Categories
Astronomi

Galaksi Bima Sakti dan Andromeda akan Bertabrakan, Bagaimana Nasib Bumi?

bima sakti dan andromedaDi dalam alam semesta ini, terdapat jutaan bahkan milyaran bintang dan jenis-jenis galaksi. Dan beberapa di antaranya sudah ditemukan dan masih terus dipelajari secara mendalam oleh para astronom. Meskipun demikian, masih banyak bintang dan galaksi yang sampai sekarang masih belum diketahui keberadaannya.

Seperti yang diketahui, bahwa sistem tata surya kita masuk ke dalam sebuah galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti atau Milky Way Galaxy. Tidak hanya Galaksi Bima Sakti saja yang terdapat di alam semesta ini. Terdapat galaksi lain yang merupakan tetangga dari Galaksi Bima Sakti yaitu, Galaksi Andromeda (M31) dan Triangulum (M33) yang memiliki jarak 2,5 juta sampai 3 juta tahun cahaya dari Galaksi Bima Sakti. Ketiga galaksi tersebut memiliki interaksi satu dengan yang lainnya.

  1. Prediksi Para Ahli

Dalam RAS National Astronomy Meeting di St Andrews, seorang peneliti bernama Hingsheng Zhao dari University of St. Andrews mengatakan bahwa, Galaksi Bima Sakti dan Galaksi Andromeda sudah mengalami tabrakan sekitar 10 milyar lalu. Zao menggunakan teori gravitasi Modified Newtonian Dynamics (MDO), yang memiliki konsep sedikit berbeda dari konsep gravitasi Newton dan Einstein. Berdasarkan teori ini, gravitasi memiliki perilaku lain dalam skala besar, sama halnya dengan sifat partikel subatomik yang beda pada materi yang lebih besar.

Tanda-tanda jika telah terjadi tabrakan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda  adalah adanya galaksi kerdil di sekitar Galaksi Bima Sakti. Meskipun sudah bertabrakan, bukan berarti tidak akan terjadi tabrakan kembali. Saat ini Galaksi Andromeda sedang bergerak menuju Galaksi Bima Sakti.

Galaksi-galaksi yang ada di alam semesta ini, saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Begitu pula yang terjadi pada Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda. Menurut pada ahli, akan terjadi tabrakan dasyat antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaski Andromeda yang diprediksi terjadi sekitar 3,9 milyar tahun.

Namun, hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tabrakan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda akan terjadi sekitar 4,5 milyar tahun lagi. Artinya terjadi penundaan tabrakan sebesar 6 milyar tahun. Penelitian ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh pesawat ruang angkasa Eropa yaitu Gaia.

Pesawat luar angkasa ini telah membantu pada ilmuan untuk membuat peta 3D dari Galaksi Bima Sakti. Tidak hanya itu saja, Gaia juga mengamati posisi dan gerakan bintang-bintang, serta objek kosmik lain yang ada di sekitar Galaksi Bima Sakti dengan tepat. Sebab sebagian besar bintang yang diamati berada di sekitar Galaksi Bima Sakti dan beberapa di antaranya berada di galaksi terdekat.

Data-data yang diperoleh dari Gaia membantu pada peneliti mengeksplor gerakan galaksi secara tiga dimensi untuk mengetahui bagaimana galaksi-galaksi itu berkembang dan berevolusi, fitur dan perilaku galaksi, serta bagaimana proses terciptanya. Data yang dihasilkan oleh Gaia akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui tingkat rotasi Galaksi Andromeda dan Galaksi Triangulum yang sebelumya belum pernah diteliti. Hasil penelitian itu dapat memetakan gerakan M31 dan M33. Sehingga para ahli mengetahui gerakan yang terjadi masa lalu dan dapat memprediksi gerakan untuk beberapa tahun ke depan.

  1. Dampak Dari Tabrakan

Ketika terjadi tabrakan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda, akan terbentuk sebuah galaksi baru yang berbentuk elips yang merupakan gabungan dari kedua galaksi. Gabungan kedua galaksi ini kemungkinan disebut sebagai Milkmeda. Tidak hanya itu saja, diprediksi jika bintang-bintang yang berada di kedua galaksi tidak akan saling bertabrakan. Jumlah bintang di masing-masing galaksi memang banyak, namun jarak antar bintang relatif jauh sehingga ketika terjadi tabrakan antar galaksi, justru tidak akan terjadi tabrakan antar bintang. Melainkan, bintang-bintang tersebut akan menyatu.

Proses penggabungan kedua galaksi ini terjadi cukup lama yaitu 2 milyar tahun. Bintang-bintang juga akan mengalami perubahan orbit untuk mengitari pusat galaksi baru. Sedangkan lubang hitam dari masing-masing galaksi akan menjadi supermasif kembar dan juga akan menciptakan quarsa yang sangat terang. Seiring berjalannya waktu, kedua lubang hitam itu akan bergerak secara spiral mendekati satu dengan yang lainnya untuk bersatu menjadi sebuah lubang hitam supermasif raksasa.

Lalu apa yang terjadi dengan tata surya? Saat terjadi tabrakan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda, matahari dan planet-planet tidak akan hancur. Namun, akan terlempar jauh dari pusat galaksi (3 kali lebih jauh dari lokasi saat ini atau sekitar 100.000 tahun cahaya). Matahari akan berada pada di area halo terluar galaksi baru. Di posisi baru ini, tata surya akan berada di tempat yang aman dari lubang hitam kembar supermasif .

Bagaimana dengan planet bumi? Matahari yang menjadi pusat tata surya kita, mengalami tahap evolusi. Pada tahap ini, matahari berubah menjadi raksasa merah. Hal ini berdampak pada bumi yang berubah menjadi planet super panas dan tidak ada air di permukaannya. Selain itu, berubahnya matahari menjadi rakasasa merah memungkinkan bumi tertelan ke dalam atmosfer matahari. Orbit bumi akan menyusut dan bergerak spiral ke dalam matahari. Dan itu merupakan akhir dari planet bumi.

  1. Apa Penyebab Terjadinya Tabrakan Tersebut?

Tabrakan itu bisa terjadi karena adanya 2 hal yaitu gravitasi dan energi gelap. Dalam skala kecil di alam semesta, gravitasi adalah kekuatan yang dominan. Seperti halnya saat kita menjatuhkan barang. Dalam skala besar, gravitasi adalah mempersatukan sistem tata surya. Galaksi Bima Sakti dengan galaksi kecil di dekatnya termasuk Galaksi Andromeda. Dalam skala yang lebih besar lagi, gravitasi terjadi antara 2 galaksi dan melibatkan energi gelap. Lalu apa itu energi gelap?

Pada tahun 1920, Edwin Hubble menemukan bahwa alam semesta mengalami pengurangan tingkat percepatan. Para astronom menyebut pengendalian misterius itu dengan sebutan energi gelap. Tapi sayangnya, masih belum diketahui banyak tentang energi gelap itu.

Tabrakan yang terjadi antar galaksi relatif berskala kecil di dunia astronomi.  Gravitasi terkuat terjadi antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda yang dilakukan oleh energi gelap yang mengatur kedua galaksi. Dan hal inilah yang menyebabkan tabrakan antar kedua galaksi. Namun, tidak perlu cemas hal itu akan terjadi beberapa milyar tahun lagi.