Tanah entisol merupakan tanah yang masih sangat muda, yaitu baru dalam proses tingkat permulaan dalam perkembangannya, (Kata Ent berarti recent atau baru). Entisol dicirikan oleh bahan mineral tanah yang belum membentuk horison pedogenik yang nyata.
Entisol terjadi di bagian lapisan atmosfer di daerah dengan bahan induk dari pengendapan matrial baru atau di daerah-daerah tempat laju erosi atau pengendapan lebih cepat daripada laju perkembangan tanah. Seperti lereng curam, dataran banjir dan dunes. Kriteria utama ordo entisol adalah tidak-adanya organisasi material tanah. Tanah-tanah ini menunjukkan sedikit (tidak-ada) perkembangan struktur atau horison dan menyerupai material dalam timbunan pasir segar.
Ciri-ciri tanah entisol :
- Tanah yang baru berkembang
- Belum ada perkembangan horison tanah
- Meliputi tanah-tanah yang berada diatas batuan induk
- Termasuk tanah yang berkembang dari bahan baru
Tanah entisol mencakup kelompok tanah alluvial, tanah regosol dan tanah litosol. Ditemukan pada beragam kondisi lingkungan. Entisol meliputi sekitar 16% permukaan lahan di bumi yang bebas es. Entisol mempunyai kadar lempung dan bahan organik rendah, sehingga daya menahan airnya rendah, struktur remah sampai berbutir dan sangat sarang, hal ini menyebabkan tanah tersebut mudah melewatkan air dan air mudah hilang karena perkolasi. Banyak entisol teksturnya berpasir dan sangat dangkal (tipis). Tanah entisol banyak terdapat di daerah alluvial atau endapan sungai dan endapan rawa-rawa pantai, oleh sebab itu tanah ini sering disebut tanah alluvial.
1. Ciri Umum tanah Entisol
Ciri umum Entisol adalah tidak adanya perkembangan profil yang nyata. Jenis jenis tanah pada Entisol memiliki kejenuhan basa bervariasi dari asam, netral sampai alkalin, kapasitas tukar kation < 20, tekstur kasar berkadar bahan organik dan N lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang bertekstur halus, hal ini disebabkan oleh karena kadar air yang rendah dan kemungkinan oksidasi yang lebih baik dalam tanah yang bertekstur kasar juga penambahan alamiah dari sisa bahan organik dari pada tanah yang lebih halus. Meskipun tanah ini kaya akan unsur hara kecuali N akan tetapi unsur ini belum mengalami pelapukan. Untuk mempercepat pelapukan diperlukan pemupukan bahan organik, pupuk kandang dan pupuk hijau.
2. Karakteristik Tanah Entisol
Sifat dan karakteristik Tanah entisol yaitu cenderung memiliki tekstur yang kasar dengan kadar organik dan nitrogen rendah, tanah ini mudah teroksidasi dengan udara, kelembapan dan pH nya tanah entisol selalu berubah, hal ini dikarenakan tanah entisol selalu basah dan rendah, ini disebabkan tanah entisol selalu basah dan terendam dalam cekungan. Dan karena tanah entisol memiliki kadar asam yang sangat tinggi atau sangat rendah. Jadi kadar asamnya kurang baik untuk ditanami. Akan tetapi kalau dilakaukan pemupukan dengan baik dan suplai air dikendalikan, beberapa Entisol pun dapat dipakai untuk pertanian pembatasnya adalah solum yang tipis, tekstur liat, atau neraca lengas-tanah yang defisit mengenai jenis jenis air.
Untuk pengelolaan Tanah entisol dapat digunakan apabila dikembangkan metode baru :
- Sistem drainase untuk mengairi tanah ketika kadar asamnya mulai rendah, juga dapat ditambah dengan pemupukan dengan hasil yang optimal agar tidak menjadi penyebab tanah tandus.
- Dilakukan dengan cara memperbanyak tanaman penutup tanah seperti rumput atau alang-alang, pembuatan terasering pada lereng miring agar tidak mudah tererosi.
- Pemberian mulsa (plastic atau organic) dan bendengan untuk mengurangi penguapan.
- Pada tanah entisol tidak terdapat hewan-hewan seperti cacing, karena keadaanya yang kurang subur, dan komposisi mineralnya adalah terdapatnya mineral kuarsa dan oksida besi.
Dikarenakan entisol merupakan salah satu jenis tanah yang kandungan bahan organik rendah dan teksturnya didominasi oleh pasir. Tanah dengan karakter tersebut umumnya mempunyai permasalahan dalam penyedian unsur hara bagi tanaman khususnya unsur nitrogen karena pencucian. Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nitrogen dalam tanah yaitu dengan pemberian pupuk anorganik (urea dan ZA) dan pemberian pupuk organik misalnya pupuk cair dari air kelapa dan kotoran ayam.
3. Pemanfaatan Tanah Entisol
Di Indonesia tanah Entisol banyak diusahakan untuk areal persawahan baik sawah teknis maupun tadah hujan pada daerah dataran rendah. Tanah ini mempunyai konsistensi lepas-lepas, tingkat agregasi rendah, peka terhadap erosi tanah dan kandungan hara tersediakan rendah. Potensi tanah yang berasal dari abu vulkan ini kaya akan hara tetapi belum tersedia, pelapukan akan dipercepat bila terdapat cukup aktivitas bahan organik sebagai penyedia asam-asam organic. Tanah Entisol di Indonesia umumnya memberi hasil produksi padi seperti di Karawang, Indramayu dan Delta Brantas. Palawija, tebu di Surabaya. Entisol yang berasal dari abu-volkanik hasil erupsi yang dikeluarkan gunung-gunung berapi berupa debu, pasir, kerikil, batu bom dan lapili. (baca : ciri ciri tanah subur dan tidak subur)
Selain itu berasal dari gunduk pasir yang terjadi di sepanjang pantai, misalnya diantara Cilacap dan Parangtritis (selatan Yogyakarta), dan Karawang. Entisol merupakan tanah yang baru berkembang. Walaupun demikian tanah ini tidak hanya berupa bahan asal atau bahan induk tanah saja tetapi harus sudah terjadi proses pembentukan tanah yang menghasilkan epipedon okhrik. Banyak tanah Entisol yang digunakan untuk usaha pertanian misalnya di daerah endapan sungai atau daerah rawa-rawa pantai. Padi sawah banyak ditanam di daerah-daerah Aluvial ini.
Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan entisol adalah sebagai berikut:
- Iklim yang sangat kering, sehingga pelapukan dan reaksi-reaksi kimia berjalan sangat lambat
- Erosi yang kuat dapat menyebabkan bahan-bahan yang dierosikan lebih banyak dari yang dibentuk melalui proses pembentukan tanah. Banyak terdapat dilereng-lereng curam (baca : cara mencegah erosi tanah)
- Pengendapan terus menerus menyebabkan pembentukan horizon lebih lambat dari pengendapan. Terdapat misalnya di daerah dataran banjir disekitar sungai, delta, lembah-lembah, daerah sekitar gunung berapi, bukit pasir pantai
- Immobilisasi plasma tanah menjadi bahan-bahan inert, misalnya flokulasi bahan-bahan oleh karbonat, silika dan lain-lain
Keunggulan jenis tanah ini secara fisik adalah memiliki drainase dan aerasi yang baik. Untuk kelemahan tanah ini adalah miskin bahan organik dan juga hara tanah khususnya nitrogen. Pengelolaan untuk jenis tanah ini sebaiknya perlu memperkaya bahan organiknya, sedangkan untuk memperbaiki struktur tanah yang porous dan juga sebagai sumber hara N. Disamping itu juga meminimalkan kehilangan hara karena sifat porous tanah ini.
Ikhtisar tanah entisol :
- Vegetasi: Tidak spesifik, tanah kosong
- Iklim: Pergelik hingga hypothermik
- Rezim lengas tanah: Kering hingga Aquik
- Sifat tanah yang penting: featureless soil bodies
- Horison Penciri: secara tipikal tidak ada, Albik
- Epipedon: Okhrik
- Karakteristik: Sedikit sekali atau tidak ada bukti-bukti perkembangan tanah