Categories
Fenomena Alam

Penjelasan Lengkap Fenomena Midnight Sun

Bagi kita yang tinggal di wilayah garis khatulistiwa sudah tentu akan mengalami waktu siang dan waktu di malam hari yang tidak jauh berbeda durasinya. Terutama saat posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa atau lebih dikenal dengan sebutan fenomena equinox. Equinox sendiri terjadi saat matahari bergerak dari belahan bumi utara menuju ke belahan bumi selatan, begitupun sebaliknya dari belahan bumi selatan ke belahan bumi utara.

Kita tahu jika matahari merupakan pusat di dalam sistem tata surya. Semua planet termasuk Bumi berputar mengelilingi matahari berdasarkan orbitnya atau gerakan tersebut lebih dikenal dengan sebutan revolusi. Revolusi bumi ini memberikan beberapa dampak pada planet bumi antara lain terjadinya gerak semu tahunan matahari, perbedaan waktu antara siang dengan waktu malam, pada belahan bumi utara maupun belahan bumi selatan mempunyai 4 musim, perubahan rasi bintang di setiap bulannya, dan juga penetapan kalender masehi. Fenomena equinox yang disinggung di atas termasuk sebagian dampak dari revolusi bumi.

Salah satu dampak dari revolusi bumi yaitu terjadinya gerak semu tahunan matahari. Gerak semu tahunan matahari menyebabkan seolah – olah matahari bergerak dari arah garis khatulistiwa menuju belahan bumi utara, kemudian kembali lagi ke garis khatulistiwa lalu ke arah garis balik selatan. Hal ini juga dipengaruhi oleh posisi Planet Bumi yang tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika yaitu membentuk sudut 23,5 derajat.

Di Indonesia dampak dari revolusi bumi yaitu adanya perbedaan waktu di siang hari dengan waktu malam sekitar 1 jam. Terutama saat bulan Desember, bagi yang tinggal di Jawa, Bali, NTB dan NTT waktu di siang hari akan lebih panjang dibandingan waktu malam hari. Sedangkan pada bulan Juni waktu malam hari akan terasa lebih lama dibandingkan waktu di siang hari. Hal yang berkebalikan justru terjadi di Aceh dan Pulau Miangas, Sulawesi Utara. Pada bulan Desember waktu malam hari akan terasa lebih lama dibandingan waktu di siang hari.

Lalu apa yang terjadi di belahan bumi utara maupun selatan? Akibat gerak semu matahari sangat terasa di daerah bumi utara dan selatan. Ketika matahari berada di belahan bumi utara dan biasanya jatuh pada pertengahan bulan Juni atau saat musim panas tiba, durasi di siang hari akan lebih lama dan panjang dibandingkan di malam hari. Sedangkan di belahan bumi selatan mengalami musim dingin dan juga durasi di malam hari menjadi lebih lama jika dibanding waktu di siang hari.

Akan tetapi ada efek lain yang terjadi saat posisi matahari berada di belahan bumi bagian utara, terutama di daerah – daerah yang dekat dengan wilayah kutub. Siang hari akan terasa sangat lama bahkan saat malam sekalipun masih terlihat matahari di langit. Fenomena alam tersebut dikenal dengan istilah Midnight Sun. Nah untuk mengetahui lebih lanjut apa itu midnight sun, berikut ini adalah penjelasannya.

Pengertian Dan Penjelasan Midnight Sun

Midnight sun atau matahari tengah malam merupakan salah satu fenomena alam yang biasa terjadi saat musim panas tiba, terutama di wilayah bumi bagian utara, Lingkar Artik maupun bumi bagian selatan, Lingkar Antartika. Saat midnight sun terjadi kita masih dapat melihat matahari di tangah malam sekalipun saat cuaca cerah. Menurut penelitian, untuk wilayah Kutub Utara sendiri diketahui jika matahari tidak pernah tenggelam sekitar tanggal 21 Juni atau saat musim panas di belahan bumi utara terjadi. Sedangkan di tanggal yang sama, wilayah di Kutub Selatan atau Antartika, matahari tidak pernah terbit saat musim dingin tiba. Hal ini disebabkan karena posisi matahari lebih dekat dengan Kutub Utara. Sekitar tanggal 22 Desember, posisi matahari lebih dekat dengan Kutub Selatan akibatnya daerah tersebut berada di musim panas dan akan selalu melihat matahari sepanjang hari atau 24 jam. Untuk wilayah Kutub Utara tidak akan pernah melihat matahari terbit dengan kata lain wilayah tersebut sedang berada di musim dingin.

Fenomena midnight sun ini terjadi hampir di semua negara yang berada di bawah lingkar Artik. Daerah yang masuk ke dalam lingkat Artik antara lain Rusia, Denmark, Islandia, Finlandia, Swedia, Alaska dan beberapa daerah di utara Kanada. Bagi orang yang tinggal di Norwegia bagian utara atau lebih tepatnya di Kepulauan Svalbard, mereka cukup sering mengalami fenomena midnight sun tersebut setiap tahunnya dengan rentang waktu berbulan – bulan. Di Kepulauan Svalbard matahari tidak pernah tenggelam sama sekali sejak tanggal 20 April hingga 22 Agustus.

Tidak heran jika fenomena midnight sun tersebut menarik perhatian banyak orang terutama turis mancanegara. Pada bulan Mei peningkatan wisatawan dari berbagai negara seperti Asia dan Eropa Tengah cukup signifikan. Mereka datang untuk menyaksikan fenomena alam tersebut dan salah satu kota di Norwegia yang terkenal dengan wisata midnight sun yaitu Tromso, Hammerfest, Bodo dan Nordkapp. Kota Tromso merupakan kota besar dan terakhir sebelum masuk kawasan lingkar Artik atau Kutub Utara. Secara astronomis Kota Tromso terletak di 69o40’ LU dan berjarak 350 km dari Kutub Utara. Saat bulan Mei inilah matahari akan terbenam dan juga langsung terbit di langit Tromso.

Perlu diketahui juga jika durasi atau rentang waktu terjadinya midnight sun akan terus meningkat setiap harinya selama titik balik matahari di musim panas berlangsung di wilayah Kutub Utara maupun Kutub Selatan. Khusus untuk wilayah kutub, matahari akan terbit dan terbenam sekali dalam satu tahun. Selama 6 bulan lamanya matahari akan selalu berada di atas ufuk dan mencapai ketinggian tertinggi ketika titik balik matahari terjadi saat musim panas. Seperti yang telah disinggung di atas jika fenomena midnight sun juga terjadi di Kutub Selatan atau lingkar Antartika dan hal tersebut terjadi dimulai saat pertengahan bulan Juni tiba.