Pada saat membaca peta seringkali terdapat berbagai macam keterangan dan warna yang menunjukkan suatu lokasi atau wilayah. Beberapa keterangan tersebut mewakili penampakan atau kondisi sebenarnya di lapangan, misalnya warna biru menunjukkan laut, warna hijau menunjukkan hutan, dan warna coklat menunjukkan pegunungan, dan lain sebagainya.
Sejumlah peta yang berfungsi menunjukkan keadaan sebenarnya di permukaan bumi dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief/bentuk bentuk permukaan bumi serta kenampakannya, baik yang bersifat alamiah ataupun buatan, yang diikuti dengan garis kontur, peta chorografi-peta umum yang memiliki skala angka atau garis atau batang dari sedang hingga kecil, peta dunia yaitu peta umum yang menggambarkan kenampakan dunia secara umum, dan peta khusus yaitu peta yang menggambarkan penampakan wilayah atau keadaan secara khusus.
Secara khusus, pada saat seseorang ingin mengetahui atau memastikan suatu ketinggian lokasi atau tempat di peta dengan keadaan sebenarnya di permukaan bumi seringkali menggunakan peta topografi karena peta ini secara tepat dapat menggambarkan dan menentukan ketinggian suatu tempat atau lokasi. Adapun beberapa cara atau metode menentukan ketinggian suatu tempat di peta ada beberapacara menentukan ketinggian suatu tempat di peta yang dapat digunakan, seseorang dapat menggunakan cara berikut ini:
- Garis Kontur. Garis ini sering disebut dengan garis ketinggian. Pada peta topografi sendiri, garis kontur Digambar dengan menggunakan warna coklat atau merah kecoklatan disertai indeks yang berupa angka-angka yang menunjukkan suatu ketinggian tempat atau lokasi tertentu. Selain itu, garis kontur ini juga ditunjukkan warna-warna lain yang terdiri dari warna hitam untuk daerah berbatu dan warna biru untuk daerah yang memiliki salju abadi dan glasier dan ketinggian di bawah permukaan air.
- Interpolasi Garis Kontur. Metode ini merupakan cara lain dalam menentukan ketinggian suatu tempat di suatu peta yang berada diantara dua garis ketinggian yang berturutan. Salah satu contoh adalah adanya interpolasi linear yaitu suatu asumsi yang menyatakan bahwa suatu ketinggian yang berturutan secara linear atau sejajar.
- Sudut Tanjakan atau Gradient. Sudut tanjakan digunakan untuk memperhitungkan atau mengetahui keterjalan atau kemiringan suatu lokasi atau wilayah. Dengan mengetahui sudut tanjakan ini maka dapat ditentukan daerah atau lokasi yang memungkinkan untuk membuka jalur pendakian atau penjelajahan khususnya dalam kegiatan yang terkait dengan pendakian gunung dan latihan SAR.
- Titik Ketinggian atau Triangulasi. Titik ketinggian ini diperoleh dari pengukuran suatu titik wilayah atau lokasi dari permukaan air laut dengan satuan meter. Hal ini digunakan untuk mengetahui atau memperlihatkan tempat-tempat penting yang berada di atas permukaan bumi. Biasanya titik ketinggian diberikan warna hitam supaya membedakan denan garis ketinggian yang berwarna coklat. Titik ketinggian ini selanjutnya terbagi menjadi beberapa titik yang disesuaikan dengan ketinggian suatu daerah atau wilayah, yaitu: titik ketinggian biasa, titik ini memiliki ketinggian sekitar 710 meter di atas permukaan air laut; titik ketinggian golongan I atau disebut titik Primer, titik ini memiliki ketinggian sekitar 1220 meter di atas permukaan air laut; titik ketinggian golongan sekunder atau disebut dengan titik Sekunder, yaitu titik yang memiliki ketinggian 1310 meter di atas permukaan air laut; titik ketinggian golongan III atau Tersier, yaitu titik yang memiliki ketinggian 2100 meter di atas permukaan air laut; titik ketinggian IV atau Quarter, yaitu titik yang memiliki ketinggian 1450 meter di atas permukaan air laut, titik ketinggian golongan Kadaster, yaitu titik yang memiliki ketinggian 1580 meter di atas permukaan air laut, titik ketinggian golongan Kadaster Quarter, yaitu titik yang memiliki ketinggian 2630 meter di atas permukaan air laut, dan titik golongan Tussen Point, yaitu titik yang memiliki ketinggian 1600 meter di atas permukaan air laut.
- Simbol-simbol pada peta. Pada peta, seseorang dapat menentukan ketinggian dari suatu daerah atau wilayah dengan membaca simbol yang menunjukkan daerah tinggi, biasanya gunung, dengan ditunjukkan segitiga. Jika segitiga berjumlah satu maka hal ini menunjukkan gunung, dan jika simbol tersebut memiliki gambar asap maka berarti gunung berapi, dan jika simbol segitiga berjumlah tiga maka daerah tersebut merupakan –pegunungan.
- Warna. Selain simbol, seseorang dapat menentukan ketinggian suatu tempat dari warna pada wilayah yang ditunjukkan pada peta tertentu. Untuk daerah pegunungan atau dataran tinggi yang memiliki ketinggian antara 2000 sampai 3000 meter di atas permukaan air laut maka warna yang digunakan adalah warna coklat tua. Sedangkan warna hijau menunjukkan ketinggian suatu tempat yang memiliki tinggi 0 sampai 200 meter dari permukaan air laut.
Dengan cara menentukan ketinggian suatu tempat di peta, seseorang dapat menentukan persiapan awal saat akan melakukan survei ke lokasi tersebut tanpa harus mendatangi lokasi yang dimaksud secara langsung. Persiapan awal dalam penentuan ketinggian suatu tempat di peta sangat membantu, seperti bagi pendaki gunung, surveyor lapangan, peneliti, dan petugas tim SAR guna mengetahui ketinggian lokasi tersebut dan jenis peralatan dan logistik apa saja yang diperlukan dalam mencapai lokasi sebenarnya. Maka, penentuan ketinggian di suatu tempat di peta merupakan hal yang paling pokok untuk dilakukan terlebih dulu. Hal ini dilakukan untuk menentukan segala sesuatunya sebelum datang ke lokasi.