Seiring berkembangnya zaman, manusia mulai berlomba – lomba menciptakan teknologi demi membantu kelancaran setiap pekerjaan. Begitu juga yang terjadi pada ilmu pengetahuan. Adanya teknologi, manusia bisa menguak berbagai macam rahasia yang sebelumnya tidak diketahui oleh manusia manapun. Salah satu ilmu pengetahuan yang telah diteliti dan terus diamati hingga detik ini yaitu astronomi.
Tidak dipungkiri jika luar angkasa masih menyimpan banyak sekali rahasia. Butuh perhitungan serta alat – alat berteknologi tinggi untuk dapat menguak rahasia di dalamnya. Dahulu para ahli astronomi hanya dapat melakukan pengamatan pada benda – benda langit hanya bermodalkan teropong bintang saja. Akan tapi, dari hasil pengamatan tersebut kita sudah mengetahui beberapa macam gugus bintang, planet (Mars, Merkurius, Venus dan lain sebagainya), proses terciptanya tata surya dengan berbagai macam teori di dalamnya, asteroid dan masih banyak lagi.
Saat itu, para ahli mulai berpikir apakah mungkin untuk manusia pergi ke luar angkasa. Perlu diingat sebelum abad ke 20 teknologi terutama untuk meneliti benda – benda luar angkasa belum secanggih seperti sekarang ini. Tapi impian tersebut akhirnya mulai terwujud dan bukanlah wacana semata. Hingga akhirnya pada tanggal 12 April 1961, untuk pertama kalinya manusia dapat pergi ke ruang angkasa. Dia adalah Yuri Alekseyevich Gagarin seorang astronot yang berasal dari Rusia. Dan saat itulah pertanda dimulainya eksplorasi luar angkasa pertama di dunia.
Eksplorasi Luar Angkasa
Ratusan tahun yang lalu, ide untuk mengirim manusia ke luar angkasa hanya ada di dalam pemikiran para peneliti dan dituang dalam bentuk tulisan saja, hingga akhirnya ide tersebut bisa menjadi kenyataan setelah beberapa tahun kemudian. Teknologi yang mulai berkembang pada abad 20 berdampak pada kecanggihan alat – alat penelitian guna menemukan berbagai macam rahasia ilmu alam. Termasuk ide untuk melakukan misi perjalanan atau penjelajahan ke luar angkasa.
Penjelajahan atau eksplorasi luar angkasa dapat dikatakan sebagai salah satu upaya eksplorasi fisik untuk meneliti benda – benda yang terdapat di luar bumi secara langsung, dan sudah tentu membutuhkan ilmu pengetahuan, teknologi yang canggih, hingga hubungan politik dengan beberapa negara yang masih berkaitan dengan misi luar angkasa. Dalam sejarah, negara yang paling sering melakukan penelitian hingga akhirnya dapat melaksanakan misi eksplorasi luar angkasa yaitu Amerika Serikat dan Rusia. Sehingga tidak heran jika kedua negara tersebut bersaing untuk berlomba – lomba dalam mengirim manusia ke luar angkasa.
Persaingan tersebut bermula pada saat Rusia berhasil mengirim manusia pertama ke luar angkasa pada tanggal pada tahun 1961. Yuri A. Gagarin berhasil menjelajah antariksa dengan menggunakan kapsul ruang angkasa yang bernama Vostok 1. Yuri yang saat itu berusia 27 tahun membutuhkan waktu sekitar 108 menit untuk mengelilingi bumi dalam satu kali orbit dengan jarak tempuh 40.900 km dan pada ketinggian 300 km dari bumi. Kapsul yang menampung Yuri sepenuhnya dikendalikan secara otomatis dari planet Bumi. Berita mengenai dirinya tentu membuatnya menjadi orang paling terkenal sepanjang sejarah astronomi.
Keberhasilan Rusia dalam mengirim manusia pertama ke luar angkasa membuat Amerika Serikat tersulut dan merasa tersaingi. Hingga akhirnya Amerika merencanakan misi serupa dan diumumkan pada bulan Mei 1961. Akan tetapi Rusia kembali mencetak keberhasilannya pada tahun 1963 dengan mengirim Valentina Vladimirovna Tereshkova, wanita pertama yang berhasil mengorbit planet Bumi sebanyak 48 kali. Sebenarnya Amerika telah melakukan penelitian terkait dengan rencana pendaratan di bulan sejak tahun 1959. Akan tetapi rencana pembuatan pesawat luar angkasa tersebut terganjal izin dari Presiden Amerika saat itu, Eisenhower. Hingga harapan para ilmuan saat itu bertumpu pada presiden baru Amerika Serikat, John F. Kennedy.
Hingga akhirnya Amerika Serikat berhasil mewujudkan misi mereka dengan mengirim Neil Armstrong dan Edwin “Buzz” Aldrin ke luar angkasa untuk mendarat di bulan pada tahun 1969. Keberhasilan Amerika Serikat untuk mengirim manusia ke bulan tentunya sudah melakukan berbagai macam penelitian sebelumnya. Tidak sedikit dalam prosesnya terjadi kecelakan dan tiga orang tewas kebakaran saat uji coba pra penerbangan. Dari pihak Rusia, pada tanggal 27 Januari 1967, Vlademir Komarov tewas saat usahanya kembali lagi ke bumi setelah mengorbit bumi sebanyak 18 kali.
Momen – Momen Tak Terlupakan
Eksplorasi luar angkasa memang bukanlah sebuah penjelajahan yang kecil. Dalam persiapannya melibatkan para ahli, ilmu pengetahuan, perhitungan hingga pendanaan yang sangat besar. Tidak heran jika pemerintah negara juga ikut terlibat dalam mendukung projek eksplorasi luar angkasa tersebut. Ditambah penjelajahan ini tentunya memiliki resiko yang sangat tinggi bahkan bisa sampai kematian. Peristiwa eksplorasi luar angkasa tentunya menjadi momen bersejarah bagi sebuah negara dan sudah tentu menyita perhatian seluruh dunia. Lalu momen ada sajakah yang tak terlupakan tersebut, berikut di antaranya:
- Selain keberhasilan tentang pengiriman manusia pertama yang berhasil keluar angkasa yaitu Yuri A. Gagarin. Rusia sebelumnya telah meluncurkan sebuah satelit pertama di dunia pada tanggal 4 Oktober 1957 yang diberi nama Sputnik 1. Satelit pertama buatan manusia tersebut memiliki sumber daya yang mampu menghasilkan sinyal berdurasi 0,4 detik dan band 7 dan 15. Bentuk dari Sputnik 1 sendiri seperti bola alumunium dengan diameter 58 cm dan berat 83,6 kilogram. Sputnik 1 berada di ketinggian 227 km untuk titik terdekat dan titik terjauh yaitu 941 km.
- Peluncuran satelit tidak berhenti sampai disitu saja. Rusia kembali mengirim satelit yang bernama Sputnik 2 yang kali ini membawa seekor anjing yang diberi nama Laika. Satelit yang diluncurkan pada 3 November 1957 dengan tujuan mengetahui ketahanan makhluk hidup saat berada di luar angkasa. Laika hanya mampu bertahan beberapa jam saja setelah satelit tersebut mengelilingi bumi sebanyak 9 kali, di saat sama Sputnik 2 suhunya meningkat hingga lebih dari 40 derajat celcius. Selain itu, Sputnik 2 tidak dirancang untuk dapat kembali lagi ke bumi, sehingga Laika dan Sputnik 2 masih berada di luar angkasa.
- Mungkin peristiwa ini adalah kejadian penjelajahan yang tidak dapat dilupakan oleh dunia, yaitu musibah meledaknya pesawat ulang alik Challenger. Tanggal 28 Januari 1986 direncakan meluncur dengan membawa 7 orang awak astronot. Pada detik ke 73 peluncuran pesawat tersebut meledak tepat di atas Samudra Atlantik. Yang menjadi perhatian dunia antariksa saat itu adalah, adanya seorang guru yang bernama Christa McAuliffe.
Itulah tadi beberapa informasi mengenaik eksplorasi luar angkasa. Semoga bermanfaat untuk kalian semua.