Tanah merupakan salah satu elemen yang sangat penting yang dimiliki Bumi (baca: lapisan Bumi). Di Planet (baca: planet di tata surya) Bumi sendiri, tanah (baca: jenis tanah) memegang unsur yang penting dan kegunaannya pun sangat banyak. Kita pasti juga telah mengetahui sendiri bagaimana tanah ini sangat berguna bagi manusia, binatang maupun tumbuhan sebagai jenis makhluk hidup yang menghuni planet Bumi.
Selain tanah sebagai pijakan dalam kita menjalani kehidupan kita sehari- hari, tanah juga mempunyai fungsi lainnya. Beberapa fungsi yang dimiliki oleh tanah akan kita sebutkan di bawah ini. Adapun fungsi tanah yang dapat dirasakan oleh makhluk hidup antara lain adalah sebagai berikut:
Itulah beberapa fungsi tanah yang dapat kita rasakan. Bukan hanya kita saja, namun juga berbagai makhluk hidup yang lainnya. Selain itu, tanah juga mempunyai banyak sekali jenis. Karena semua tempat yang ada di Bumi ini mempunyai karakteristik yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya, maka tanah yang ada di Bumi ini pun macamnya ada banyak sekali.
Adapun beberapa jenis tanah yang ada di Bumi antara lain adalah tanah liat, tanah andosol, tanah organosol, tanah humus, tanah podsol, tanah aluvial, dan lain sebagainya. Masing- masing tanah yang berbeda tersebut mempunyai karakteristiknya masing- masing. Oleh karena karakteristik yang dimiliki ini berbeda- beda, maka setiap jenis tanah pastilah mempunyai kelebihan maupun kekurangannya masing- masing.
Berbicara mengenai tanah, pastinya tidak terlepas dari persoalan negatif mengenai tanah itu sendiri. salah satu hal yang negatif yang dapat menimpa tanah adalah erosi. Erosi merupakan suatu peristiwa yang merugikan. Yang dimaksud dengan erosi adalah pengikisan. Sehingga apabila kita membicarakan mengenai erosi tanah, maka yang dimaksud adalah pengikisan yang menimpa tanah.
Dengan bahasa yang mudah dipahami, yang dimaksud dengan erosi merupakan peristiwa pengikisan yang dialami oleh tanah karena disebabkan oleh berbagai hal tertentu. Beberapa hal maupun faktor- faktor yang dapat membantu terjadinya pengikisan ini antara lain adalah angin (baca: jenis angin), air (baca: jenis air), dan es (baca: hujan es). Untuk mengenal lebih jauh mengenai berbagai macam erosi, maka kita akan membahasnya dalam uraian di bawah ini:
Jenis erosi yang pertama adalah erosi atau pengikisan yang disebabkan oleh air. Air yang dimaksud disini adalah air sungai (baca: ekosistem sungai). Mengapa air sungai? Hal ini karena air sungai merupakan air yang mengalir atau air yang bergerak. Pergerakan air inilah yang nantinya akan menyebabkan pengikisan. Pergerakan air dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah tanpa kita sadari telah membawa lapisan tanah secara perlahan- lahan terangkat.
Terlebih apabila arus yang dimiliki sungai sedang kuat- kuatnya. Maka dari itulah seiring dengan berjalannya waktu maka banyak tanah yang akan mengalami erosi. Erosi ini terjadi terutama setelah datangnya banjir (baca: jenis banjir). Setelah terjadi banjir besar maka tanah akan lebih terkena erosi daripada ketika air sungai sedang tidak banjir atau hanya normal saja.
Pengikisan atau erosi yang kedua adalah yang disebabkan oleh air laut. Meskipun sama- sama disebabkan oleh air, nayatanya erosi yang disebabkan oleh air sungai dengan air laut ini berbeda. Erosi yang disebabkan oleh air laut dinamakan dengan abrasi. Apabila kekuatan air sungai untuk melalukan pengikisan terletan pada arusnya, maka kekuatan air laut untuk melakukan pengikisan ini terletak pada ombaknya.
Ombak- ombak air laut yang selalu menerpa dan juga membentur setiap saat perlahan- lahan akan menyebabkan pengikisan. Pengikisan atau erosi terutama akan terjadi pada benda- benda yang dihantam ombak, seperti karang ataupun pinggiran pantai. Terebih lagi air laut ini sangat mengandung garam yang bisa membuat kerapuhan. Maka dari itulah apabila kita perhatikan dengan seksama, terkadang batu- batu yang ada di pinggiran pantai membentuk suatu bentuk tertentu. Hal inilah sebagai bentuk atau hasil dari abrasi.
Jenis pengikisan atau erosi yang ketiga adalah yang disebabkan oleh angin. Tanpa kita sadari, perlahan- lahan angin dengan kekuatannya bisa mengangkat partikel- partikel yang dimiliki oleh tanah untuk kemudian dipindahkan ke tempat yang lain. Akibatnya, seiring dengan berjalannya waktu tanah tersebut nantinya akan terkikis, dan inilah yang disebut dengan erosi. Erosi yang disebabkan oleh angin ini kita kenal dengan istilah deflasi. Deflasi banyak terjadi terustama di daerah yang mempunyai cukup angin yang besar.
Erosi atau pengikisan yang selanjutnya adalah pengikisan yang disebabkan oleh gletser. Erosi semacam ini dikenal juga dengan nama erosi korosi. Gletser atau geyser merupakan es padat yang telah mencair. Gletser atau geyser ini apabilah telah mengalir akan menimbulkan dorongan yang begitu kuat. Hal ini karena perubahan dari awalnya yang padat dan kemudian mencair, maka akan terlihat masih kental. Geyser ini dapat menimbulkan dorongan yang sangat besar yang mana pada akhirnya bisa mengakibatkan erosi, terutama pada benda- benda yang telah dilewati oleh gletser atau geryser tersebut. Namun erosi seperti ini hanya terjadi di daerah- daerah yang memang mempunyai stok salju atau es yang banyak.
Itulah beberapa faktor yang dapat menimbulkan erosi pada tanah. Dari ketiga macam jenis erosi tersebut, semuanya dapat dengan mudah kita temukan dilingkungan yang ada di sekitar kita. Dari ketiga jenis erosi tersebut, kita akan membahas mengenai salah satu jenis erosi. Jenis erosi yang akan kita bahas adalah erosi yang disebabkan oleh air atau yang disebut juga segai pengikisan air.
Kitah telah mengetahui bersama bahwasannya pengikisan atau erosi yang dapat dialami oleh tanah ini dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Salah satu yang menyebabkan adalah pengikisan ini adalah air. Air merupakan salah satu benda yang cukup ampuh untuk memindahkan material- material yang ada di dalam tanah atau dipermukaan tanah. Pengikisan yang dilakukan oleh air ini disebut dengan ablasi.
Air dapat memindahkan material material yang ada di permukaan tanah melalui aliran yang dimiliki oleh air tersebut. Aliran air atau arus ini akan membuat permukaan tanah menjadi terbawa, sehingga hal ini tentu akan memindahkan sedikit- demi sedikit permukaan tanah tersebut. Air yang banyak menimbulkan erosi adalah air sungai. Pengikisan yang disebabkan oleh air sungai secara terus menerus pada akhirnya bisa menyebabkan terjadinya sungai yang berbentuk V, jurang atau ngarai, aliran deras, dan bahkan air terjun.
Proses Pengikisan oleh Air
Erosi sebagai suatu proses alam pasti terjadi melalui sebuah proses. Proses yang terjadi inilah yang disebut sebagai proses alam. Demikian halnya dengan erosi yang disebabkan oleh air sungai atau ablasi. Ada beberapa tahapan yang dapat menjelaskan mengapa air sungai dapat menyebabkan erosi atau pengikisan. Tahapan- tahapan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Itulah beberapa proses dari pengikisan air laut secara singkat. Proses ini tidaklah rumit, bahkan sangat sederhana. Namun seiring dengan berjalannya waktu maka proses seperti ini benar- benar akan menimbulkan pengikisan.
Tingkatan- tingkatan Ablasi
Tahukah Anda banwa ternyata pengikisan yang dilakukan oleh air sungai ini memiliki beberapa tingkatan? Adapun tingkatan- tingkatan dari ablasi adalah sebagai berikut:
Erosi percik merupakan proses pengikisan yang terjadi oleh percikan- percikan air. Percikan tersebut berupa partikel tanah dalam jumlah yang kecil dan diendapkan ditempat lain.
Erosi lembar merupakan proses pengikisan tanah yang tebalnya sama atau merata dalam suatu permukaan tanah.
Erosi alur merupakan erosi yang terjadi karena air yang mengalir berkumpul dalam suatu cekungan sehingga di cekungan tersebut terjadi tanah yang lebih besar. Alur- alur akibat erosi dapat dihilangkan dengan cara pengolahan tanah biasa.
Erosi parit merupakan erosi yang terjadi seperti erosi alur, namun saluran yang terbentuk celah dalam sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.
Itukah beberapa tingkatan yang ada pada erosi tanah. Tingkatan- tingkatan inilah yang menjadi bagian erosi tanah yang disebabkan oleh air atau disebut dengan ablasi.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…