Indonesia mempunyai berbagai jenis flora dan fauna yang berada di ekosistem darat maupun ekosistem air. Keberadaan flora dan fauna tersebut sering kali terancam karena beberapa faktor, seperti rendahnya tingkat reproduksi, bencana alam dan perilaku buruk manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelestarian ekosistem flora dan fauna agar tidak terjadi kepunahan (baca : Pengertian Flora dan Fauna). Pelestarian ekosistem tersebut dapat dilakukan dengan berbagai upaya. Berikut adalah penjelasannya.
Upaya Pelestarian Ekosistem
Perilaku buruk manusia seperti penebangan hutan, perburuan liar dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan telah mengancam habitat atau ekosistem flora dan fauna. Manusia sebagai makhluk paling cerdas di bumi seharusnya menghilangkan perilaku buruk tersebut dan menggantinya dengan upaya pelestarian ekosistem. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk melestarikan ekosistem adalah :
Meski ada berbagai usaha untuk melestarikan ekosistem, akan tetapi perlu diketahui apa saja faktor penghambat proses pelestarian ekosistem. Hal tersebut bertujuan agar upaya pelestarian ekosistem dapat dilakukan secara optimal. Berikut adalah faktor- faktor yang bisa menghambat proses pelestarian ekosistem.
Hujan asam merupakan jenis hujan dengan tingkat keasaman lebih tinggi dari hujan biasa. Hal tersebut terjadi karena uap air di awan dapat bercampur dengan polutan udara seperti karbon dioksida, nitrogen oksida dan sulfur (baca : Penyebab Pencemaran Udara). Proses terjadinya hujan asam ini dimulai polutan udara yang bercampur dengan uap air di atmosfir. Polutan udara tersebut akan larut ke dalam titik – titik air di awan lalu bergabung menjadi air hujan.
Air hujan tersebut mengandung asam karbonat lemah yang kemudian melarutkan kandungan kadungan potasium, kalsium dan nutrisi lain dari tanah, sehingga tanah menjadi kurang subur dan membuat tumbuhan mati. Jaringan tumbuhan yang terkena hujan asam akan rusak dan mengganggu pertumbuhan tanaman itu sendiri. Jika hujan asam tersebut turun pada permukaan danau atau waduk, maka akan mengganggu ekosistem waduk tersebut. Kandungan PH pada air danau akan menurun di bawah normal dan akan meracuni ikan serta penghuni danau yang lain.
Proses terjadinya efek rumah kaca diawali dengan cahaya matahari yang dipantulkan dinding kaca kembali ke atmosfer. Akan tetapi sebelum sampai ke lapisan atmosfer, sinar matahari tersebut terperangkap oleh gas karbondioksida atau gas rumah kaca yang partikelnya berada diantara bumi dan lapisan atmosfer. Hal tersebut menyebabkan cahaya matahari terpantul kembali ke bumi sehingga suhu bumi menjadi tinggi. Suhu bumi yang terus meninggi tersebut merupakan penyebab pemanasan global yang berdampak buruk bagi ekosistem yang ada di bumi. (baca : Penyebab Penipisan Lapisan Ozon dan Efek Rumah Kaca)
Polusi tanah disebabkan oleh limbah yang sulit terurai atau bahkan tidak dapat diurai oleh tanah. Limbah tersebut berasal dari sampah anorganik seperti plastik, besi, sterofoam, aluminium dan sebagainya. Selain sampah anorganik, limbah juga berasal dari penggunaan bahan kimia seperti pestisida yang berlebihan sehingga mengganggu kesuburan tanah. Jika kesuburan tanah terganggu, maka tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik.
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi setiap makhluk hidup. Tanpa air, kelangsungan hidup akan terancam sebagaimana polusi air mengancam ketersediaan air bersih. Polusi air ini dapat disebabkan oleh bahan- bahan kimia berbahaya yang terbawa oleh air hujan dan larut ke aliran sungai. Selain bahan kimia berbahaya, polusi air juga disebabkan perilaku buruk manusia yang membuang sampah sembarangan. Perilaku tersebut tentu merusak sumber daya air dan dapat mengakibatkan bencana banjir.
Pelestarian ekosistem sebenarnya bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup itu sendiri, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Terutama bagi manusia, keberadaan hewan dan tumbuhan bermanfaat bagi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Bahan makanan yang dikonsumsi manusia hampir seluruhnya berasal dari hewan dan tumbuhan. Manusia memerlukan protein hewanni dan lemak yang bisa didapat dari daging hewan.
Manusia juga mebutuhkan karbohidrat dan berbagai macam vitamin yang bisa ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan. Pada musim dingin, manusia memerlukan jaket yang melindunginya dari hawa dingin, jaket tersebut juga diperoleh dari kulit atau bulu hewan. Bumi tempat tinggal manusia juga bergantung pada adanya flora dan fauna. Jika pupulasi flora dan fauna berkurang maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan dapat menyebabkan terjadinya bencana alam. Oleh karena itu, manusia harus berusaha melestarikan ekosistem flora dan fauna demi kebaikan hidup manusia itu sendiri.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…