Categories
Iklim

Pengaruh Letak Astronomis dan Geografis Indonesia Terhadap Kondisi Iklim

Tahukah anda mengenai pengaruh letak astronomis Indonesia yang dapat mempengaruhi kondisi iklim di indonesia? mungkin tak banyak orang mengetahui hala tersebut sampai sedetail mungkin. Letak astronomis (letak absolut) adalah letak suatu tempat (negara)  berdasarkan garis lintang dan bujur. Letak astronomis Indonesia adalah 6O LU-11O LS dan 95O BT-141O BT.

Dalam pembagian musim di Indonesia, Indonesia memililik iklim tropis yang disebabkan oleh letak garis lintangnya. sehingga pengaruh letak astronomis sangat berpengaruh dengan pembagian waktu di Indonesia. Iklim tropis di indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Ciri-ciri negara beriklim tropis :

  1. Mempunyai curah hujan tinggi dan banyaknya hutan hujan tropis yang akan memberikan dampak akibat kerusakan hutan 
  2. Penyinaran matahari berlangsung sepanjang tahun sehingga dapat menjadi penyebab pemanasan global
  3. Kelembaban udara tinggi disebabkan adanya penguapan yang tinggi yang mudah terjadinya proses terjadinya efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global
  4. Mempunyai dua musim, penghujan dan kemarau

Tiga wilayah waktu yang berlaku di Indonesia disebabkan oleh posisi garis bujurnya.

  1. WIB (Waktu Indonesia Barat) terdiri atas Jawa, Sumatera, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, termasuk pulau-pulau kecil di sekelilingnya. Berpatokan pada garis bujur 105oBT, selisih waktunya 7 jam lebih awal dari Greenwich Mean Time (GMT).
  2. WITA (Waktu Indonesia Tengah) terdiri atas Sulawesi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara, Bali, termasuk pulau-pulau kecil di sekelilingnya. Berpatokan pada garis bujur 120oBT, selisih waktunya 8 jam lebih awal dari GMT.
  3. WIT (Waktu Indonesia Timur) terdiri atas Papua, Kepulauan Maluku dan pulau-pulau kecil di sekelilingnya. Berpatokan pada garis bujur 135oBT, selisih waktunya 9 jam lebih awal dri GMT.

Tiga daerah waktu di atas memiliki selisih masing-masing 1 jam.

Letak Geografis

Letak geografis (letak relatif) adalah letak suatu tempat (negara) berdasarkan kenyataan (kondisi sebenarnya di permukaan bumi). Letak geografis Indonesia adalah berada di antara benua Asia dan Australia juga samudra Hindia dan Pasifik

Letak geografis Indonesia sebenarnya berada di posisi silang yang mempengaruhi  lapisan atmosfer. Tak heran dahulu kapal-kapal dagang asing baik dari Cina, Eropa, dan India, ramai melintasi wilayah perairan nusantara. Karena posisi silang ini juga Indonesia jadi kaya akan beragam suku bangsa dan budaya. Letak Indonesia yang berada di antara dua samudra dan dua benua pun berpengaruh terhadap keadaan cuaca dan iklim. Indonesia yang beriklim laut, disebabkan pengaruh angin laut yang mendatangkan hujan. Selain itu iklim di Indonesia mempunyai iklim musim, kemarau dan hujan. Hal ini disebabkan oleh angin muson yang berhembus selalu berganti arah setiap enam bulan.

Namun ada juga dampak buruk terkait letak Indonesia yang strategis ini. Diantaranya, serbuan budaya luar yang negatif (misal : sikap individualis, gaya hidup kebarat-baratan) sangat gencar. Budaya tersebut diserap masyarakat Indonesia tanpa disaring (filter) lebih dahulu. Hal ini sangat berbahaya, karena perlahan budaya lokal  pun ditinggalkan. Orang-orang menganggap budaya sendiri kuno. Budaya bangsa tak lagi dihargai, sopan santun hilang. Budaya luar dijunjung tinggi.

Berikut adalah dampak dari pengaruh letak geografis :

1. Gerak Semu Matahari Mempengaruhi Perubahan Musim di Indonesia

 Gerak semu matahari adalah gerakan matahari yang dipengaruhi oleh rotasi bumi saat mengelilingi matahari. Tanggal 23 Maret matahari tepat berada di garis khatulistiwa, lalu matahari seolah geser ke utara. Hingga tanggal 21 Juni, matahari seperti condong ada di utara (titik balik utara). Matahari seperti terus bergerak. Sampai tanggal 23 September, matahari kembali tepat di khatulistiwa. Lalu bergerak lagi (condong ke arah selatan) yaitu pada tanggal 22 Desember, matahari ada di titik balik selatan. Dan 23 Maret kembali ke posisi awal (garis khatulistiwa). Peristiwa inilah yang mempengaruhi kelembaban dan tekanan udara di Indonesia.

Pada pertengahan Maret sampai September, matahari dominan berada di belahan bumi utara (Benua Asia) akan mengalami pemanasan optimal. Jadi belahan bumi utara mempunyai tekanan udara minimum, angin pun berhembus dari daerah bertekanan tinggi (wilayah bumi selatan/ Australia) ke daerah bertekanan rendah (utara/ benua Asia). Akibatnya, angin muson timur  berhembus antara bulan April sampai Oktober. Angin ini membawa sedikit air, sehingga sebagian besar wilayah Indonesia jadi kemarau.

2. Budaya Asing yang Mempengaruhi Budaya Indonesia

 Pengaruh budaya asing terhadap budaya Indonesia dapat dilihat pada :

  1. Alat musik tradisional seperti angklung, gamelan, atau tanjidor yang sudah jarang dimainkan. Pada acara-acara tertentu saja bisa kita dengar alunannya. Sekarang yang lebih banyak dipakai adalah alat musik modern.
  2. Makanan tradisional seperti serabi atau kerak telur kalah tenar dengan burger dan pizza.
  3. Egrang, gasing, mobilan kayu, kapal otok-otok, merupakan beberapa permainan tradisional Indonesia yang sudah jarang ditemukan. Sekarang kebanyakan permainan dari luar, menggunakan remot kontrol, terbuat dari plastik.
  4. Orang-orang Indonesia sekarang lebih senang menggunakan pakaian yang terbuka, seperti orang barat. Bertolak belakang dengan budaya timur yang cenderung memakai pakaian tertutup.
  5. Hiburan seperti film dan kartun yang digemari sekarang juga berasal dari luar Indonesia. Misalnya : drama Korea, Jepang, Turki, India, dan lainnya.

Nah, begitulah penjelasan singkat dari pengaruh letak astronomis dan geografis indonesia terhadap kondisi iklim yang banyak mempengaruhi seluruh isi bumi di seluruh dunia.

semoga penjelasan ini bisa di mengerti dan di pahami.

Baca juga artikel lainnya mengenai ilmu geografi :