Categories
Astronomi

Kenapa Bintang Tidak Terlihat di Kota-Kota Besar?

Keindahan langit bisa dinikmati saat malam hari. Sebab malam hari adalah waktu yang sangat tepat untuk bisa melihat berbagai macam benda – benda langit meskipun melihatnya tanpa bantuan alat seperti teropong bintang. Melihat benda – benda langit seperti bintang yang jumlahnya tidak terhitung, akan terasa lebih indah jika berada di tempat yang jauh dari cahaya. Sehingga tidak heran jika 100 tahun yang lalu akan lebih mudah menemukan bintang bahkan galaksi bima sakti di langit malam. Alasannya cukup jelas, bahwa dahulu penerangan belum sebanyak saat ini, akibatnya manusia dapat melihat keindahan langit malam tanpa ada kesulitan.

Lalu bagaimana dengan sekarang? Masih bisakah kita melihat bintang di malam hari?

Bisa, hanya saja butuh tempat yang benar – benar jauh dari tempat yang banyak menghasilkan cahaya, seperti perkotaan. Jadi jangan heran, jika akan terasa sangat sulit sekali untuk melihat bintang di daerah perkotaan jika dibandingkan di daerah pedesaan. Selain minim pencahayaan, daerah pedesaan juga jarang penduduk dan cukup sulit menemukan aktivitas di malam hari. Saat malam hari tiba, orang yang tinggal di pedesaan bisa menikmati pemandangan langit malam dengan sejuta keindahan bintangnya. Bagaimana dengan masyarakat di perkotaan? Mengapa bintang sangat sulit di temukan di perkotaan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini adalah penjelasannya.

Penyebab Bintang Tidak Terlihat Di Kota

Di kota – kota besar sudah dipastikan bahwa di sana akan dengan mudah ditemukan gedung bertingkat, lampu jalanan, kendaraan, perumahan yang padat penduduk hingga papan iklan memenuhi setiap sudut kota. Ditambah dengan berbagai macam aktivitas manusia yang tidak berhenti meskipun malam telah tiba. Tidak heran, jika malam hari kota akan terlihat “bersinar” akibat cahaya lampu yang berasal dari setiap sudut jalanan hingga bangunan di kota. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya polusi cahaya.

Hasil penelitian mengatakan bahwa sekitar 90% langit telah terpapar polusi terutama dari cahaya. Sudah dipastikan jika manusia akan sulit untuk menikmati keindahan malam. Padahal salah satu keindahan langit malam yang bisa dinikmati dengan mata telanjang yaitu gugusan rasi bintang.

Seiring bertambahnya jumlah penduduk akibat dari arus urbanisasi, populasi manusia terus meningkat di perkotaan. Hal tersebut memaksa mereka untuk membangun gedung – gedung pencakar langit yang tinggi. Lampu – lampu yang berasal dari gedung pencakar langit itu juga menjadi salah satu penyebab polusi cahaya di perkotaan.

Selain itu, di daerah perkotaan juga telah dipasang berbagai macam lampu penerangan. Namun kebanyakan lampu penerangan tersebut dirancang bukan untuk menerangi jalanan, 50% cahaya dari lampu jalanan digunakan untuk menerangi langit. Sehingga penggunaan lampu jalanan terlihat tidak efisien. Akibatnya cahaya tersebut mudah untuk terpantul dan terbiaskan oleh debu serta uap air ke langit akibatnya timbul peristiwa Skyglow.

Apakah Bintang Menghilang?

Bintang tidak menghilang di langit kecuali terjadi supernova. Posisinya tidak akan berubah hanya saja cahayanya terhalangi oleh sinar dari lampu – lampu di perkotaan. Ada peristiwa menarik tentang “menghilangnya” bintang yang terjadi pada tahun 1994. Saat itu terjadi gempa bumi di Los Angeles dan menyebabkan padamnya seluruh sumber listrik di sana. Kota metropolitan tersebut menjadi gelap gulita dan membuat warga di sana terlihat panik dan keluar rumah. Saat melihat langit, di sana terdapat awan berukuran raksasa berwarna perak yang aneh dan mereka mencoba untuk menghubungi 911. Mereka tidak tahu jika awan tersebut adalah galaksi Bima Sakti dan itu adalah pertama kalinya mereka melihat galaksi.

Sejak ribuan tahun yang lalu, galaksi bima sakti dengan berbagai macam gugusan bintangnya sudah terbentuk dan ada. Hingga saat ini pun tetap ada di langit malam bersama dengan bintang – bintang. Jika ingin melihat galaksi ini, coba pergi ke tempat yang cukup gelap dan tidak terdapat cahaya. Tempat yang cocok untuk melihat pemandangan langit malam berada di atas gunung atau bukit. Selain tempatnya cukup tinggi, lokasi ini jauh dari polusi cahaya.

Apa Itu Polusi Cahaya?

Saat ini polusi cahaya semakin berbahaya tingkatannya, terutama bagi para astronom. Polusi cahaya merupakan hamburan dari cahaya di daerah perkotaan yang mengakibatkan langit akan tampak terang bahkan mengalahkan cahaya bintang. Hasil penelitian mengatakan bahwa setidaknya sepertiga langit di dunia sudah tidak dapat lagi melihat galaksi Bima sakti akibat dampak dari polusi cahaya. Tidak hanya itu saja, melihat bintang pada malam hari juga akan terasa sulit meskipun telah menggunakan teropong. Hal tersebut juga dirasakan di Observatorium Bocsha yang terganggu akibat polusi cahaya yang berasal dari kota Bandung. Beberapa pengamatan objek tertentu sangat sulit dilakukan dan beberapa diantaranya sudah tidak mungkin untuk diamati.

Skyglow

Seperti yang telah disinggung di awal, bahwa Skyglow juga merupakan salah satu sebab sulitnya melihat bintang di langit kota. Untuk mempermudahnya, skyglow seperti warna langit yang menjadi biru sehingga kita sulit untuk melihat bintang di siang hari akibat dari sinar matahari, tentunya dengan intensitas yang lebih rendah. Meskipun demikian, tetap saja akan sulit untuk melihat cahaya bintang di malam hari seolah – olah bintang hilang dari penglihatan kita.

Dampak dari skyglow tidak hanya dirasakan oleh masyarakat perkotaan saja. Skyglow juga ikut menerangi daerah atau kawasan di sekitar sumber skyglow itu sendiri. Oleh karena itu, di daerah pinggir kota sekalipun akan sulit mendapat pemandangan langit malam. Setidaknya perlu pergi menjauh sekitar 100 km atau 1 jam perjalanan untuk bisa melihat keindahan langit. Pelajari juga mengenai mengapa bintang tidak terlihat pada siang hari?

Apa Yang Harus Dilakukan?

Tidak seperti polusi pada umumnya, polusi cahaya dapat di-reversibel. Hal pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan mengurangi pemakaian lampu di rumah pada malam hari. Ini bisa dikatakan sebagai langkah awal dan juga memberikan keuntungan untuk kesehatan.

Di Indonesia LAPAN menetapkan tanggal 6 Agustus sebagai Hari Keantariksaan dan mengkampayekan Malam Langit Gelap. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat agar menyelamatkan kegelapan malam dari polusi cahaya yang telah menghilangkan keindahan langit malam. Kampanye ini hanya berlangsung selama 1 jam saja (20.00 – 21.00) di seluruh wilayah di Indonesia.

Jadi tidak ada salahnya ikut menggerakan aksi ini. Kapan lagi kita bisa melihat rasi bintang yang membentang dari langit utara hingga selatan dengan mata telanjang?