaimana nantinya binatang tersebut akan mendapatkan tempat tinggal yang baru dan memadai, sementara hutan telah rusak.
Pemanasan global juga menyebabkan berbagai tumbuhan atau tanaman mati. Kematian tumbuhan atau flora ini karena disebabkan oleh perubahan iklim yang tidak menentu, sehingga terkadang tumbuhan kekurangan air. Selain itu, kebakaran hutan yang dapat terjadi akibat adanya pemanasan global menjadi pemusnah massal bagi berbagai jenis tanaman. Apabila tidak segera dilakukan reboisasi maka akan terjadi berbagai bencana alam baru seperti banjir, kekeringan dan tanah longsor.
Pemanasan global juga menyebabkan persediaan pangan bagi beberapa spesies binatang menurun. Hal ini bukan hanya bagi binatang yang mempunyai pangan berupa tumbuhan, namun juga binatang yang makanannya adalah binatang lain. Sebagai contoh adalah pinguin yang mempunyai makanan ikan- ikan kecil yang hidup di laut, serta binatang laut serta cumi. Menurunnya jumlah ikan- ikan kecil atau cumi yang ada di lautan akan menyebabkan pangan pinguin menurun. Akibatnya banyak jumlah cumi yang merasa kelaparan dan secara tidak langsung banya spesies pinguin yang akan mati. Pinguin pun tidak menjadi satun- satunya spesies binatang yang kehilangan makanannnya, ajing laut dan beberapa binatang kutub lainnya pun demikian.
Secara langsung maupun tidak langsung, pemanasan global dapat menyebabkan beberapa spesies tumbuhan menjadi punah. Hal ini disebabkan oleh berbagai hapa spesies tumbuhan menjadi punah. hal kutub lainnya pun demikian. mati. pinguin menurunnya in/l, bukan hanya oleh kekurangan pangan seperti yang telah dijelaskan di atas, namun juga oleh perubahan cuaca yang dinilai ekstrim. Selain itu, kesulitan akan adanya pangan juga kana memicu manusia untuk melakukan perburuan terhadap binatang. Apabila perburuan ini dilakukan secara liar, maka akan menyebabkan berbagai macam binatang mengalami kepunahan. Kesulitan akan ekonomi akibat dari perubahan iklim yang tidak menentu, juga merangsang manusia untuk melakukan jalan pintas yakni melakukan perburuan terhadap binatang- binatang langka yang bernilai jual tinggi.
Nah, itulah beberapa dampak dari pemanasan global yang dapat mempengaruhi atau berpengaruh terhadap kondisi dari flora dan fauna atau tumbuhan dan satwa. Mengingat makhluk hidup di bumi tidak hanya manusia saja, maka keberadaan tumbuhan dan satwa juga dipengaruhi oleh pemanasan global.
Dari semua makhluk hidup yang ada di bumi, yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap terjadinya pemanasan global adalah manusia. Sadar atau tidak banyak sekali aktivitas manusia yang menjadi penyebab pemanasan global, seperti penggunaan bahan bakar yang mencemari lingkungan, hingga penggunaan alat- alat elektronik yang menghasilkan berbagai gas rumah kaca (baca: proses efek rumah kaca). Aktivitas- aktivitas manusia yang modern justru mendatangkan pemanasan global yang mempunyai dampak buruk bagi manusia, diantaranya adalah sebagai berikut.
Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim yang sangat tidak menentu. Salah satu akibatnya adalah merebaknya wabah penyakit yang tidak menentu. Seperti penyakit yang disebabkan karena perubahan musim yang tidak menentu, misalnya adalah demam tinggi, diare, dan lain sebagainya. Berbagai macam penyakit juga timbul akibat bencana alam yang terjadi karena pemanasan global, seperti saluran pernafasan yang timbul karena kebakaran hutan, dan lain sebagainya.
Pemanasan global menyebabkan cuaca menjadi sangat panas sehingga memicu manusia menggunakan alat- alat pendingin udara. Alat- alat pendingin udara tersebut tanpa kita sadari justru mengeleuarkan berbagai gas rumah kaca yang akan memperparah pemanasan global, seperti penggunaan AC dan kulkas.
Dan itulah berbagai dampak pemanasan global yang dirasakan oleh manusia dan juga dari berbagai segi kehidupan di bumi. Pemanasan global akan berbuntut panjang, maka dari itulah terjadinya harus dicegah sedini mungkin.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…