Setip mahkluk hidup di planet Bumi memerlukan Oksigen atau O2 untuk bernafas dan melangsungkan kehidupan. Lapisan oksigen ini sangat berperan besar dalam kehidupan mahkluk hidup yang ada. Oksigen atau O2 adalah senyawa yang banyak terdapat di seluruh permukaan bumi, mulai dari darat, air tawar dan laut, dan udara. Sebagai zat yang sangat penting dalam kehidupan mahkluk hidup, gas Oksigen atau O2 dapat dihasilkan dari tumbuhan yang ada di bumi. Salah satunya adalah dari hutan. Hutan merupakan satu-satunya paru-paru dunia karena hutan menghasilkan kadar oksigen yang sangat banyak untuk mencukupi aktifitas mahkluk hidup untuk bernafas dan lain sebagainya. Dalam sistem tata surya, planet Bumi merupakan salah satunya planet yang memiliki kandungan Oksigen atau O2 yang sangat besar dibandingkan planet-planet lainnya, sehingga planet Bumi dikatakan sebagai planet Kehidupan karena sebagai tempat hidupnya mahkluk hidup. Akan tetapi dalam perkembangannya, kadar Oksigen yang ada semakin lama semakin tidak memenuhi persyaratan kesehatannya lagi. Hal ini dikarenakan karena semakin banyakanya proses industrialisasi dan akfititas manusia yang menyebabkan kadar Oksigen mengalami penurunan dan menyebabkan kontaminasi di dalamnya. Dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai pencemaran udara dan ciri-ciri pencemaran udara secara terperinci yang telah terjadi dewasa ini.
Udara atau lapisan udara merupakan kumpulan atau percampuran gas yang ada di permukaan bumi. Jika dilihat secara jelas, udara tidak dapat dilihat atau kasat mata, tidak memiliki bau, dan tidak dapat dirasakan (baca: sifat-sifat udara dan pemanfaatannya). Akan tetapi, udara dapat dilihat jika ada hembusan angin yang menggerakkan suatu benda sehingga benda tersebut dapat bergerak dengan sendirinya dan ada beberapa gas yang dapat menimbulkan bau seperti gas sulfur. Lapisan udara (baca: lapisan udara yang menyelimuti Bumi) memiliki sejumlah karakteristik lainnya yaitu memiliki massa dan bergantung pada tinggi rendah suatu tempat. Sebagai sumber kehidupan yang sangat vital, udara merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia, seperti pembangkit tenaga listrik, daya pendorong kapal layar, dan lain sebagainya. Dilihat dari komposisinya, udara memiliki beberapa kandungan yaitu zat Nitrogen, Oksigen, Argon, Karbondioksida, Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen, Zenon, Ozon, dan Radon. Kandungan tersebut tersebar di permukaan bumi dan berasal dari beberapa proses kimiawi yang ada pada beberapa mahkluk hidup, seperti proses fotosintesis, penguapan air tawar dan laut. Sehingga udara merupakan elemen yang sangat pokok dalam kelangsungan hidup di permukaan bumi selain elemen air, api, dan tanah.
Pencemaran atau polusi adalah adanya proses kontaminasi dari suatu inflitrasi atau penetrasi senyawa atau zat yang berbahaya atau memiliki kandungan zat yang berbahaya kepada zat atau mahkluk hidup lainnya yang dapat menyebabkan dampak negatif jika menghirup atau masuk didalamnya. Dengan kata lain, pencemaran adalah adanya deformasi susunan komposisi suatu zat yang alamiah dan melebihi ambang batas kewajaran dan menjadi bahan yang sangat berbahaya bagi mahkluk hidup. Pencemaran ini dapat terjadi di beberapa elemen, yaitu udara, darat, dan air. Lebih lanjut, pencemaran juga meliputi pencemaran suara yang dihasilkan oleh suara dari pabrik atau lokasi yang menghasilkan suara yang melebihi ambang batas kenormalan. Dalam penjelasan berikutnya, pencemaran dikhususkan membahas pencemaran udara yang telah terjadi selama berabad-abad sejak adanya perkembangan industri.
Pencemaran udara atau polusi udara adalah proses kontaminasi senyawa berat atau berbahaya di dalam lapisan atmosfer yang dapat menyebabkan terganggunya kualitas udara dan membahayakan kesehatan mahkluk hidup yang menghirupnya. Pencemaran udara ini dapat diketahui dari beberapa penyebabnya (baca: penyebab polusi udara dan cara mengatasinya ) yang hampir seluruhnya merupakan akibat aktifitas manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Sebagai contoh pembakaran sampah organik dan anorganik, asap yang keluar dari cerobong pabrik, knalpot kendaraan bermotor, penyemprotan herbisida, dan letusan gunung berapi. Dari sejumlah penyebab terjadinya pencemaran udara ini ada beberapa kerugian yang dirasakan oleh mahkluk hidup yang terkontaminasi oleh udara yang sudah tercemar ini, diantaranya terganggunya sistem pernafasan manusia dengan ditunjukkan adanya infeksi pada saluran pernafasan, timbulnya penyakit batuk, asma, dan bronkitis, dan pada tumbuhan adalah terganggunya proses fotosintetis dan rentan terhadap penyakit tanaman, serta pencemaran udara dalam konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya hujan asam yang dapat mempengaruhi perkembangan tumbuhan dan mengganggu aktifitas manusia dalam kesehariannya.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai udara, pencemaran, dan pencemaran udara, maka kualitas udara yang tercemar dapat diketahui dari ciri-ciri udara yang tercemar yang terjadi di sekitar. Ada lima ciri-ciri pencemaran udara yang dapat diketahui, yaitu sebagai berikut ini:
- Tingginya kadar karbondioksida. Tingginya kadar karbondioksida ini dapat diketahui dari maraknya pembakaran hutan dan aktifitas manusia dalam membakar sampah rumah tangga dan tidak terkendalinya proses pembuangan asap dari sejumlah pabrik dan knalpot kendaraan bermotor yang ada;
- Warna udara dapat dilihat. Hal ini disebabkan karena udara yang mengandung kadar O2 yang tinggi telah tercampur dengan sejumlah gas atau zat yang membahayakan sehingga udara yang seharusnya tidak berwarna menjadi berwarna hitam keabu-abuan.
- Berbau menyengat dan menyesakkan. Udara yang tercemar akan memiliki bau yang sangat tidak enak saat dihirup atau menyebabkan sesak nafas bagi siapa saja yang menghirupnya. Hal ini disebabkan adanya kandungan zat lain yang memiliki karakteristik berbahaya seperti SO2 atau Metana yang terdapat dalam lapisan udara yang tercemar.
- Kualitas udara yang pengap. Udarayang tercemar akan memiliki kualitas udara yang terasa pengap dan meningkatnya suhu karena percampuran dengan gas hasil pembakaran dan pembuangan yang bersifat panas.
- Iritasi pada mata. Kualitas udara yang telah mengalami pencemaran akan menyebabkan iritasi pada mata karena udara tersebut telah terkontaminasi dengan zat berbahaya bagi kesehatan. Seperti contohnya asap dari hasil pembakaran ladang akan menyebabkan mata menjadi merah dan iritasi.
Dari sejumlah ciri-ciri pencemaran udara di atas maka setiap manusia memiliki tanggung jawab dalam menjaga kualitas udara yang ada di sekitarnya dengan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan memasyarakatkan kendaraan non-bermotor, seperti sepeda, delman, dan becak.