Mungkin dari sekian banyaknya fenomena alam yang pernah terjadi beberapa di antaranya pernah kita rasakan dan sebagian lagi belum. Sebab seperti yang kita ketahui, jika di setiap tempat di bumi ini tentu tidak akan mengalami kejadian yang serupa. Hal ini berkaitan dengan letak geografis, kecepatan angin, letak astronomis, tekanan udara dan lain sebagainya. Sama halnya dengan yang terjadi di Indonesia, belum tentu di belahan bumi yang lain akan mengalami kejadian atau fenomena alam yang serupa. Namun bukan berarti fenomena alam tersebut tidak bisa ditemukan di tempat lain, masih ada beberapa kejadian alam yang serupa jika kondisi tempat tersebut juga mendukung untuk memunculkan fenomena alam.
Pernahkah kalian melihat salju di suatu daerah? Sebagian besar dari kita pasti setuju jika salju hanya dapat dilihat dan dirasakan saat musim dingin tiba. Proses terjadinya salju hanya akan muncul di daerah yang berada di kawasan sedang hingga dingin saja. Namun, tidak jarang jika salju juga pernah ada di wilayah tropis seperti di Indonesia, seperti yang ada di puncak Gunung Jaya Wijaya di Papua. Salju yang ada di gunung Jaya Wijaya selalu ada sepanjang tahun. Masih di Indonesia, fenomena munculnya salju juga pernah terjadi baru – baru ini di Jawa Tengah tepatnya di kawasan Dieng. Bagaimana fenomena tersebut bisa terjadi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini adalah penjelasannya.
Fenomena Embun Salju Di Dieng
Kejadian fenomena embun salju di Dieng ini didukung dengan kondisi topografi, seperti yang telah diketahui jika Kawasan Dieng merupakan dataran paling tinggi di Pulau Jawa. Semakin tinggi suatu dataran, suhu udara pun juga akan menurun. Sehingga tidak heran jika di Dieng akan muncul embun salju. Bagi masyarakat Dieng, fenomena embun salju atau frost ini lebih dikenal dengan nama bun upas.
Saat cuaca cerah tidak berawan dan tidak hujan, pada malam hari uap air yang berada di udara mengalami kondensasi. Hingga berubah menjadi embun yang menempel di rumput, daun atau tanah. Ketika suhu mengalami penurunan hingga mencapai titik beku, embun tersebut berubah menjadi es atau salju, sehingga dikenal dengan sebutan bun upas atau frost. Embun salju hanya akan muncul di pagi hari saja sekitar pukul 05.00 hingga 06.00 atau sampai matahari terbit. Istilah bun upas tersebut bisa menyebabkan tanaman yang baru saja tumbuh menjadi cepat mati. Tanaman yang terkena embun salju akan layu hingga akhirnya berubah menguning sesaat setelah embun salju mencair.
Fenomena embun salju ini tidak bisa diprediksi. Namun, terdapat tanda – tanda alam yang bisa menjadi petunjuk datangnya embun salju. Tanda – tanda tersebut biasanya muncul sehari sebelum kejadian. Tanda tersebut dimulai dari cuaca cerah dari pagi hingga sore hari dan saat malam tiba mulai muncul kabut tipis dan disusul dengan suhu udara yang terus menurun. Suhu udara yang terus menurun itulah yang menyebabkan embun berubah menjadi es. Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Dieng terutama para petani kentang, fenomena embun salju ini sangat merugikan mereka sebab kentang yang ditanam akan menjadi cepat busuk.
Tempat Terjadinya Embun Salju Selain di Dieng
Selain di Gunung Bromo, embun salju atau frost juga pernah terjadi di lereng Gunung Semeru sebelum tahun 2016. Terlihat hamparan kristal putih salju berada di kawasan Ranu Pani, Ranu Kumbolo dan Ranu Regulo. Namun, embun salju tidak terlihat di sekitar Gunung Semeru itu sendiri. Sama seperti yang terjadi di Dieng, embun salju juga sangat merugikan karena dapat membuat tanaman di sekitar lereng Gunung Semeru layu dan mati.
Fenomena embun salju tidak hanya terjadi di Indonesia saja, kejadian ini pernah terjadi di kota tertinggi di Venezuela tepatnya di Apartaderos. Kota ini terletak di kawasan tundra yang dikenal dengan nama Paramo. Fenomena embun salju yang terjadi di Apartaderos ini bisa terjadi setiap hari, maka tidak heran fenomena alam ini dikenal juga dengan sebutan musim panas di siang hari dan musim dingin di malam hari.
Di Brazil, fenomena embun salju juga pernah terjadi terutama wilayah Brazil bagian selatan. Fenomena embun salju ini juga merusak perkebunan kopi di sana. Biasanya embun salju akan muncul sekitar bulan Juni, Juli dan Agustus yang juga merupakan suhu terdingin di negara Brazil. Udara dingin akan berhembus turun dari gunung menuju lembah di mana tempat tersebut juga mudah mendapat sinar matahari saat matahari mulai terbit. Dan kebanyakan tanaman kopi di tanaman di daerah lembah, sehingga tidak heran jika banyak tanaman kopi yang mengalami beku akibat dari embun salju.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai fenomena alam embun salju. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…