Barangkali kita sudah hafal benar nama- nama planet yang ada di sistem tata surya. Dulu, planet di tata surya ada sembilan buah, namun karena sesuatu hal, planet terkecil sekaligus terjauh dari matahari (baca: lapisan matahari) yakni Pluto, dinyatakan gugur sebagai planet. Maka dari itulah planet anggota tata surya saat ini hanyalah delapan buah. Secara berurutan (dilihat yang paling dekat dengan matahari), planet- planet yang ada di tata surya adalah sebagai berikut:
Nah, itulah ke delapan nama- nama planet di tata surya yang mengelilingi matahari sebagai pusat dari tata surya. Planet- planet tersebut mempunyai Ciri-ciri planet yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Susunan planet yang mengelilingi matahari ini apabila dilihat dari letaknya atau posisinya, maka dibagi menjadi planet dalam dan planet luar. Batas yang memisahkan antara planet dalam dan planet luar ini adalah adanya asteroid yang melintang di antara planet Mars dan planet Jupiter. Planet yang berada di antara Matahari hingga di asteroid (baca: ciri- ciri asteroid) maka disebut sebagai planet dalam. Sementara planet yang berada di luar kumpuan asteroid disebut sebagai planet luar. Yang termasuk planet dalam diantaranya adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Semenatar planet luar adalah Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Selain dilihat dari posisi planet yang dilihat dari lintasan asteroid, planet juga dibedakan dari ukuran yang dimiliki. Ada yang disebut sebagai planet raksasa karena ukurannya yang besar. Beberapa planet yang dikatakan sebagai planet raksasa atau planet terbesar di tata surya antara lain adalah Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet- planet tersebut mempunyai ukuran yang jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan planet Bumi. Dari beberapa planet yang telah kita sebutkan sebelumnya, ada planet yang sangat unik karena diliputi oleh sebuah cincin raksasa. Planet ini adalah Saturnus. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenal planet Saturnus.
Planet Saturnus
Di dalam susunan tata surya ada sebuah planet yang lain daripada yang lain. Apabila kita memperhatikan bentuk- bentuk planet yang tergambar di tata surya, maka kita akan melihat bahwa ada satu planet yang diliputi oleh sebuah cincin. Karena diliputi cincin inilah planet ini sangat unik dan juga terlihat indah. Nah, planet yang hanya ada satu ini dinamakan planet Saturnus. Planet Saturnus adalah golongan dari planet luar dan juga golongan planet raksasa karena ukurannya yang terbilang besar. Dan karena kepemilikan cincin raksasanya ini pula, Saturnus juga disebut sebagai planet bercincin. Ukuran planet Saturnus ternyata adalah yang paling besar kedua di tata surya (baca: planet terbesar di tata surya) setelah planet Jupiter. Dari kita mungkin belum terlalu banyak mengenal Saturnus karena letaknya yang sangat jauh yang tidak mendukung untuk melakukan banyak penelitian di sana. Namun informasi mengenai planet Saturnus yang sudah berhasil dihimpun, semaksimal mungkin akan kita sampaikan di artikel ini.
Ukuran dan Bentuk Fisik Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet yang terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter, oleh karena itu pastilah ukurannya sangat besar dan yang pasti lebih besar daripada Bumi (baca: bumi datar atau bulat). Planet Saturnus memiliki jari- jari khatulistiwa 9,4492 kali lebih besar daripada planet Bumi. Jika diangkakan, maka diameter khatulistiwa planet saturnus adalah 120.536 kilometer. Sementara itu diameter yang dihitung dari kutub utara ke kutub selatan sekitar 108.728 kilometer. Luas permukaan planet Saturnus adalah 83,703 kali lebih besar daripada planet Bumi. Sementara volume planet Saturnus adalah 763,59 kali lebih besar daripada Bumi. Nah, tentu sudah terbayang betapa besarnya planet ini bukan?
Ada keunikan lain yang dimiliki oleh planet saturnus. Planet saturnus merupakan satu- satunya planet di tata surya yang memiliki massa jenis lebih sedikit daripada air. Meskipun inti planet saturnus memiliki massa jenis yang lebih besar daripada air, namun planet saturnus memiliki atmosfer (baca: fungsi atmosfer) yang mengandung gas sehingga massa jenis relatif yang dimiliki planet ini sebesar 0,69 g/cmᵌ. Dengan demikian, apabila planet saturnus berada di kolam yang penuh air, maka dia akan mengapung.
Rotasi dan Revolusi Planet Saturnus
Dalam mempelajari tata surya, khususnya tentang planet maka tidak akan lepas dari yang namanya rotasi dan revolusi. Keduanya harus dipelajari karena merupakan kegiatan rutin yang terjadi pada planet, termasuk planet bumi yang melakukan rotasi bumi dan revolusi bumi. Rotasi merupakan gerakan planet yang berputar pada porosnya, sekaligus merupakan cikal bakal adanya siang dan malam. Sementara revolusi merupakan gerakan planet dalam mengitari pusatnya, yakni matahari (baca: bagian- bagian matahari). Satu kali revolusi kita hitung sebagai satu tahun. Jadi, semakin jauh sebuah planet dari matahari maka memiliki masa revolusi yang semakin panjang. Sementara orbit merupakan lintasan yang dimiliki oleh planet dalam kegiatannya mengitari matahari. Dengan adanya orbit, maka satu planet dengan yang lainnya tidak akan bertubrukan.
Planet saturnus memiliki periode rotasi yang sangat cepat, yakni selama 10 jam 40 menit 24 detik apabila diukur oleh waktu bumi. Planet raksasa yang memiliki periode rotasi yang sangat cepat, sehingga berpengaruh pada bentuk planet saturnus itu sendiri. Akibat masa rotasi yang sangat cepat, maka bentuk planet saturnus seperti diratakan. Namun, dalam melakukan rotasinya, planet saturnus tidak memakan waktu yang konstan. Artinya periode rotasinya berubah- ubah tergantung pada kecepatan rotasi gelombang radio yang dikeluarkan oleh saturnus. Cassini-Huygens, sebuah pesawat angkasa menemukan bahwa emisi radio melambat dan periode rotasi Saturnus meningkat.
Dalam mengorbit matahari atau melakukan revolusi matahari, planet Saturnus menghabiskan waktu sekitar 29,46 tahun waktu Bumi. Hal ini dikarenakan jarak Saturnus ke Matahari yang sangat jauh, yakni sekitar 1,4 miliar kilometer atau 9 kali jarak Bumi dengan matahari.
Atmosfer Saturnus
Atmosfer merupakan sebutan bagi udara yang menyelimuti suatu planet. Hampir semua planet memiliki atmosfer sendiri sebagai suatu pelindung, tidak terkecuali planet Saturnus. Atmosfer- atmosfer planet ini akan melindungi planet dari berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Biasanya atmosfer ini terdiri dari beberapa lapisan, seperti lapisan atmosfer Bumi. Bagian luar atmosfer Saturnus tersusun atas 96,7% gas hidrogen, 3% gas helium, 0,2% gas metana, dan 0,02% amonia. Atmosfer planet saturnus juga diketahui mengandung sedikit asetilena, etana dan juga fosfin.
Inti Planet Saturnus
Semua planet di tata surya tersusun atas beberapa lapisan yang membentuk sebuah planet. Lapisan- lapisan tersebut semakin mengerucut dan berpusat di suatu lapisan yang kecil yang disebut dengan inti planet. Inti planet merupakan bagian yang sangat penting, dan biasanya inti planet ini memiliki suhu yang sangat tinggi atau sangat panas.
Inti planet Saturnus mirip dengan inti planet Jupiter. Planet saturnus memiliki inti yang sangat panas, dimana suhu atau temperaturnya mencapai 15.000 K atau setara dengan 26.540°F dan 14.720° C. Inti planet ini meradiasi hingga sekitar 2,5 kali lebih panas daripada jumlah energi yang diterima oleh saturnus dari matahari. Karena planet saturnus memiliki ukuran yang sangat besar, maka ukuran intinya pun juga besar. Ukuran inti planet saturnus sama seperti ukuran Bumi, namun memiliki massa jenis yang lebih besar. Berat inti planet saturnus adalah sekiat 9 hingga 22 kali dari massa inti Bumi. Di atas inti planet saturnus, kita akan menjumpai bagian yang lebih tipis yang merupakan hidrogen metalik. Diatas hidrogen metalik ini terdapat daerah liquid hidrogen dan helium.
Medan Gaya Saturnus
Semua planet, dan bahkan semua benda langit mempunyai medan gaya yang tersimpan di dalam planet. Medan gaya yang dimiliki planet adalah medan gaya alami. Medan gaya yang dimiliki oleh planet saturnus lebih lemah daripada planet Jupiter. Lagi- lagi ada yang menarik dan unik dari planet Saturnus. Planet Saturnus memiliki medan gaya yang berbeda dengan palnet- planet lainnya. Poros medan gaya saturnus ini simetrikal. Planet saturnus menghasilkan gelombang radionya sendiri. Namun gelombang radio yang dipancarkan oleh saturnus ini tidak dapat dijangkau dari Bumi karena terlalu lemah, mengingat jarak yang sangat jauh juga.
Cincin Saturnus
Cincin planet saturnus merupakan hal yang paling menarik dibahas mengenai planet saturnus. Mengingat cincin saturnus merupakan hal yang paling unik yang dimiliki oleh planet saturnus dibandingkan dengan planet yang lain. Bayangkan saja, tidak ada planet di jagat raya ini yang mempunyai cincin sehebat cincinnya planet Saturnus. Bahkan cincin planet saturnus menjadi objek yang paling menakjubkan di tata surya. Cincin planet Saturnus menjulur 6.630 kilometer hingga 120.700 kilometer di atas garis lintang nol derajat atau khatulistiwa. Maka dari itulah banyak orang yang penasaran mengenai cincin planet saturnus ini dan terbuat dari apa cincin itu.
Sejarah Cincin
Cincin planet saturnus pertama kali dilihat oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Namun suatu ketika pernah cincin tersebut hilang dari pengamatannya dan kemudian muncul kembali, hal inilah yang menimbulkan suatu kebingungan. Hingga akhirnya seorang ilmuwan bernama Christian Huygens menggunakan teleskop yang lebih canggih mematahkan persoalan cincin itu. Pada tahun 1675 Giovanni D. Cassini menunjukkan bahwa cincin saturnus sebenarnya terdiri dari berbagai cincin yang lebih kecil yang terpisahkan oleh ruang- ruang kosong diantaranya. Ruang kosong terbesar diberi nama Divisi Cassini. Dan pada tahun 1859, J. C. Maxwell menyatakan bahwa cincin saturnus tidaklah padat, namun tersusun atas partikel- partikel kecil yang mengelilingi saturnus. Pada tahun 1895, James Keeler mempelajari perihal cincin saturnus dan menemukan bahwa teori dari Maxwell adalah benar.
Bentuk Fisik
Cincin saturnus merupakan cincin yang terdiri atas berbagai macam bahan padat, namun cicntin saturnus sendiri tidak berbentuk padat. Banyak orang yang menyatakan bahwa cincin saturnus ini terbentuk oleh bebatuan silikon dioksida, oksida besi, partikel es dan juga batu. Secara lebih rinci, cincin saturnus ini tersusun dari 93% Es, dan 7% karbon serta bahan lainnya. cincin saturnus apabila dilihat dari Bumi hanya bisa terlihat apabila menggunakan teleskop modern berkekuatan sederhana atau menggunakan teropong berkekuatan tinggi.
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai asal mula terbentuknya cincin menakjubkan ini. teori yang pertama dikemukakan oleh Edouard Roche pada abad 19. Menurut Roche, cincin planet saturnus merupakan bekas dari satelit alam yang dimiliki oleh planet saturnus. Satelit alam tersebut mempunyai orbit datang yang cukup dekat dengan planet saturnus sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut. Teori ini telah mengalami banyak variasi, hingga ada variasi yang menyatakan bahwa satelit alam tersebut pecah akibat hantaman dari komet maupun asteroid. Teori kedua menyatakan bahwa cincin saturnus terbentuk karena peninggalam dari nebula, jadi bukan satelit alam yang pecah. Menurut teori kedua ini, cincin asteroid merupakan tinggalan dari nebula yang telah membentuk planet saturnus. Namun pernyataan teori yang kedua ini tidak diterima di masa kini karena cincin saturnus dianggap tidak stabil melewati periode selama jutaan tahun yang lalu. Dan hingga kini belum ada penememuan yang menyatakan secara pasti mengenai cincin saturnus ini. Kebanyakan dari teori adalah berupa asumsi.
Satelit Planet Saturnus
Kita tentu pernah mendengar kata satelit bukan? Pengertian satelit adalah benda yang letaknya mengambang di udara, tentu diketinggian yang sangat tinggi. satelit- satelit bisa mendatangkan manfaat seperti memancarkan gelombang radio, telepon, dan semacamnya. Nah, itu memang benar sekali. Tahukah Anda bahwa di dunia ini ada dua jenis satelit, yang satu satelit alami dan yang satu adalah satelit buatan manusia. satelit alam atau alami merupakan benda yang mengiringi planet- planet (melakukan revolusi terhadap planet) dan berputar pada porosnya. Secara umum, planet- planet yang ada di tata surya memiliki satelit alaminya masing- masing. Sementara yang dinamakan satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia untuk kepentingan- kepentingan tertentu, khususnya dalam bidang komunikasi.
Planet- planet di tata surya memiliki satelit alamnya masing- masing yang setia menemani planet tersebut, tak terkecuali Bumi dan juga Saturnus. Satelit alami yang dimiliki oleh planet Bumi adalah Bulan (baca: bulan purnama). Dan perlu kita ketahui bahwa suatu planet bisa saja memiliki satelit lebih dari satu buah, seperti halnya planet saturnus. Planet Saturnus setidaknya memiliki 59 satelit alami. Waw, banyak sekali bukan? ternyata tidak hanya memiliki cincin yang luar biasa besar, namun Saturnus juga memiliki satelit alami yang jumlahnya luar biasa banyak. Diatara satelit- satelit Saturnus yang berjumlah 59 itu, 48 diantaranya telah mempunyai nama, sementara lainnya tidak mempunyai nama. Satelit- satelit yang tidak mempunyai nama tersebut mungkin karena memiliki ukuran yang sangat kecil. Ya, planet Saturnus mempunyai satelit- satelit yang sangat kecil. Bahkan 33 dari satelit- satelit yang dimiliki oleh planet Saturnus ini mempunyai ukuran diameter lebih kecil dari 10 kilometer. Sedangkan 13 satelit memiliki diameter yang lebih kecil dari 50 kilometer. Sementara itu, satelit- satelit planet Saturnus ada pula yang memiliki ukuran besar, dan masing- masing satelit berukuran besar tersebut telah memiliki nama, yakni Titan, Rhea, Lapetus, Dione, Tethys, Enceladus, dan Mimas.
Diantara satelit- satelit planet saturnus, yang paling istimewa adalah Titan. Titan merupakan satelit yang mempunyai ukuran paling besar, bahkan ukuran Titan lebih besar daripada planet Merkurius. Selain itu Titan juga merupakan satu- satunya satelit di tata surya yang diliputi leh atmosfer yang tebal. Bahkan perlu kita ketahui bahwa planet Merkurius saja tidak memiliki atmosfer. Selain Titan, satelit Saturnus yang juga besar lainnya adalah Hyperion dan Phoebe, yang memiliki diameter lebih dari 200 kilometer.
Keadaan Geografi Planet Saturnus
Semua planet dan juga benda langit yang ada di tata surya memiliki bentuk yang tidak rata, termasuk juga Bumi dan Bulan. Demikian halnya denga planet Saturnus. Ketidakrataan ini memperlihatkan bahwa terjadi peristiwa- peristiwa luar angkasa. Apabila di Bumi kita menemukan ada dua karakteristik permukaan yang berbeda, yang satu berupa daratan dan yang satu perairan, maka di Planet saturnus kita tidak akan menemukan perairan yang melimpah disana. Hal ini menunjukkan bahwa planet saturnus tidak mempunyai cadangan air (baca: jenis- jenis air) yang melimpah.
Planet saturnus adalah planet yang dingin. Dikatakan dingin karena suhu yang dimiliki oleh planet ini sangat rendah, karena jaraknya memang terlampau jauh dari matahari sebagai sumber panas. Selain itu permukaan planet Saturnus juga tidak semulus bola. Seperti halnya planet- planet pada umumnya, saturnus mempunyai lubang- lubang pada permukaannya. Lubang- lubang ini terjadi karena adanya berbagai peristiwa alam yang terjadi di planet saturnus. Tidak benyak informasi yang unik dan menarik mengenai planet saturnus kecuali seperti planet pada umumnya. Berita yang menarik justru datang dari para satelit saturnus. Beberapa fakta unik dan menarik mengenai satelit- satelit saturnus antara lain adalah sebagai berikut:
1. Satelit Enceladus menyimpan air laut
Fakta unik dan menarik yang pertama ditemukan pada satelit Enceladus. Para ilmuwan menemukan bahwa satelit ini mengandung air laut (baca: ekosistem air laut) yang dijaga oleh ammonia. Zat ammonia diketahui sebagai zat antibeku, yang dapat menjaga lautan di bawah tanah sehingga tidak membeku ketika terjadi cuaca ekstrim. Pesawan ulang alik Cassini juga menemukan semburan gas yang keluar dari retakan permukaan Enceladus ketika misi penjelajahan Saturnus pada tahun 2005. Selanjutnya Tim Lewis menemukan bahwa gas yang keluar tersebut mengandung ammonia dan kumpulan gas- gas lainnya yang mempunyai fungsi sebagai zat antibeku. Kumpulan gas tersebut menjaga cairan es di bawah kerak es. Gas- gas tersebut memancar keluar dari gravitasi satelit ini dan menjadi salah satu bagian dari cincin planet Saturnus.
2. Satelit Dione mempunyai Oksigen
Oksigen yang merupakan gas “penghidup manusia” ternyata juga ditemukan di salah satu satelit Saturnus, yakni Dione. Penemuan mengenai jejak oksigen di Dione ini ditemukan oleh pesawat Cassini. Pesawat Cassini berhasil mendeteksi keberadaan gumpalan oksigen. Diperkirakan, energi dari medan radiasi yang bersifat intens di planet Saturnus atau partikel bermuatan dari matahari ini mempu merangsang atom- atom oksigen yang tersimpan di dalam es, sehingga gas oksigen ini terlepas. Meski mempunyai kandungan oksigen, namun tidak bisa dipungkiri bahwa keadaan permukaan Dione ini dingin dan tandus, sehingga akan sulit bagi manusia untuk bertahan hidup di sana.
3. Titan mempunyai laut bawah
Penelitian terbaru yang dilakukan di planet saturnus menemukan bahwa Titan, satelit terbesar planet Saturnus mempunyai laut di bawah permukaan yang ditutupi oleh es. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Rose- Marie Baland dan juga koleganya dari Royal Observatoy of Belgium. Keduanya melakukan penelitian selama tujuh tahun. Mereka menemukan bahwa tingkat kelembaban di Titan lebih tinggi sebesar 50% dari yang seharusnya permukaan inti sebuah bulan/ planet (baca: ciri- ciri planet).
Nah, itulah beberapa fakta menarik yang ditemukan justru di satelit- satelit saturnus. Fakta- fakta tersebut terlahir dari adanya penelitian yang telah dilakukan selama bertahun- tahun. Fakta- fakta tersebut muncul disertai dengan penjelasan yang kuat tentunya. Hingga saat ini penelitian mengenai planet saturnus, dan benda- benda tata surya lainnya umumnya juga selalu dilakukan demi mendapatkan perkembangan yang lebih banyak lagi.