Gunung (baca: pengertian erupsi gunung berapi) merupakan aset yang sangat berharga. Gunung merupakan sumber daya alam yang mempunyai banyak sekali keistimewaan. Gunung merupakan bentuk permukaan Bumi yang berupa tonjolan besar. Gunung biasanya kita jumpai di permukaan Bumi (baca: kerak Bumi) yang berada di sekitar pertemuan lempeng- lempeng Bumi (baca: lempeng tektonik). Gunung di Indonesia merupakan kenampakan alam yang keberadaannya tidaklah sulit untuk dijumpai. Indonesia merupakan negara yang berada di cincin lempeng Bumi sehingga banyak sekali gunung yang timbul di Indonesia. Karena hal ini pula Indonesia dijuluki sebagai kawasan cincin api. Dikatakan cincin api karena gunung yang timbul di Indonesia ini merupakan gunung berapi. Apa itu gunung berapi dan apa itu bukan gunung berapi? Ya, hal ini merupakan jenis- jenis dari gunung yang ada di Indonesia.
Jenis- jenis Gunung di Indonesia
Gunung di Indonesia merupakan aset yang sangat berharga dan jumlahnya sangat banyak. Hampir di setiap tempat di Indonesia mempunyai gunungnya masing- masing. Gunung merupakan satu tonjolan, sedangkan ada beberapa gunung yang bersebelahan dan sambung menyambung yang disebt dengan pegunungan. Pegunungan berbeda dengan gunung. Perbedaan antara gunung dan pegunungan ini selain terletak pada jumlahnya juga terletak pada strukturnya. Gunung mempunyai beberapa jenis, yakni ada gunung berapi (baca: vulkanisme gunung berapi) dan bukan gunung berapi. Sementara pegunungan merupakan kesatuan dari beberapa gunung yang bukan merupakan gunung berapi. Setelah ini kita akan membahas mengenai jenis- jenis gunung di Indonesia. Berikut ini merupakan jenis- jenis gunung di Indonesia:
Gunung berapi merupakan gunung yang bisa melakukan erupsi (baca: erupsi sentral), yakni proses megeluarkan magma dari dalam perut Bumi yang terjadi dalam periode tertentu. Gunung berapi ini yang biasa kita lihat sebagai gunung meletus (baca: dampak letusan gunung berapi). Gunung berapi dibedakan menjadi gunung aktif dan juga gunung mati (baca: ciri- ciri gunung api mati). Gunung berapi yang aktif merupakan gunung berapi yang masih mengeluarkan magma atau bisa mengalami erupsi. Gunung berapi aktif ini biasanya ditandai dengan adanya abu vulkanik atau gas- gas yang merupakan gas dari gunung api dam seringkali kita lihat seperti asap- asap yang mengepul. Sementara gunung berapi mati adalah gunung berapi yang sudah tidak bisa melakukan erupsi lagi. Gunung mati ini awalnya meletus seperti gunung pada umumnya, namun karena berbagai macam faktor gunung ini tidak meletus lagi.
Jenis gunung yang kedua adalah bukan kategori gunung berapi. Jika gunung berapi merupakan gunung yang bisa melakukan erupsi, maka gunung jenis ini tidak bisa melakukan erupsi, sehingga tidak menimbulkan bencana alam.
Gunung Tertinggi di Pulau Jawa
Pulau Jawa merupakan salah satu pulau di Indonesia. Pulau Jawa merupakan pulau yang mempunyai banyak gunung baik gunung berapi, gunung mati, maupun pegunungan. Gunug- gunung yang berada di pulau Jawa ini mempunyai ketinggian yang bervariasi. Banyak gunung- gunung yang ada di Pulau Jawa ini dijadikan sebagai objek olahraga, yakni oleh raga mendaki gunung. Banyak sekali orang- orang yang mempunyai hobi mendaki gunung, baik itu remaja maupun dewasa, baik itu laki- laki maupun perempuan. Bahkan aktivitas di atas puncak gunung saat ini menjadi satu aktivitas yang menarik untuk berbagai macam kegiatan, seperti outbond, pelantikan anggota pecinta alam, dan lain sebagainya. Selain itu sekarang ini puncak gunung bahkan sering digunakan sebagai tempat untuk melakukan berbagai macam event seperti ritual kebidayaan, perayaan tahun baru, perayaan hari kemerdekaan, dan lain sebagainya.
Ada banyak gunung di pulau Jawa yang digunakan sebagai objek pendakian, baik itu gunung mati maupun yang masih aktif yang dapat meletus sewaktu- waktu (baca: gunung meletus). Ada berbagai kriteria yang dipilih oleh para pendaki untuk menentukan gunung mana yang akan di daki. Beberapa kriteria tersebut antara lain pemandangannya yang indah, medannya apakah menantang atau tidak, keadaan udara, fasilitas, hingga ketinggian yang dimiliki oleh gunung tersebut. Diantara beberapa kriteria tersebut, salah satu kriteria yang banyak dipertimbangkan adalah mengenai ketinggian yang dimiliki oleh gunung tersebut. Maka dari itulah pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai gunung- gunung yang tertinggi di Pulau Jawa. Beberapa gunung tertinggi yang ada di pulau Jawa antara lain sebagai berikut:
Gunung Argopuro merupakan bagian dari pegunungan Iyang yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Gunung Argopuro ini merupakan puncak tertinggi dari Pegunungan Iyang tersebut yang posisinya berada di antara Gunung Semeru dan juga Gunung Raung. Gunung Argopuro ini merupakan salah satu gunung yang tertinggi di Pulau Jawa. Gunung Argopuro mempunyai ketinggian hingga mencapai 3.088 mdpl. Perlu kita tahu bahwa gunung ini dulunya adalah gunung berapi, namun sekarang sudah tidak aktif lagi. Gunung Argopuro memiliki beberapa puncak. Puncak yang terkenal dari gunung ini bernama Puncak Rengganis atau Welirang. Nama Rengganis ini diambil karena ada sebuah cerita yang meneyebutkan konon di puncak tersebut bermukim Dewi Rengganis, yakni adik dari Nyi Roro Kidul yang ada di legenda Laut Selatan.Namun puncak Rengganis/ Welirang ini bukanlah puncak tertinggi dari gunung Argopuro ini. puncak tertingi dari Gunung Argopuro ini justru berada pada jarak sekitar 200 meter di arah selatan puncak Rengganis tersebut. Puncak yang paling tinggi ini mempunyai nama Puncak Argapoera. Di puncak Argapoera ini kita akan menemukan sebuah tugu ketinggian yang merupakan tanda dari puncak tersebut.
Gunung Argopuro merupakan gunung yang berada di beberapa Kabupaten, diantaranya Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, serta Kabupaten Situbondo. Dan puncak Rengganis yang terkenal itu berada di wilayah Kabupaten Jember. Gunung Argopuro ini mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa selanjutnya adalah Gunung Mernbabu. Bagi kita yang bermukim di wilayah Jawa Tengah, khususnya di Kerasidenan Kedu, Kerasidenan Surakarta bagian barat, Salatiga, Semarang serta di Yogyakarta mungkin sudah tidak asing lagi dengan gunung yang satu ini. Ya, gagahnya gunung merbabu ini selalu mendmpingi gunung Merapi yang membuat mereka seolah seperti kakak beradik. Gunung Merbabu merupakan sebuah gunung yang secara geografisnya berada di 7,5° LS dan 110,4° BT. Sedangkan secara administratif Gunung Merbabu berada di wilayah Kabupaten Magelang (lereng sebelah barat), Kabupaten Boyolali (lereng sebelah timur dan selatan), Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara. Gunung Merbabu merupakan gunung yang tinggi dan sering sekali digunakan sebagai objek pendakian. Ketinggian Gunung Merbabu ini mencapai 3.145 mdpl.
Gunung Merbabu merupakan gunung api yang bertipe Strato. Gunung Merbabu ini pernah mengalami letusan pada tahun 1560 dan 1797. Pada tahun 1570 gunung ini juga pernah dilaporkan meletus, namun belum dilakukan konfirmasi penelitian lebih lanjut. Dan hingga kini gunung Merbabu dikenal sebagai gunung api yang mati.
Gunung Merbabu ini erat sekali dengan sejarah masa lampau. Melalui naskah- naskah masa sebelum Islam datang, Gunung Merbabu ini dikenal dengan nama Gunung Damalung atau Gunung Pamrihan. Di lerang Gunung ini konon pernah terdapat pertapaan yang amat terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad ke- 15. Nama Merbabu sendiri secara etimologi berasal dari gabungan kata “meru” yang berarti gunung dan “ abu” yang berarti abu. Nama Merbabu sendiri baru muncul pada cataran- catatan Belanda.
Gunung di Pulau Jawa yang selanjutnya yang juga merupakan gunung tertinggi adalah Gunung Sindoro. Gunung Sindoro merupakan gunung yang juga bisa dilihat berjajar dengan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Gunung Sindoro atau Sindara atau Sundoro adalah sebuah gunung api yang sampai sekarang masih aktif yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di dekat Kabupaten Temanggung dan juga Wonosobo. Seperti gunung kembar, gunung Sindoro ini letaknya berdampingan dengan gunung Sumbing. Gunung Sindoro lebih tinggi daripada Merapi atau Merbabu. Ketinggian gunung Sindoro ini mencapai 3.150 mdpl.
Di sebelah barat laut ke selatan sisi gunung, kita dapat menjumpai sebuah kawah yang disertai dengan jurang. Kawah yang terbesar dikenal dengan naman Kembang. Di Puncak gunung Sindoro ini kita temukan sebuah kubah lava kecil. Gunung Sindoro hingga kini merupakan gunung api yang aktif, dan sejarah letusan Gunung Sindoro yang telah terjadi sebagian besar mempunyai skala ringan sampai sedang yang dikenal dengan letusan freatik. Hingga saat inipun gunung Sindoro ini sering dijadikan sebagai objek pendakian gunung oleh berbagai kalangan.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa selanjutnya adalah Gunung Welirang. Gunung Welirang ini merupakan gunung yang berada di provinsi Jawa Timur, tepatnya di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Mojokerto. Gunung Welirang ini terletak pada satu punggungan yang sama dengan gunung Arjuno, Gunung Kembar I dan Gunung Kembar II. Gunung Welirang ini juga mempunyai sebuah nama kuno, yakni Gunung Walirang. Nama Welirang atau Walirang ini berasal dari Bahasa Jawa yang mempunyai arti “belerang”.
Di lereng gunung Welirang ini banyak ditumbuhi oleh tetumbuhan kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dn Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Di sekitaran puncak gunung Welirang ini kita dapat menemukan tumbuhan endemik yang dinamakan oleh penduduk sekitar sebagai manis rejo. Gunung Welirang ini mempunyai ketinggian hingga 3.156 mdpl, maka dari itulah gunung Welirang ini banyak dilirik sebagai objek pendakian. Jalur pendakian dapat dilakukan melewati Desa Jubel, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Pendakian ke gunung Welirang ini telah banyak dilakukan oleh para pendaki dengan berbagai usia dan juga yang berasal dari berbagai wilayah di tanah air.
Selanjutnya adalah Gunung Lawu. Gunung Lawu merupakan gunung yang bisa kita lihat di sisi sebelah timur provinsi Jawa Tengah dan sisi sebelah barat Jawa Timur. Gunung Lawu merupakan gunung yang gagah berdiri karena ketinggiannya mencapai 3.265 mdpl. Gunung Lawu merupakan gunung api yang berstatus istirahat. Gunung Lawu ini diperkirakan meletus terakhir pada tanggal 28 November 1885, dan telah lama gunung Lawu ini tidak meletus lagi. Hal ini terlihat dari rapatnya vegetasi yang berada di sekitaran gunung Lawu ini. Selain itu juga terlihat dari puncak Gunung Lawu ini yang sudah mulai tererosi (baca: erosi tanah). Di lereng Gunung Lawu ini dapat kita jumpai kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air atau fumarol dan juga belerang atau solfatara.
Seperti halnya dengan gunung- gunung yang terdapat di wilayah Jawa Timur pada umumnya, gunung Lawu ini mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericacoeus. Gunung Lawu dengan ketinggiannya yang mencapai 3.265 mdpl ini mempunyai tiga puncak, yakni Puncak Hargo Dalem, Puncak Hargo Dumiling serta Puncak Hargo Dumilah. Puncak Hargo Dumilah ini sekaligus merupakan puncak yang paling tinggi. karena ketinggian yang dimiliki oleh gunung Lawu, serta pemandangannya yang indah, maka gunung Lawu ini sering kali dijadikan sebagai objek pendakian, terutama oleh para pendaki muda.
Banyak cerita yang terselip mengenai gunung Lawu ini, mulai dari cerita misteri, cerita sejarah hingga insprasi. Salah satunya adalah Gunung Lawu ini sebagai sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu yakni kereta api eksekutif rute Stasiun Balapan- Stasiun Gambir. Di lereng- lereng Gunung Lawu ini terdapat sejumlah tempat yang sangat terkenal sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu dan juga Sarangan. Menurun agak ke bawah sedikit, di sisi barat terdapat dua komplek candi dari masa akhir Kerajaan Majapahit yakni Candi Sukuh dan Candi Cetho. Selain candi, juga terdapat komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran yakni Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Selain dua komplek makam tersebut, ada pula komplek makam lain yang berada di dekatnya yakni Astana Giribangun yang merupakan makam untuk keluarga Cendana yakni keluarga Soeharto.
Masih dalam wilayah Jawa Timur, gunung yang tertinggi di pulau Jawa selanjutnya adalah Gunung Raung. Gunung Raung yang mempunyai tinggi 3.332 mdpl ini merupakan gunung berapi. Seperti halnya gunung di wilayah Jawa Timur yang lain, gunung Raung ini mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit (baca: perbukitan), hutan (baca: ekosistem hutan hujan tropis) Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Gunung Raung merupakan bagian dari Pegunungan Ijen, dan puncak Gunung Raung inilah yang tertinggi di kawasan Pegunungan Ijen. Gunung Raung ini terletak di tiga kabupaten yakni Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember.
Gunung Arjuna adalah gunung yang tertinggi di Pulau Jawa selanjutnya. gunung Arjuna juga diberi nama Gunung Arjuno (bahasa Kunonya). Gunung Arjuna merupakan gunung yang berjenis gunung berapi yang bertipe Strato dengan ketinggian 3.339 mdpl. Dengan ketinggian tersebut, gunung Arjuna ini menjadi gunung yang tertinggi nomer dua adi Jawa Timur dan keempat di Pulau Jawa.Gunung Arjuna merupakan gunung yang berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Letak gunung Arjuno ini bersebelahan dengan gunung Welirang, bahkan Gunung Arjuna ini mempunyai punggungan yang sama dengan Gunung Welirang.
Gunung Arjuna ini merupakan salah satu gunung yang banyak didaki oleh para pendaki. Beberapa titik pendakian Gunung Arjuna yang terkenal adalah Lawang, Tretes, Batu, dan dari berbagai arah lain. Beberapa alasam mengapa gunung Arjuna ini banyak didaki adalah karena krtinggian dan juga keindahan alam, serta jumlah objek wisata yang ada di sekitar gunung tersebut. Disamping ketinggian gunung ini yang mencapai 3.339 mdpl, di gunung Arjuna ini kita juga dapat menemukan berbagai ogjek wisata. Salah satu objek wisata Gunung Arjuna yang terkenal adalah air terjun kakek Bodo. Air terjun kakek Bodo ini juga merupakan salah satu jalur pendakian di gunung Arjuna ini. Perlu kita ketahui bahwa di gunung Arjuna ini ternyata terdapat banyak air terjun lain, namun para wisatawan jarang mengunjungi air terjun lainnya. Hal ini mungkin karena fisilat yang kurang mendukung. Selain air terjun, ada pula sumber air yang kita temukan di lereng gunung ini. Mata air yang terdapat di lereng gunung ini adalah mata air Sungai Brantas yang terletak di Desa Sumber Brantas, Bumiaji, Kota Batu. sungai Brantas ini merupakan sungai yang terpanjang kedua si pulau Jawa setelah sungai Bengawan Solo.
Gunung yang lebih tinggi dari gunung Arjuna adalah kembaran gunung Sindoro, yakni Gunung Sumbing. Gunung Sumbing ini mempunyai ketinggian 3.371 mdpl. Gunung Sumbing terletak di provinsi Jawa Tengah, tepatnya tiga Kabupaten yakni Magelang, Temanggung dan juga Wonosobo. Karena letaknya yang berdekatan, maka Gunung Sumbing ini membentuk bentang alam yang berupa gunung kembar dengan gunung Sindoro, seperti halnya Gunung Merapi dan juga Gunung Merbabu. Gunung Sumbing merupakan gunung yang masih aktif karena di puncaknya terdapat kawah yang masih aktif. Namun tidak diketahui secara pas kapan terakhir kali gunung ini meletus. Celah antara gunung Sumbing dan Gunung Sindoro ini merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Temanggung dan Wonosobo. Jalur ini disebut dengan “Kledung Pass”. Jika kita melintasi jalur ini, dipastikan kita akan menemukan pemandangan yang luar biasa indah.
Selanjutnya kita menuju di kawasan Jawa Tengah sebelah barat, tepatnya di wilayah Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga dan Tegal. Diantara keempat kabeupaten tersebut ada gunung yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah, dan tertinggi kedua di Pulau Jawa. Gunung tersebut adalah Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 mdpl. Gunung Slamet ini masih dinyatakan sebagai gunung berapi yang aktif. Dan karena ketinggiannya ini gunung Slamet kerap dijadikan objek pendakian meskipun medannya sudah terkenal sulit. Di kaki gunung (baca: gunung paling berbahaya di dunia) Slamet ini kita akan menemukan kawasan wisata Baturraden yang merupakan objek wisata andalan kawasan Banyumas.
Dan terakhir adalah gunung dengan puncak tertinggi di pulau Jawa. Ialah Gunung Semeru dengan puncaknya Maha Meru. Selain gunung tertinggi di pulau Jawa, Gunung Semeru juga merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia steleh Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Tinggi gunung Semeru ini adalah 3.676 mdpl. Gunung Semeru merupakan jenis gunung api kerucut, dan di atas puncaknya terdapat kawah yang dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Secara administratif gunung Semeru terdapat di wilayah dua kabupaten yakni Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.
Nah, itulah beberapa gunung di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Gunung- gunung tersebut mempunyai keindahannya masing- masing dan ke khas an masing- masing. Gunung merupakan sumber daya alam yang sangat penting karena dapat mendatangkan berbagai macam keuntungan untuk alam. Maka dari itulah kita harus menjaga kelestarian gunung (baca: upaya menjaga kelestarian hutan) agar bisa mendatangkan manfaat bagi kita semua.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…