Categories
Biogeografi

Pengertian Habitat dan Klasifikasi Serta Fungsinya

Secara umum, habitat merupakan tempat di mana makhluk hidup atau organisme tinggal. Di dalam sebuah habitat bisa dikatakan sebagai tempat bertemunya berbagai macam kondisi lingkungan terutama bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup. Contohnya berupa binatang, pasti mereka membutuhkan tempat untuk mencari makan, bertemu dengan pasangannya serta berkembang biak. Bagi tanaman, habitat berarti suatu tempat yang memiliki perpaduan cahaya matahari, air, udara serta tanah dalam kondisi tepat. Sebagai contoh tumbuhan kaktus yang dapat hidup di tanah berpasir, iklim yang kering serta banyak terkena sinar matahari atau bisa dikatakan kaktus hidup di gurun.

Menurut Morrison, habitat bisa didefinisikan sebagai sumber daya serta kondisi yang terdapat di suatu kawasan dan di tempati oleh suatu spesies. Definisi habitat menurut Alikodra yaitu kawasan yang terdiri atas komponen biotik dan abiotik serta merupakan kesatuan untuk digunakan sebagai tempat hidup juga berkembang biak satwa liar. Serta menurut Dasman habitat adalah sistem yang tercipta dari interaksi antar komponen biotik dan komponen fisik, dan dapat dikendalikan kehidupan satwa yang hidup di dalamnya.

Terdapat beberapa komponen penting di dalam habitat, antara lain air, makanan, ruang dan tempat. Sebuah habitat bisa dikatakan sesuai jika jumlah atau komposisi dari komponen tersebut berada dalam jumlah yang tepat. Namun, beberapa habitat hanya terdiri dari beberapa komponen saja, meskipun begitu tetap masih dapat disebut dengan habitat.

Seperti yang terjadi pada habitat milik harimau dengan jumlah buruannya yang cukup, air, serta tempat tinggal yang sesuai, mungkin masih belum bisa dikatakan sesuai jika berdasarkan komponen penting yang dibutuhkan dalam habitat. Harimau tidak butuh ruang yang luas untuk habitatnya, sebab nantinya mereka akan kesulitan untuk mencari buruan.

Seperti yang kita ketahui, jika planet bumi yang kita tempati ini memiliki berbagai macam habitat. Hal ini dipengaruhi oleh bentuk permukaan bumi, garis lintang dan lain sebagainya. Berikut ini adalah macam – macam atau klasifikasi dari habitat:

1. Daerah Habitat Padang Rumput

Ciri – ciri:

  • Terbentang dari mulai kawasan tropis sampai dengan kawasan subtropis
  • Secara umum memiliki curah hujan 25 hingga 50 cm per tahun
  • Hujan tidak teratur, drainase yang menyebabkan tumbuhan sulit mendapatkan air. Dan hanya rumput saja yang bisa bertahan hidup.
  • Daerah padang rumput yang basah, seperti Amerika Utara memiliki tinggi rumput bisa mencapai 3 meter, seperti rumput bluestem di India.

2. Daerah Tundra

Ciri – ciri:

  • Terdapat di belahan bumi bagian utara dan hanya berada di daerah lingkaran kutub utara saja.
  • Beriklim kutub, musim dingin yang panjang dan gelap, serta musim panas yang juga panjang.
  • Tidak ditemukan pohon yang berukuran tinggi. Hanya terdapat pohon mirip semak belukar. Banyak ditemukan lumut (sphagnum dan tichens).
  • Tumbuhan yang hidup di daerah tundra bisa beradaptasi dengan suhu yang rendah atau dingin dan akan tetap hidup meskipun kondisi beku.

3. Daerah Gurun

Untuk tumbuhan yang hidup di daerah gurun biasanya akan tumbuh secara menahun. Sebab tumbuhan tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi daerah yang sulit terdapat air dengan bentuk morfologi. Tumbuhan yang hidup di gurun biasanya memiliki daun kecil, tebal dan akar yang sangat panjang.

Ciri – ciri:

  • Banyak ditemukan di daerah tropis dan berbatasan dengan kawasan padang rumput.
  • Memiliki curah hujan yang sangat rendah, yaitu kurang dari 25 cm per tahun.
  • Penguapan sangat tinggi, sinar matahari sangat terik, dan suhu tinggi (mencapai 40oC bahkan lebih pada musim panas).
  • Pada malam hari, suhu bisa turun sangat rendah.

4. Daerah Hutan Basah

Ciri – ciri:

  • Hutan basah banyak di temukan di daerah tropis.
  • Banyak ditemukan berbagai macam jenis pohon yang berbeda satu dengan yang lainnya. Hutan basah di seluruh dunia memiliki persamaan terutama ekologi dan spesies.
  • Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 200 cm per tahun.
  • Tinggi pohon bisa mencapai 20 – 40 m.
  • Mendapat sinar matahari yang cukup, akan tetapi tidak cukup untuk bisa menembus sampai ke dasar hutan.
  • Terdapat iklim mikro di sekitar permukaan tanah atau di bawah kanopi.

5. Daerah Hutan Gugur

Ciri – ciri:

  • Terletak di 30o – 40o LU / LS. Seperti di wilayah Amerika Serikat bagian timur, Inggris dan sebagian Australia.
  • Curah hujan antara 75 – 100 cm per tahun.
  • Morfologi pohon berdaun lebar, hijau di musim dingin, akan tetapi rontok saat musim panas serta tajuk yang rapat.
  • Jarak satu pohon dengan pohon yang lain tidak rapat atau renggang.
  • Musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
  • Jenis tumbuhan relatif sedikit.
  • Mempunyai 4 musim.

6. Daerah Hutan Taiga

Ciri – ciri:

  • Tumbuhan di dominasi oleh tumbuhan berdaun jarum atau konifer dan akan selalu ada sepanjang tahun.
  • Tidak memiliki banyak spesies tanaman dan hewan.
  • Musim dingin cukup panjang, sedangkan musim panas sangat singkat.
  • Memiliki 4 musim, musim panas, musim semi, musim gugur dan musim dingin.
  • Curah hujan mencapai 35 – 40 cm per tahun.
  • Selama musim dingin, air tanah akan berubah menjadi es dan es tersebut bisa mencapai 2 meter di bawah tanah.

7. Habitat Air Tawar

Termasuk sungai, kolam, rawa dan danau. Ciri – cirinya yaitu:

  • Terdapat aliran air disebabkan oleh cuaca dan iklim.
  • Secara fisik dan biologi, sebagai perantara antara habitat darat dengan habitat air laut.
  • Memiliki kadar garam yang rendah.

8. Habitat Laut

Ciri – ciri:

  • Kadar garam di daerah tropis lebih tinggi dibanding dengan daerah yang jauh dari khatulistiwa.
  • Terbagi menjadi fotik (cukup mendapat cahaya matahari) dan afotik (kurang mendapat cahaya matahari).

Berdasarkan fungsi ruang, habitat dikelompokan menjadi:

  • Habitat yang berkesinambungan, kondisi yang luas melebihi daerah yang mampu dijajah oleh makhluk hidup.
  • Habitat yang terputus – putus, kondisi baik dan tidak berselang seling, makhluk hidup mudah menyebar dari satu tempat ke tempat lain.
  • Habitat terisolasi, area yang terbatas serta terpisah jauh dengan area lainnya.

Berdasarkan waktu, habitat dibedakan menjadi:

  • Habitat konstan, habitat yang secara terus menerus berada pada keadaan baik ataupu kurang baik.
  • Habitat semusim, habitat yang kondisinya secara teratur berganti – ganti.
  • Habitat tidak menentu, habitat yang mengalami periode kondisi baik dengan lamanya bervariasi dan diselingi oleh periode dengan kondisi kurang baik yang lamanya juga bervariasi.
  • Habitat ephemeral, habitat dengan periode kondisi baik yang berlangsung singkat, serta diikuti oleh periode dengan kondisi kurang baik dan berlangsung sangat lama.

Peran dan Fungsi dari Habitat

Fungsi dan peran dari habitat antara lain:

  • Sebagai tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup di bumi.
  • Tempat tumbuh dan berkembangnya makhluk hidup.
  • Karena habitat terbagi menjadi beberapa macam, oleh sebab itu habitat menjadi tempat tinggal yang cocok bagi makhluk hidup tertentu. Seperti contoh tanaman kaktus yang hanya bisa hidup di habitat gurun atau padang pasir atau tanaman pohon yang banyak ditemukan di daerah hutan hujan.

Itulah tadi penjelasan mengenai habitat. Semoga bisa menambah pengetahuan Anda.