Erosi tanah merupakan peristiwa yang negatif yang dapat mengancam kesuburan tanah (baca: ciri tanah subur dan tidak subur) dan juga mengancam kualitas tanah. Erosi tanah apabila dibiarkan akan menyebabkan bencana alam yang sangat berbahaya. Maka dari itu erosi tanah perlu dicegah dan diatasi. Ada berbagai upaya yang dapat kita tempuh untuk mengatasi erosi. Beberapa upaya mencegah erosi tersebut antara lain sebagai berikut:
Salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi terjadinya erosi tanah adalah melakukan konservasi tanah. Konservasi tanah merupakan serangkaian upaya untuk memperbaiki kualitas tanah dan juga strategi untuk mencegah dan menghambat proses terjadinya pengikisan tanah dan perubahan struktur bilogi serta kimiawi yang diakibatkan oleh kesalahan- kesalahan dalam pengolahan tanah (baca: jenis- jenis tanah). Kesalahan- kesalaha tersebut seperti pengasaman, salinisasi serta kontaminasi zat- zat yang berbahaya lainnya.
Upaya- upaya konservasi tanah ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara konservasi tanah yang bisa kita lakukan antara lain sebagai berikut:
Vegetasi penutup lahan menjadi faktor yang sangat penting dalam melakukan konservasi tanah. Dalam rangka mengembalikan fungsi tanah yang terlanjur rusak maka sangat dibutuhkan vegetasi yang mampu bertahan pada kondisi tanah yang ekstrim. Seiring berjalannya waktu tanah akan berfungsi seperti sedia kala sehingga bisa digantikan dengan tanaman lainnya yang kita inginkan.
Keberadaan vegetasi tanah merupakan hal yang sangat penting sebagai penahan tanah dari hal- hal yang menyebabkan tanah terkikis. Sebelum menanam vegetasi untuk tanah, tentu ada hal yang harus kita perhatikan, salah satunya adalah kadar garam atau salinitas. Kadar garam atau salinitas perlu diatur supaya tanaman vegetasi yang kita tanam bisa bertahan hidup. Tanah yang terlalu banyak kadar garamnya tentu tidak baik, dan tanah yang kurang kadar garamnya juga tidak baik.
Selain kadar garam, hal lain yang perlu kita perhatikan adalah tingkat keasaman atau pH tanah. Tanah yang terlalu asam maka akan menyebabkan vegetasi atau tanaham yang ditanam akan sulit tumbuh. Maka dari itulah kita harus memperhatikan betul kadar keasaman atau pH tanah ini. Kadar keasaman atau pH tanah yang normal yakni sekitar 6,5.
Salah satu upaya konservasi tanah yang bisa kita lakukan adalah memperkaya organisme- organisme penyubur tanah. Ada banyak sekali organisme penyubur tanah yang bisa mengembalikan kesuburan tanah. Beberapa organisme penyubur tanah antara lain cacing tanah dan juga organisme- organisme renik /kecil lainnya. Organisme- organisme penyubur tanah ini pada akhirnya akan membantu tanah memiliki fungsi seperti sedia kala, yakni menyuburkan tanah sehingga tanaman yang akan kita tanam lebih mudah untuk hidup.
Nah itulah beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk melakukan konservasi tanah. Upaya- upaya tersebut dapat kita lakukan secara bergiliran atau sendiri- sendiri. dengan melakukan upaya- upaya tersebut maka tanah akan lebih subur dan meningkat kualitasnya.
Erosi tanah dapat diatasi salah satunya dengan membuat terasering atau sengkedan. Hal ini tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Terasering atau sengkedan merupakan solusi yang sangat populer pada tanah- tanah miring seperti lereng gunung, lereng pegunungan atau perbukitan atau bahkan dataran tinggi. Terasering atau sengkedan merupakan undak- undakan yang dibuat di tanah miring sehingga menyerupai tangga. Terasering ini akan menghambat proses erosi atau pengikisan tanah karena tertahan oleh dataran yang bersifat datar tersebut, karena terasering akan membuat tanah tidak begitu miring akan lebih lambat terkena erosi.
Salah satu upaya yang dapat kita lakukan selanjutnya adalah melakukan contour farming. Contour farmin ini merupakan teknik pertanian yang melakukan penanaman berdasarkan garis kontur suatu tanah sehingga sistem perakara tanaman akan semakin solid dan sanggup menahan menahan tanah ketika diguyur hujan (baca: proses terjadinya hujan) deras. Teknik contour farming atau pembuatan kontur tanah ini seperti membuat perangkap tanah sehingga tanah tidak akan mudah hanyut oleh air ketika hujan deras turun. Di Indonesia ini contour farming sudah banyak diperkenalkan kepada petani dan sudah banyak pula petani yang menerapkan sistem ini. Contour farming terutama diterapkan untuk pertanian yang berkelanjutan.
Tanggung merupakan sebuah gundukan yang berfungsi untuk menahan sesuatu, seperti air agar tetap berada di tempatnya. Membuat tanggul pasangan juga bisa digunakan sebagai upaya untuk mengatasi erosi tanah. Setiap lahan yang miring diharuskan memiliki tanggul yang searah dan juga sejajar dengan kontur tanah. Dengan adanya tanggul ini maka air hujan yang turun dapat tertampung dan meresap ke dalam tanah sehingga mengurangi terjadinya Run Off atau aliran permukaan. Di area tanggul yang dibuat tersebut alangkah baiknya apabila kita menanam tanaman- tanaman yang berbatang tinggi seperti jagung supaya tidak telalu lama tergenang oleh air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi erosi tanah lainnya adalah mengoptimalkan fungsi drainase atau saluran air. Keberadaan drainase bertujuan untuk menjadi jalur pelepasan air sehingga sisa air yang tidak terserap oleh vegetasi penutup tanah atau buffering dapat segera dialirkan ke tempat yang lebih rendah. Kualitas drainease perlu juga dicek secara rutin, apakah ada bagian tertentu yang rusak. Dengan demikian kualitas drainase menjadi lebih optimal.
Salah satu upaya mencegah erosi dan sekaligus upaya untuk menjaga kelestarian unsur hara adalah adalah dengan melakukan pengiliran jadwal penanaman jenis tumbuhan sehingga zat yang berguna bagi kesuburan tanah tidak akan habis terserap oleh satu jenis tanaman saja. Hal seperti ini dinamakan rotasi tanam atau crop rotation.
Upaya pencegarah erosi yang menjadi andalan dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja adalah penanaman lahan kembali atau yang disebut dengan reboisasi. Reboisasi merupakan gerakan penanaman pohon bagi tanah- tanah yang masih gundul ataupun penggantian pohon- pohon yang telah mati dengan pohon- pohon yang baru. Keberadaan pepohonan akan dapat menyerap air tanah dan juga menjadi benteng pertahanan tanah supaya tidak mudah terkena erosi.
Daerah Aliran Sungai atau DAS perlu dijaga karena merupakan penahan tanah supaya tidak habis terbawa aliran sungai. Dengan menjaga daerah aliran sungai ini maka tanah akan lebih terjaga dari erosi.
Nah, itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk melindungi tanah dari erosi tanah. Dengan demikian tanah kita akan terjaga dan kualitasnya lebih baik.semoga artikel ini bermanfaat.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…