Negara Indonesia memiliki banyak gunung berapi karena berada di atas garis cincin api atau biasa disebut sebagai ring of fire. Gunung-gunung yang berada di Indonesia sebagian besar berusia ratusan bahkan jutaan tahun.
Bahkan beberapa diantaranya telah mengalami erupsi. Erupsi yang terjadi pada gunung berapi ini terkadang menghasilkan ledakan besar hingga membuat perubahan bentuk pada gunung yang amat signifikan.
Dampak ledakan dahsyat ini dapat membentuk kaldera-kaldera dengan ukuran yang amat besar. Di Indonesia sendiri ada banyak kaldera yang terbentuk jutaan tahun yang lalu. Dan berikut beberapa kaldera terbesar di Indonesia yang perlu diketahui.
Kaldera Toba atau biasa disebut sebagai danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Kaldera ini memiliki panjang lebih dari 87 km dan lebar 30 km dan sering berjalannya waktu kaldera telah terisi oleh air hujan dan membentuk danau.
Menurut para ahli, kaldera Toba telah ada sejak 74.000 tahun lalu dan terbentuk akibat ledakan mega kolosal dari Gunung Toba Purba. Bahkan menurut Van Bemmelen (1939), hasil penelitian menemukan jika kaldera Toba adalah kaldera rekasasa dari sebuah gunung api raksasa.
Saat terjadi ledakan diperkirakan tinggi tiang letusan mencapai lebih dari 50 km dengan kekuatan letusan mencapai 8 Volcanic Explosivity Index (VEI) yang merupakan level tertinggi dari letusan gunung berapi.
Kaldera Tambora berada di Nusa Tenggara Barat tepatnya berada di bagian puncak gunung Tambora. Jenis kaldera Tambora ini mirip seperti wajan dengan bentuk bulat nyaris utuh. Bahkan di dalam kalderanya masih terdapat aktivitas vulkanik.
Keliling kaldera Tambora ini mencapai 37 km, diameter 7 km, kedalaman 1,4 km, dan termasuk kaldera terluas di Indonesia. Ledakan terbesar terjadi pada masa modern yakni April 1815 dengan kekuatan mencapai 7 Volcanic Explosivity Index (VEI).
Ketika terjadi ledakan, sepertiga tubuh gunung hancur yang saat itu memiliki tinggi 4.300 mdpl. Saat ini pada bagian tengah gunung terdapat anak gunung Tambora bernama Doro Api To’i yang berada jauh di dasar kaldera.
Kaldera Tengger terbentuk akibat letusan pada gunung Tengger. Lokasi kaldera ini berada di Jawa Timur dan masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Kaldera Tengger masuk sebagai kaldera purba yang telah meletus antara 200 hingga 40 ribu tahun yang lalu. Keliling kaldera Tengger mencapai 46 kilometer, berukuran 9 km x 10 km dan kedalaman 500 meter.
Seiring berjalannya waktu, dari dalam kaldera Tengger muncul beberapa gunung berapi aktif antara lain gunung Bromo, gunung Kursi, gunung Widodaren, dan gunung Batok. Salah satu gunungnya yakni gunung Bromo menjadi gunung yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan karena memiliki keindahan alam yang sangat memukau.
Sebagai gunung tertinggi di kedua di Indonesia, gunung Rinjai memiliki sebuah kaldera di bagian puncaknya. Namun perlu diketahui, jika dahulu gunung ini bernama gunung Samalas yang merupakan gunung ibu atau gunung Rinjani Purba.
Berdasarkan hasil penelitian dari Geological Survey of Japan and Indonesia pada tahun 2004, ditemukan jika pembentukan kaldera Rinjani terjadi pada tahun 1.200 hingga 1.300, tepatnya pada tahun 1.257.
Meskipun begitu, banyak pendapat mengatakan jika kaldera Rinjani terbentuk dari beberapa kali ledakan. Sebab kaldera yang terbentuk dari satu kali ledakan dahsyat cendung menghasilkan bentuk bulat simetris.
Setelah terjadi ledakan besar ini terbentuklah sebuah danau bernama danau Segara Anak dengan luas mencapai 11 juta meter persegi dan kedalaman maksimal 230 meter. Magma dari gunung Rinjani tetap aktif dan memunculkan sebuah gunung yakni gunung Barujari dari dalam danau Segara Anak.
Kaldera Batur terletak di pulau Bali dan mendapat julukan sebagai kaldera di dalam kaldera. Kaldera ini berada di gunung Batur yang sebenarnya merupakan gunung berapi kecil sebab menjadi anak dari gunung Batur Purba.
Dengan kata lain kaldera Batur Purba inilah yang merupakan kaldera Batur yang dikenal hingga saat ini. Ukuran dari kaldera Batur mencapai 22 km persegi yang di dalamnya terdapat cekungan berisi air dan membentuk sebuah danau bernama danau Batur yang berbentuk seperti bulan sabit dengan luas 16,6 km persegi.
Menurut para ahli, awal mula terbentuknya kaldera Batur dimulai dari kaldera pertama yang tercipta pada 29.300 tahun lalu. Seiring berjalannya waktu, muncullah gunung api aktif yang telah terbentuk 5.000 tahun lalu dan hingga saat ini masih terus aktif.
Kaldera yang masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Baluran tersebut berada di Situbondo, Jawa Timur. Kaldera ini berada di bagian tengah dari puncak gunung Baluran dengan kedalaman 600 meter.
Kaldera Baluran memiliki panjang keliling mencapai 13 km dan termasuk kaldera yang amat luas. Kaldera ini termasuk sebagai kaldera mati, tidak heran jika di sekitar kawasan kaldera telah banyak ditumbuhi oleh berbagai macam tumbuhan hijau dan mendapat julukan sebagai Lembah Kacip.
Meskipun begitu, baik gunung maupun kaldera Baluran hingga saat ini masih sangat terbatas informasinya. Tidak sedikit yang mengatakan jika kawasan tersebut belum terjamah dan masih menjadi tempat terliar dan dilindungi.
Nama gunung Krakatau memang sudah tidak asing di telinga banyak orang. Gunung yang berada di Selat Sunda, tepatnya berada di perbatasan antara pulau Jawa dan pulau Sumatera tersebut memiliki kaldera bernama kaldera Krakatau.
Jauh sebelum meletus pada tahun 1883, terdapat gunung Krakatau Purba yang mengalami letusan sangat dahsyat. Letusan tersebut menyebabkan bancana besar di seluruh dunia. Hal tersebut disebutkan dalam catatan seorang arkeolog dan korespondensi koran “The Independent” London, David Keys dalam bukunya yang berjudul “Catastrophe: An Investigation in the Origins of the Modern World di tahun 1999.
Dalam catatannya tersebut dikatakan bahwa gunung Krakatau Purba pernah meletus dengan sangat hebat pada 535 M. Letusan tersebut berlangsung selama 10 hari dengan letusan puncak berlansung 34 jam.
Dampak dari letusan tersebut adalah munculnya kaldera berukuran raksasa yang sekitar 40 km x 60 km dan terbentuklah Selat Sunda. Lambat laun muncullah gunung Krakatau dari kaldera tersebut, sampai akhirnya meletus di tahun 1883 dengan kekuatan 6 VEI menyebabkan terbentuknya kaldera bawah laut dengan kedalaman 250 meter.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…