Alam semesta memiliki bintang yang tidak terhitung jumlahnya. Uniknya bintang-bintang tersebut tidak hidup sendiri, melainkan cendrung berkelompok membentuk suatu gugus bintang atau awan bintang.
Gugus bintang merupakan sekelompok bintang yang jika dilihat secara gravitasi dan awal pembentukan selalu terikat satu sama lainnya. Secara umum gugus bintang terbagi menjadi 2 jenis yakni gugus bola dan gugus terbuka.
Sesuai dengan namanya, gugus bola merupakan gugus bintang berisi ratusan atau bahkan ribuan kelompok bintang yang amat tua, terikat gravitas satu dengan lainnya sehingga membentuk seperti bola akibat jarak antara bintang yang relatif dekat.
Lalu bagaimana dengan gugus terbuka? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak penjelasannya di bawah ini!
Gugus terbuka adalah sekelompok bintang yang jumlahnya sangat banyak, terbentuk dari awan molekul raksasa yang sama serta mempunyai usia hampir sama. Gugus terbuka juga dapat diartikan sebagai kelompok bintang yang memiliki ikatan lebih renggang antara satu dengan lainnya, umumnya beranggotakan tidak lebih dari seratus bintang dan usai anggota masih sangat muda.
Seiring berjalannya waktu, gugus terbuka akan semakin berpencar akibat adanya pengaruh gravitasi awan molekul dalam pergerakannya mengorbit galaksi.
Para ahli menemukan bahwa di dalam galaksi Bima Sakti ada sekitar lebih dari 1.100 gugus terbuka. Namun diperkirakan masih ada lebih banyak gugus terbuka yang belum teridentifikasi hingga saat ini.
Sama halnya dengan gugus bola, kelompok bintang pada gugus terbuka juga saling terikat antara satu dengan lainnya, hanya saja ikatan yang tercipta tidak terlalu kuat. Bahkan ikatan tersebut dapat terganggu dengan mudah karena adanya pertemuan dengan gugus lain serta awan gas ketika bintang-bintang miliknya mengorbit pusat galaksi.
Tidak heran sering terjadi perpindahan ke pusat galaksi atau hilangnya anggota gugus sebagai akibat dari bertemunya sesama anggota gugus.
Selain itu gugus terbuka hanya bertahan beberapa ratus juta tahun saja. Sangat berbeda jauh dari gugus bola yang mempunyai bintang dengan gaya gravitasi lebih besar dan dapat bertahan hingga miliaran tahun.
Selain di galaksi Bima Sakti, gugus terbuka juga ditemukan pada galaksi tak beraturan dan galaksi spiral. Kedua galaksi tersebut memang sering terjadi pembentukan bintang.
Pada gugus terbuka yang cendrung berusia muda, masih sering mengandung awan molekul yang berasal dari sisa pembentukan, menerangi serta membentuk daerah H II, yakni wilayah di luar angkasa yang bersinar dengan menggunakan emisi hidrogen terionisasi.
Seiring berjalannya waktu, tekanan radiasi yang terdapat pada gugus terbuka mulai membubarkan awan molekul. Umumnya sekitar 10 persen massa awan gas akan menyatu menjadi bintang sebelum tekanan radiasi mendorong sisa gas pergi.
Dapat dikatakan jika gugus terbuka menjadi objek utama dalam mempelajari evolusi bintang. Hal ini disebabkan usia dari setiap anggota gugus serta komposisi kimia yang relatif sama, serta efek dari sifat bintang lain lebih mudah ditentukan jika dibandingkan dengan bintang yang terisolasi.
Salah satu contoh dari gugus terbuka yakni gugus Kartika atau gugus Pleiades (objek Messies 45). Gugus ini berada pada rasi bintang Taurus dan merupakan gugus terbuka paling jelas terlihat meskipun dengan mata telanjang sekalipun karena berada dekat dengan planet Bumi.
Contoh lain dari gugus terbuka yakni gugus Hyades atau bisa juga dikenal dengan nama Caldwell 41 atau Melotte 25. Gugus Hyades berada di rasi bintang Taurus, awan Magellan Kecil. Dapat dikatakan jika Hyades merupakan sebuah nebula sebab daerah ini menjadi tempat pembentukan bintang.