Dalam waktu dekat ini, musim kemarau tidak kunjung selesai, sehingga menyebabbakn banyak hutan yang terbakar. ini membuat kenyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari terasa berkurang dan tidak menyenangkan. Itulah yang dirasakan oleh masyarakat yang mengalami bencana kabut asap selama ini. Tak henti-hentinya asap mengganggu udara disetiap harinya. Bagaikan nyamuk yang selalu mengganggu tidur di malam hari. Bahkan ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari pun dirasakan oleh negara tetangga lainya, seperti Negara Malaysia dan Singapura.
Hal ini di sebabkan oleh banyaknya titik api atau titik-titik kebakaran hutan terjadi. dari awal hingga sekarang titik api tersebut semakin merambat dan semakin bertambah banyak. Terbukti, pada awal kedatangan kabut asap, terdapat titik api yang semakin banyak dan merayap serta semakin tebalnya asap. Untuk wilayah pulau Sumatra saja, yang sebagian besar berada di Sumatera Selatan terdapat 80 titik api dan Jambi dengan 69 titik api. Untuk lainnya ada 10 titik api di Bangka Belitung dan 5 titik api untuk di Riau.
Hingga saat ini, titik api tersebut meningkat menjadi 1.041 titik api untuk Pulau Sumatera. Untuk Provinsi Riau meningkat menjadi 182 titik api. Untuk Pulau Kalimantan sendiri, memiliki titik api sebanyak 246 titik api yang tersebar luas di berbagai hutan Kalimantan.
Dengan adanya kabut asap tersebut, sangatlah berbahaya bagi daerah yang dinaungi kabut asap. berikut Bahaya Kabut Asap Kebakaran Hutan di Indonesia di tinjau dari berbagai sektor, yakni :
Sektor pendidikan
Dengan adanya kabut asap, sangat berdampak sekali di sektor pendidikan. Banyak sekolah yang meliburkan peserta didik mereka, dari jenjang Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, dan SMA, karena takut terhadap kesehatan mereka yang akan di ganggu oleh kabut asap yang berkeliaran. Sejak 1 Agustus, sekolah-sekolah di Riau mulai diliburkan karena keprihatinan pemerintah setempat terhadap kesehatan peserta didik. Meskipun ada beberapa sekolah di daerah lain seperti Jambi, Medan dan wilayah lainnya yang mewajibkan Peserta Didik mereka untuk tetap masuk, tetapi mereka disuruh agar memakai masker setiap harinya. Akibatnya, akan menimbulkan beberapa dampak yang terjadi, yakni
- Berkurangnya pada indeks prestasi Peserta Didik.
- Rasa kenyamanan Peserta Didik dalam menuntut ilmu yang semakin berkurang.
- Peserta didik akan kehilangan dan tertinggal Banyak pelajaran, Sehingga untuk mengisi waktu luang mereka selama di rumah, Guru akan memberikan modul kepada mereka untuk di kerjakan di rumah agar mendapat aktivitas yang positif dan tidak sia-sia selama libur sekolah diberlakukan.
- Meskipun peserta didik tetap disuruh untuk masuk sekolah, sistem pembelajaran dalam kelas akan terganggu akibat dari kabut asap yang ada. Para peserta didik akan terganggu konsentrasi mereka dalam memahami pelajaran yang dipaparkan oleh guru karena adanya gangguan kabut asap yang bisa masuk ke kelas melalui fentilasi kelas. Hal ini pun tidak dirasakan oleh peserta didik saja, melainkan dari guru juga yang kurang efektif dalam menyampaikan materi.
Tetapi, Meskipun begitu para Peserta Didik sangat perlu bimbingan untuk mengerti pelajaran yang mereka pelajari di rumah. Karena, dengan tidak adanya bimbingan dalam belajar, akan sangat mempengaruhi pemahaman dalam memahami pelajaran mereka pelajari. Ada upaya yang dilakukan pemerintah, yakni menambah jam saat mereka masuk sekolah dan tidak mengganti jam di saat hari libur mereka. Namun, upaya ini banyak dikeluhkan oleh guru maupun peserta didik. Dengan adanya penambahan jam pelajaran di waktu mereka masuk sekolah, akan membebani mereka karena waktu yang sangat padat di hari itu. Sistem pembelajaran pun kurang efektif.
Sektor Ekonomi
Disektor inilah yang sangat mengkhawatirkan kondisi di Negara Indonesia ini, lebih tepatnya di daerah yang dinaungi kabut asap tersebut. ada beberapa hal akibat dampak dari kabut asap tersebut, yakni :
a) Dalam sektor kerugian pariwisata. Masyarakat enggan keluar rumah mereka karena adanya kabut asap, sehingga pengunjung pariwisata semakin berkurang. Bahkan, kerugian ini dirasakan juga oleh negara tetangga Indonesia, Salah satunya yakni Singapura. Pusat hiburan Marina Bay Sands yang terletak di Singapura, merugi. Banyak turis lokal maupun internasional yang terpaksa menunda perjalanan mereka, disebabkan adanya kabut asap tersebut. Ini berdampak pada pendapatan arus kas Marina Bay Sands yang diprediksi mengalami penurunan sebanyak 4 persen pada kuartal kedua.
b) Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia menaksir penjualan bidang retail mengakibatkan penurunan sebanyak 20% yang disebabkan oleh turunnya penjualan bidang retail karena adannya kabut asap. Tidak hanya penjualan yang menurun saja, tapi dapat di perkirakan akan menimbulkan kenaikan harga kebutuhan pokok sehari-hari yang di perlukan masyarakat akibat gangguan distribusi.
c) Di Indonesia, Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkaji kerugian ekonomi yang akan di rasakan oleh indoesia akibat dari bencana kabut asap, akan mencapai lebih dari Rp.20 Triliun. Hal tersebut khususnya akan di rasakan oleh daerah-daerah yang terkena kabut asap, seperti Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. perhitungan kerugian ekonomi tersebut di dasarkan pada angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) bulanan masing masing provinsi dan membandingkan jumlah regulernya dengan pemasukan provinsi-provinsi yang terkena asap pada bulan-bulan terjadi kabut asap.
d) Kerugian dalam sektor ekonomi, juga di rasakan oleh kurangnya pendapatan transportasi yang ada. contohnya saja transportasi udara, yakni pesawat. PT Angkasa Pura II sebagai pengelola beberapa bandara merasakan kerugiannya. mereka kehilangan pendapatan, terutama dari tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara atau yang biasa dikenal dengan passenger service charge (PSC). dengan kabut asap yang menghasilkan jarang pandang yang minim dan beragam, yakni di bawah 200 meter hingga 1000 meter menimbulkan terjadinya pembatalan penerbangan pesawat karena terganggu oleh jarak pandang akibat kabut asap. seperti di Provinsi Jambi yang rata-rata pembatalan penerbangan pesawat hingga 20 perharinya. dari sisi maskkapai penerbangan, akan kehilangan pendapatan yang merugi. banyak pesawat yang tidak terbang, lalu menunggu. jika pun terbang, bila kabut semakin tebal, pesawat tidak bisa mendarat dan akan berputar-putar. hal ini akan menyebabkan peneluaran yang ekstra dalam bidang perawatan, dan bensin.
Sektor kesehatan
Secara umum, bencana kabut asap yang terjadi selama ini dapat mengganggu kesehatan bagi semua masyarakat di sektiarnya, baik yang dalam kondisi sehat sekalipun, apalagi dalam kondisi sakit. Pada dasarnya, di kondisi kesehatan tertentu, seseorang akan menjadi sangat mudah mengalami gangguan kesehatan mereka akibat bencana kabut asap di bandingkan orang lain, khususnya bagi orang orang yang memiliki gangguan paru-paru dan jantung, lansia, dan anak-anak.
Di Riau, buruknya kesehatan kebanyakan di alami oleh anak anak dan lansia karena memiliki daya tahan tubuh yang sanat rawan dengan penyakit. Dinas kesehatan Provinsi Riau, mengkaji sebanyak 9.386 orang terjangkit berbagai penyakit akibat adanya kabut asap yang terjadi selama ini.dapun jumlah pasien penderita saluran pernapasan atas (ISPA) sebanyak 7.312 orang, asma 296 orang, pneumonia 290 orang, iritasi mata 485 orang, dan iritasi kulit 903 orang. untuk detail dampaknya Bagi kesehatan, ada beberapa dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan akibat kabut asap yang terjadi, di antaranya :
- Bencana kabut asap dapat menyebabakan menyebabkan iritasi pada mata yang terkontaminasi oleh kabus asap, hidung yang menghirup kabut asap, dan tenggorokan serta menyebabkan reaksi alergi yang terjadi bagi tubuh seseorang, peradangan dan mungkin juga terjadinya infeksi.
- Dengan adanya kabut asap yang terjadi, akan dapat memperburuk penyakit asma yang di alami oleh seseorang dan penyakit kronis lainnya, seperti bronkitis kronik, PPOK dan lain sebagainya. Akibatnya pula, keadaan ini akan mempersulit penyembuhan bagi seseorang yang memiliki penyakit penyakit tersebut.
- Dalam proses pernafasan sehari hari, kemampuan kerja paru-paru seseorang akan menjadi berkurang yang menyebabkan seseorang mudah lelah dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Hal ini juga akan mengakibatkan seseorang akan kesulitan dalam bernafas.
- Bagi seseorang yang sudah berusia lanjut (lansia) dan anak-anak maupun seseorang yang mempunyai penyakit kronik, dengan kondisi daya tahan tubuh mereka yang rendah akan lebih rentan untuk mendapatkan gangguan kesehatan badan mereka akibat adanya bencana kabut asap tersebut. hal ini sangat mengkhawatirkan bagi mereka yang ingin melakukan aktvitas sehari-gari mereka seperti biasanya, sehingga di butuhkannya perhatian yang khusus terhadap mereka di setiap harinya agar tidak terkena bahaya kabut asap tersebut.
- Akibat terjadinya bencana kabut asap yang di sebabkan oleh kebakaran hutan yang terjadi, kemampuan dalam mengatasi infeksi par-paru dan saluran pernapasan akan menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan akan lebih mudahya terjadi infeksi kepad tubuh seseorang, sehingga di butuhkan pula ekstra hati hati terhadap kabut asap.
- berbagai penyakit kronik yang dimiliki seseorang akan lebih memburuk, sebab penyakit kronik tersebut terkontaminasi kabut asap tersebut.
- dengan adanya kabut asap yang terjadi, bahan polutan pada asap akibta kebakaran hutan akan dapat menjadi sumber polutan bagi air bersih di daerah yang terkena kabut asap tersebut sehingga menggangu kesehatan masyrakat yang mengkonsumsi air bersih di sana. begitu juga dengan makanan yang tidak terlindungi.
- Infeksi saluran pernapasan akut atau yang biasa disebut dengan ISPA akan jadi lebih mudah terjadi, terutama karena adanya ketidakseimbangan daya tahan tubuh seseorang, pola bakteri atau virus penyebab terjadinya banyak penyakit serta buruknya lingkungan yang di tempati.
Biasanya jenis hutan yang dibakar adalah hutan yang ada di jenis tanah gambut untuk sawit. Bahaya kabut asap kebakaran hutan di Indonesia sangat berdampak kronis bagi berbagai bidan terutama bidang pendidikan, ekonomi dan bidang kesehatan, sudah banyak korban meninggal yang membutuhkan pertolongan akibat adanya kebakaran ini.