Hutan menjadi tempat atau kawasan yang ditumbuhi oleh pepohonan lebat dan juga tumbuhan lainnya. Hutan dapat ditemukan pada wilayah terluas di dunia dan memiliki banyak manfaat, mulai dari sebagai tempat tinggal hewan dan tumbuhan, sumber oksigen dan penampung karbon dioksida, pelestarian tanah, serta menjadi aspek biosfer penting bagi planet Bumi.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan hutan yang ada di Bumi terus berkurang. Sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia seperti kebakaran hutan hingga penebangan pohon tanpa adanya sistem tebang pilih.
Sehingga muncullah istilah degradasi hutan. Degradasi hutan berbeda dengan deforestasi. Dan untuk mengetahui lebih lanjut apa itu degradasi hutan, mari disimak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Degradasi Hutan
Degradasi hutan merupakan menurunnya kualitas dari fungsi hutan itu sendiri. Jika terjadi dalam kurun waktu yang lama, bukan tidak mungkin hutan akan hilang dan musnah di masa depan.
Pengertian lain dari degradasi hutan yakni kondisi hutan yang mengalami penurunan tingkat keanekaragaman flora dan fauna sebagai akibat dari penebangan liar terhadap pohon-pohon secara terus menerus ataupun kondisi cuaca yang tidak menentu.
Degradasi hutan menjadi masalah serius bagi sebuah negara. Apabila tidak ditangani segera maka populasi organisme yang berada di dalam hutan akan hilang bahkan punah.
Ketika degradasi hutan terjadi, hutan masih tetap ada hanya saja tidak berfungsi dengan baik. Misal hutan sebagai penyuplai oksigen sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen keseluruhan bagi manusia serta makhluk hidup lainnya.
Penyebab Degradasi Hutan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi hutan, antara lain:
Perubahan Iklim
Adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim dapat menjadi penyebab timbulnya degradasi hutan. Misal musim kemarau yang panjang dapat mengeringkan sumber mata air, sehingga banyak tumbuhan tidak dapat bertahan hidup dan hewan-hewan melakukan migrasi ke tempat yang lebih baik untuk dapat bertahan hidup.
Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan juga dapat menjadi penyebab terjadinya degradasi hutan. Kebakaran hutan cukup sering terjadi pada hutan tropis ataupun boreal dan cukup masif terjadi pada satu waktu. Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh kegiatan manusia, alam, atau kecelakaan.
Kebakaran hutan dapat terjadi jika cuaca terlalu panas dan semakin parah apabila banyak pohon kekeringan akibat kurang air. Perlu diketahui juga jika kebakaran hutan tidak hanya mematikan flora dan fauna saja, namun juga merusak struktur tanah dan hilangnya nutrisi sehingga menurunkan kualitas tanah.
Penyakit
Hutan tidak selamanya dalam kondisi sehat, ada kalanya hutan-hutan mengalami sakit terutama pada tumbuhan atau pohon tertentu yang berada di dalam hutan. Penyakit yang menyerang sebuah pohon ada kemungkinan dapat menyerang pohon lain di dekatnya.
Jika dibiarkan bukan tidak mungkin penyakit tersebut tersebar hingga membuat sebuah hutan rusak hingga akhirnya hilang dari daratan.
Polusi Udara Dan Tanah
Degradasi hutan juga dapat disebabkan oleh polusi udara akibat adanya gas-gas beracun dan berbahaya di atmosfer. Gas berbahaya tersebut akan turun dan jatuh ke hutan dalam bentuk hujan asam yang tentu dapat merusak flora dan fauna di dalam hutan.
Hujan asam jatuh pada daun akan merusak daun sehingga nantinya fungsi daun untuk melakukan proses fotosintesis berkurang. Bahkan hujan asam juga dapat mengubah tingkat keasaman pada sistem air yang ada di hutan.
Fragmentasi dan Deforestasi Hutan
Fragmentasi dan deforestasi hutan juga menjadi pemicu terjadinya degradasi hutan. Hal ini disebabkan kegiatan penebangan hutan tanpa melakukan penanaman kembali pohon atau reboisasi dalam jangka waktu panjang, sehingga nantinya hutan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Dampak Degradasi Hutan
Adanya degradasi hutan memberikan dampat merugikan bagi lingkungan sekitar. Mulai dari fungsi hutan yang menurun sehingga tidak mampu menjaga konservasi tanah dan air. Jika dibiarkan banjir bandang ketika musim hujan tidak dapat dihindari.
Tidak hanya itu saja, daerah resapan air hujan juga mengalami penurunan. Sehingga saat musim kemarau tiba, banyak daerah mengalami kekeringan bahkan sumber mata air juga dapat kering.
Flora dan fauna yang menjadikan hutan sebagai tempat tinggal akan mengalami kepunahan akibat sumber makanan dan tempat tinggal yang hilang hingga rusak.
Hutan sebagai sumber oksigen bagi dunia mulai tidak berfungsi lagi. Oksigen yang dihasilkan oleh hutan berasal dari proses fotosintesis dengan cara menyerap karbon dioksida yang ada di atmosfer. Jika hutan semakin berkurang maka kandungan oksigen terus berkurang dan karbon dioksida akan semakin meningkat.
Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin suhu planet Bumi semakin meningkat dan terjadi pemanasan global.
Contoh Degradasi Hutan
Menurut data terbaru dari University of Maryland menunjukkan bahwa daerah tropis telah mengalami kehilangan tutupan pohon mencapai 12,2 juta hektar pada tahun 2020. Dari luas tersebut sekitar 4,2 juta hektar setara dengan luas negara Belanda dan masuk sebagai hutan primer tropis basah.
Seperti yang diketahui jika hutan primer tropis basah ini memiliki peran yang amat penting dalam menyimpan karbon dan keanekaragaman hayati. Bahkan emisi karbon yang dihasilkan akibat hilangnya hutan primer sama dengan emisi tahunan yang dihasilkan oleh 570 juta mobil.
Contoh lain dari degradasi hutan yakni melakukan penebangan liar tanpa melakukan penanaman kembali. Tidak sedikit terjadi penebangan pohon yang dilakukan secara ilegal terutama pada hutan-hutan primer.
Pembakaran hutan yang disengaja untuk mempercepat proses pembersihan lahan sehingga dapat segera menjadi lahan baru juga menjadi contoh degradasi hutan. Pembakaran hutan ini dapat memusnahkan flora dan fauna yang tinggal di dalam hutan.