Categories
Astronomi

4 Penyebab Terjadinya Bintang Jatuh dan Proses Terjadinya

Bintang jatuh merupakan fenomena langit yang mengagumkan. Banyak orang yang mengakui keindahannya, bahkan tidak sedikit juga orang yang percaya bahwa menutup mata dan berdoa saat ada bintang jatuh akan membuat doa tersebut dapat terkabulkan. Mitos ini sudah ada dan berkembang bahkan sejak dahulu kala. Sebenarnya, apakah bintang jatuh itu benar-benar bintang yang jatuh dan meluncur? Dan apa saja hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya bintang jatuh?

Bintang merupakan benda langit yang memiliki kemampuan untuk memancarkan cahayanya sendiri. Seperti yang telah kita tahu, bintang di alam semesta memiliki ukuran yang variatif, mulai dari bintang neutron yang berdiameter 20 hingga 40 km sampai bintang yang berukuran sangat besar seperti Bintang UY Scuti yang diameternya lebih dari 1000 kali lebih besar daripada diameter matahari. Matahari, yang merupakan bintang paling dekat dari bumi, memiliki diameter sekitar 109 kali lebih besar daripada diameter bumi. Apakah benda-benda langit yang berukuran sangat besar ini benar-benar bisa berjatuhan dari tempatnya? Apakah yang akan terjadi apabila benda-benda langit raksasa ini jatuh dan menimpa bumi?

  • Bintang Jatuh Merupakan Meteor yang Tampak Seperti Bintang Jatuh Jika Dilihat dari Bumi

Rupanya, bintang jatuh sebenarnya bukan benar-benar bintang yang jatuh dari posisinya. Bintang jatuh merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut fenomena benda langit, umumnya meteroid, yang terbakar saat memasuki atmosfer bumi. Fenomena ini menyebabkan adanya kilat cahaya yang meluncur sangat cepat. Cahaya yang bersinar ini terlihat seperti bintang apabila diamati dari bumi secara langsung, sehingga disebut sebagai fenomena bintang jatuh.

Fungsi atmosfer dan lapisan-lapaisannya yaitu untuk melindungi bumi. Salah satu perannya sebagai pelindung yaitu melindungi bumi dari berbagai benda langit yang jatuh atau berusaha untuk memasuki bumi. Umumnya, benda-benda langit tersebut sudah terbakar habis di atmosfer sebelum dapat memasuki bumi. Apabila benda tersebut berukuran cukup besar, maka ia dapat tidak habis terbakar dan jatuh ke bumi. Benda ini akan meninggalkan bekas berupa kawah, misalnya kawah Vredefort di Afrika Selatan. Hal ini sebenarnya jarang terjadi.

Umumnya benda langit yang jatuh ke atmosfer bumi dan terbakar adalah meteorid. Meteorid adalah benda langit seperti batuan, yang berukuran beragam. Ada beberapa jenis meteorid. Meteorid yang paling besar dapat memiliki diameter sekitar 10 meter. Volume meteorid akan terus berkurang saat bergesekan dengan atmosfer bumi. Karena ukurannya yang kecil, saat bergesekan dengan atmosfer bumi, umumnya meteorid sudah habis terbakar sebelum dapat jatuh ke permukaan tanah.

Meteorid yang bergesekan dengan atmosfer bumi atau atmosfer planet lain membentuk ekor bercahaya dan disebut sebagai meteor saja. Meteor ini yang dapat terlihat dari permukaan bumi. Karena cahayanya, manusia melihat meteor ini mirip seperti bintang jatuh.

  • Bumi yang Selalu Bergerak

Di luar angkasa ada banyak sekali benda langit, mulai dari planet, bintang, meteorid, serta benda-benda asing lainnya. Banyaknya benda langit tersebut menyebabkan bisa terjadinya gesekan antara satu benda langit dengan benda langit lainnya. Adanya atmosfer bumi salah satunya memiliki fungsi untuk melindungi bumi dari tabrakan dengan benda langit lainnya.

Bumi tempat tinggal kita tidak selalu diam pada tempatnya, melainkan selalu bergerak. Ada dua gerakan bumi, yaitu gerakan rotasi bumi dan juga gerakan revolusi bumi. Gerakan rotasi bumi yaitu gerakan putaran bumi pada sumbunya. Sedangkan gerakan revolusi bumi yaitu gerakan peredaran bumi mengelilingi matahari.

Saat bumi bergerak mengelilingi matahari, bukan tidak mungkin bumi akan mendekati sebuah atau kumpulan benda asing di luar angkasa. Apabila bumi menubruk meteorid, maka meteorid tersebut akan bergesekan dengan atmosfer bumi dan terbakar. Meteorid yang terbakar, atau disebut juga dengan meteor ini, merupakan fenomena bintang jatuh yang terlihat dari bumi.

  • Adanya Benda Langit yang Melewati Orbit Bumi

Benda-benda di luar angkasa yang dapat bergerak bukan hanya planet saja. Benda-benda langit lain seperti komet, asteroid, dan meteorid juga dapat berputar secara periodik mengelilingi matahari. Saat benda-benda tersebut bergerak, benda-benda tersebut dapat bertabrakan dengan atmosfer bumi. Saat benda langit tersebut terbakar, fenomena ini jika dilihat dari bumi akan tampak seperti bintang jatuh.

  • Adanya Gaya Gravitasi atau Gaya Tarik Bumi

Gravitasi merupakan gaya tarik menarik antara dua obyek yang memiliki massa dan dengan jarak tertentu. Sebagai contoh, adanya gravitasi matahari menyebabkan bumi serta benda-benda langit lainnya dapat berputar mengelilingi matahari secara periodik. Adanya gaya gravitasi bumi menyebabkan manusia beserta benda-benda lainnya di permukaan bumi dapat menempel ke permukaan bumi dan juga dapat terjatuh.

Semakin besar massa suatu obyek, maka semakin besar pula gravitasi yang dihasilkan. Bumi memiliki massa yang relatif besar jika dibandingkan dengan massa meteorid. Adanya gaya gravitasi bumi atau gaya tarik bumi ini menyebabkan meteorid yang berada cukup dekat akan terpengaruh oleh gaya tersebut. Meteorid yang berada pada zona gravitasi bumi akan tertarik sehingga dapat mendekat dan jatuh ke permukaan bumi.

Meteorid tidak bisa begitu saja jatuh ke permukaan bumi. Hal ini disebabkan karena adanya atmosfer yang melindungi bumi. Meteorid yang bergesekan dengan atmosfer akan terbakar sehingga volumenya berkurang secara bertahap. Pembakaran meteorid ini menghasilkan cahaya bergerak yang jika dilihat dari permukaan bumi akan tampak seperti bintang jatuh.

Umumnya meteorid akan terbakar habis sebelum dapat mencapai permukaan bumi. Namun, apabila ukurannya cukup besar, maka meteorid ini sisanya dapat jatuh ke permukaan bumi. Karena kecepatannya yang tinggi, jatuhnya meteor umumnya meninggalkan bekas cekungan di tanah. Cekungan ini ukurannya bervariasi mulai dari yang kecil hingga yang berukuran sangat besar seperti kawah Vredefort yang memiliki diameter mencapai tiga ratus kilometer.

Demikian penjelasan mengenai penyebab terjadinya bintang jatuh. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah membaca.