Munculnya gerhana bulan kemarin malam menjadi penutup bulan Januari yang indah di tahun ini. Gerhana bulan kali ini menjadi fenomena langka yang ditunggu banyak orang, termasuk kamu, karena macam macam fase bulan atau tiga gerhana bulan terjadi sekaligus dalam satu malam, yakni supermoon (posisi bulan sangat dekat dengan bumi sehingga terlihat lebih besar), blue moon (bulan utuh ketika purnama kedua dalam satu bulan), dan blood moon (bulan berwarna kemerahan menyerupai darah).
Selain itu, gerhana malam kemarin ramai dinantikan kehadirannya karena terjadi hanya sekali setelah 2.380 kali purnama atau terjadi satu kali dalam 192 tahun! Maka tak heran banyak orang merasa exited menanti munculnya gerhana bulan. Tejadi hanya 0,04% dari keseluruhan purnama, rangkaian gerhana bulan bernama Super-Blue-Blood-Moon ini sukses menjadi headline setiap media masa.
Untuk lebih jelasnya, gerhana bulan terjadi ketika disaat bersamaan matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis yang lurus. Gerhana bulan total terjadi ketika bulan terhalang bumi sehingga tak terkena cahaya matahari.
Melihat atau memandang gerhana bulan dapat menggunakan mata telanjang tanpa perlu menggunakan alat bantu. Selain tak perlu alat bantu, melihat gerhana bulan pun tidak membutuhkan pelindung mata untuk mengamatinya. Hal ini tentunya berbeda ketika kamu sedang melihat gerhana matahari. Mengapa? Hal ini karena cahaya dari bulan tak mengandung radiasi yang kuat seperti cahaya dari matahari. Sehingga berlama-lama menatap gerhana bulan tanpa pelindung mata dirasa aman.
Dengan melihat dan mengenal fenomena alam yang diciptakan Tuhan tentunya akan lebih mengingatkan kamu akan kebesaranNya. Oleh sebab itu, selain mengenal Supermoon, Bluemoon, dan Bloodmoon simak yuk macam-macam gerhana bulan lainnya.
1. Gerhana bulan total
Gerhana bulan ini mungkin setiap tahunnya pernah kamu lihat, hal ini karena pada umumnya setiap satu tahun terjadi dua sampai tiga kali gerhana bulan. Gerhana bulan total terjadi ketika bulan tepat berada pada bayangan umbra atau ketika bulan seluruhnya tertutup bayangan bumi.
Ketika terjadinya gerhana bulan total, bulan masih bisa dilihat dari permukaan bumi. Hal ini karena seluruh bagian bulan masuk ke dalam daerah bayangan umbra bumi, sehingga bulan pun berubah warna menjadi merah tembaga, coklat atau bahkan jingga. Warn-warna tersebut sendiri berasal dari cahaya bumi yang diteruskan oleh atmosfer bumi.
Di beberapa daerah atau negara tertentu, dampak gerhana bulan total akan tampak berwarna lebih merah dibanding daerah atau negara lain. Gerhana yang terlihat lebih merah di suatu daerah menandakan bahwa daerah tersebut memiliki tingkat polusi yang tinggi.
Gerhana bulan akan terjadi ketika bulan berada dalam keadaan purnama. Walau begitu belum tentu setiap purnama menghadirkan gerhana. Mengapa? Karena bidang orbit bulan terhadap eklipta harus membentuk sudut 5 derajat. Maka, tidak semua posisi bulan terhadap matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana.
Untuk lama berlangsungnya, berapa lama gerhana bulan bertahan? Lama gerhana bulan dapat bertahan maksimum lebih dari 1 jam 47 menit. Waktu yang cukup lama untuk kamu mengabadikan setiap rangkaian fenomena dari gerhana bulan total ini.
Lebih detailnya, gerhana bulan total dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerhana bulan total dan gerhana bulan total +.
Untuk gerhana bulan total, gerhana bulan ini muncul ketika bulan tepat berada di daerah NTT. Ketika terjadi gerhana bulan ini, warna bulan terlihat kemerahan dengan warna di beberapa bagian yang tidak rata.
Sedangkan gerhana bulan total + muncul ketika bulan melewati pusat daerah umbra. Berbeda dengan warna gerhana bulan total, pada gerhana bulan total + warna merah pada bulan terlihat lebih rata.
2. Gerhana bulan sebagian
Ketika gerhana bulan sebagian terjadi, bulan tidak sepenuhnya terhalang bumi dari cahaya matahari. Sebagian permukaan bulan lainnya yang teidak terhalang berada di daerah panumbara. Hal ini mengakibatkan sebagian dari cahaya matahari masih dapat menembus permukaan bulan sehingga dapat dilihat dari permukaan bumi.
Dapat dilihat dengan mata telanjang, gerhana bulan sebagian menyuguhkan gambaran bulan sabit yang indah, agak suram, dan sedikit mistis.
3. Gerhana bulan penumbara
Gerhana bulan penumbara terjadi ketika bulan tidak berada dalam umbra bumi, melainkan berada dalam kerucut penumbra bumi. Maka dinamakan penumbara. Berbeda dengan gerhana bulan total dan gerhana bulan sebagian, pada gerhana bulan penumbara bulan tak akan hilang di langit malam.
Sama seperti namanya, gerhana bulan penumbara terjadi ketika bagian bulan berada pada bagian penumbara. Sehingga gerhana bulan ini dapat dilihat dari permukaan bumi dengan mata telanjang walau sedikit samar. Warna bulan ini sendiri terlihat suram.
Walau dapat dilihat dengan mata telanjang, tidak mudah untuk membedakan antara bulan yang sedang dalam kondisi gerhana penumbara atau hanya bulan biasa ketika purnama. Jika kamu jeli, bulan penumbara akan terlihat lebih suram dan redup cahayanya dibanding bulan purnama biasanya.
Lama waktu gerhana bulan penumbara bisa mencapai 4 jam lebih. Sayangnya, tidak seperti gerhana bulan total, gerhana bulan penumbara tidak dapat terlihat di seluruh wilayah Indonesia.
Agar kamu lebih paham mengenai proses terjadinya gerhana bulan. Berikut penjelasannya. Muclnya gerhana bulan terjadi ketika bulan berada dalam satu posisi dengan matahari dengan kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5 derajat.
Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika ini membuat 2 buah titik potong muncul. Titik potong ini disebut sebagai Node, yaitu sebuah titik dimana bulan membelah bidang ekliptika. Gerhana bulan dapat terjadi ketika bulan beroposisi pada node diatas. Untuk bergerak, bulan memerlukan waktu sekitar 29,53 hari dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya.
Dilihat dari sisi keindahan dan estetikanya, gerhana bulan adalah salah satu fenomena langka yang indah sekaligus mistis. Selain dinikmati ketika berlansungnya gerhana, gerhana juga dapat dijadikan sebagai objek fotografi yang keren. Apalagi jika gerhana bulan muncul ketika langit malam dalam kondisi cerah. Tentunya hal ini banyak dimanfaatkan untuk para pecinta fotografi dan benda angkasa untuk mengabadikan tiap momennya.
Banyak cara untuk dapat melihat dan menikmati gerhana bulan secara lebih jelas, yaitu dengan menggunakan alat khusus untuk melihat benda-benda langit, contohnya seperti teropong atau teleskop. Melihat, mengetahui, dan mempelajari fenomena alam ciptaan Tuhan seperti gerhana tentunya akan semakin menyadarkanmu bahwa kamu hanya bagian kecil dari luasnya alam semesta ciptaan Tuhan.
Semua ciptaan Tuhan di semesta ini memiliki maksud dan tujuan kenapa ia diciptakan. Tugas kita adalah mencari tahu dengan cara mempelajarinya.