Categories: Geomorfologi

4 Jenis Tenaga Eksogen Pengubah Muka Bumi

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang memiliki sifat merusak atau merombak bagian permukaan muka bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen. Perombakan yang dihasilkan oleh tenaga eksogen ini berdasarkan pada proses pelapukan, pengikisan, pengendapan dan pergerakan batu atau tanah. Dalam proses tersebut yang menjadi faktor utama adalah air, udara dan es. Perlu diketahui bahwa keempat jenis proses tersebut masuk dalam jenis tenaga eksogen yang akan kita bahas dibawah ini.

1. Pelapukan

Pelapukan adalah sebuah peristiwa hancurnya massa batuan, baik itu secara kimiawi, fisika ataupun biologi. Pada umumnya proses pelapukan ini membutuhkan waktu yang sangat lama, dimana proses pelapukan ini bergantung pada faktor berikut :

  • Cuaca atau Iklim – Unsur cuaca/iklim yang dapat mempengaruhi pelapukan antara lain adalah suhu udara, angin, curah hujan dan lain lain.
  • Keadaan Topografi – Topografi adalah faktor penentu dalam cepat atau lambatnya proses pelapukan. Apabila batuan berada di lereng yang curam maka batuan akan cepat melapuk daripada batuan yang berada di tempat yang landai.
  • Vegetasi atau Organisme – Dalam hal pelapukan ini organisme yang berada di atas permukaan tanah dapat mempengaruhi proses pelapukan.
  • Struktur Batuan – Struktur batuan yang dimaksud adalah struktur penyusun daru batuan tersebut, apabila strukturnya merupakan batuan yang mudah lapuk atau batuan yang sulit lapuk. ( baca : Jenis-jenis Batuan Penyusun Lapisan Bumi )

Selain faktor penentu pelapukan, berikut adalah jenis-jenis pelapukan secara umum :

  • Pelapukan Fisik – Pelapukan ini terjadi disebabkan oleh tenaga dari suhu, air yang mengalir, gletser, angin dan air hujan. Pada pelapukan fisik terjadi secara alami tanpa ada campur tangan dari manusia.
  • Pelapukan Kimiawi – Pelapukan kimiawi terjadi karena proses kimiawi yang menyebabkan batuan menjadi lapuk. Contohnya adalah batuan kapur yang terkena oleh air, batuan kapur yang bercampur dengan air hujan. ( baca : Tanah Kapur )
  • Pelapukan Biologis – Pelapukan biologis ini terjadi karena ulah dari makhluk hidup. Contohnya adalah akar tumbuhan yang dapat menembus batuan sehingga menyebabkan batuan tersebut retak dan lapuk.

2. Pengikisan

Pengikisan atau erosi adalah peristiwa pengikisan yang disebabkan oleh media yang bergerak seperti angin, gelombang air laut, air ataupun gletser. Berdasarkan jenis perombakannya, erosi terbagi menjadi 5, yaitu :

  • Erosi oleh Air

Erosi air adalah erosi yang terjadi disebabkan oleh air atau air hujan. Dimana tingkat curah hujan yang tinggi akan mempengaruhi bentuk daerah yang dilewatinya. Erosi air ini dapat mengakibatkan tebing pada sungai menjadi semakin dalam, lembah menjadi semakin curam dan terjadi pembentukan gua. ( baca : Manfaat Curah Hujan yang Tinggi bagi Kehidupan Manusia )

Tahap terjadinya erosi air dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu :

a) Erosi percik – adalah proses pengikisan yang disebabkan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi
b) Erosi lembar – adalah proses erosi tanah bagian atas sehingga tingkat kesuburannya menjadi berkurang
c) Erosi alur – adalah proses pengikisan lanjutan dari erosi lembar, dimana ciri dari erosi alur adalah terdapat alur pada tanah sebagai tempat mengalirnya air
d) Erosi parit – adalah proses terbentuknya parit-parit atau lembah yang terjadi karena pengikisan oleh aliran air

  • Erosi oleh Angin

Erosi oleh angin adalah peristiwa pengikisan yang disebabkan oleh pergerakan angin. Proses pengikisan batuan yang disebabkan oleh angin dinamakan sebagai deflasi sedangkan proses erosi oleh angin disebut sebagai korosi. Biasanya erosi angin ini dapat membentuk lubang-lubang kecil di batuan dan biasanya hal ini dapat ditemukan di daerah gurun atau pantai.

Artikel terkait : Pengikisan Tanah oleh Angin

  • Erosi oleh Gletser

Erosi oleh gletser disebabkan oleh lapisan es yang biasanya berada di daerah pegunungan. Dimana pengikisan ini terjadi di wilayah yang memiliki empat musim. Pada musim semi terjadi erosi oleh gletser yang meluncur ke lembah sehingga lereng menjadi terjal. Beberapa bentuk erosi yang disebabkan oleh gletser antara lain adalah cirques dan palung glasial.

  • Erosi oleh Gaya Berat

Erosi yang dimaksud disini adalah batuan atau sedimen yang bergerak terhadap posisi kemiringannya yang merupakan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat. Dimana proses erosi ini akan berlangsung sangat cepat sehingga dapat menimbulkan bencana longsor.

Artikel terkait : Akibat Terjadinya Tanah Longsor – Cara Mencegah Tanah Longsor

  • Erosi oleh Organisme

Organisme yang dimaksud adalah organisme yang bergerak sebagai erosi yaitu binatang atau manusia. Erosi yang disebabkan oleh organisme ini berupa galian binatang atau lubang galian yang disebabkan oleh manusia. Beberapa hasil endapan dari erosi organisme antara lain adalah karang coral dan sarang binatang seperti semut.

3. Pengendapan

Pengendapan atau sedimentasi adalah peristiwa mengendapnya material batuan yang dibawa oleh tenaga angin atau air. Berdasarkan penyebabnya sedimentasi dibedakan menjadi :

  • Sedimentasi Akuatis – Adalah sedimentasi yang disebabkan oleh air dimana proses pengendapannya dibawa oleh aliran air di tempat yang dilaluinya. Contoh dari hasil sedimentasi akuatis salah satunya adalah delta.
  • Sedimentasi Marine – Adalah sedimentasi yang disebabkan oleh air laut dimana proses pengendapannya dibawa oleh gelombang air laut. Contoh dari hasil sedimentasi marine salah satunya adalah tumpukan karang di pantai.
  • Sedimentasi Aeolis – Adalah sedimentasi yang disebabkan oleh angin dimana proses pengendapannya dibawa oleh hembusan angin. Contoh hasil dari sedimentasi aeolis salah satunya adalah gumuk pasir.

Berdasarkan tempat pengendapannya, sedimentasi dibedakan menjadi 5, yaitu :

  • Sedimen fluvial – adalah sedimen yang diendapkan di dasar sungai sehingga hal ini akan mengakibatkan terjadinya pendangkalan di sungai.
  • Sedimen marine – adalah sedimen yang diendapkan di daerah laut.
  • Sedimen alluvial – adalah sedimen yang diendapkan di daerah darat ataupun di dataran banjir.
  • Sedimen limnis – adalah sedimen yang diendapkan di daerah rawa-rawa.
  • Sedimen lakustris – adalah sedimen yang diendapkan di dasar danau.

Artikel terkait : Batuan Sedimen – Proses Terbentuknya Batuan Sedimen

4. Pergerakan Batu atau Tanah

Pergerakan tanah atau batu adalah sebuah proses pemindahan dan penghancuran massa batuan atau tanah dalam skala yang besar ke tempat yang lebih rendah. Pada umumnya hal ini terjadi karena pengaruh dari gaya gravitasi bumi. Berdasarkan prosesnya, pergerakan tanah atau batu ini terbagi menjadi 4 jenis pergerakan material. Berikut penjelasannya :

A. Pergerakan Lambat

Rayapan adalah salah satu bentuk dari pergerakan lambat. Rayapan adalah gerakan tanah dan batuan yang menuruni lereng secara perlahan, biasanya sangat sulit untuk diamati. Beberapa jenis pergerakan lambat antara lain :

  • Rayapan tanah yang merupakan pergerakan tanah yang menuruni lereng
  • Rayapan talus adalah gerakan puing batuan yang merupakan hasil pelapukan pada lereng curam
  • Rayapan gletser adalah gerakan lidah batuan yang tercampak saat menuruni lereng
  • Rayapan batuan adalah gerakan batuan secara individual yang menuruni lereng
  • Sofilkusi adalah suatu aliran perlahan dari massa batuan yang banyak mengandung air yang menuruni lereng dalam suatu saluran tertentu

Artikel terkait : Jenis Jenis Patahan

B. Pergerakan Cepat

Pergerakan cepat ini terbagi menjadi:

  • Aliran lumpur adalah gerakan puing batuan yang banyak mengandung air yang menuruni saluran tertentu secara pelan hingga cepat
  • Aliran tanah adalah gerakan berlumpur yang banyak mengandung air yang menuruni lereng bukit dengan tingkat kemiringan yang kecil
  • Gugur puing adalah puing batuan yang turun ke bawah dalam saluran yang sempit

C. Landslide

Landslide ini merupakan gerakan yang mudah diamati dan biasanya berupa puing massa batuan. Gerakan tersebut dibagi menjadi:

  • Luncur adalah gerakan penggelinciran dari satu atau beberapa massa puing batuan dan biasanya disertai dengan putaran ke belakang pada lereng.
  • Longsor puing adalah peluncuran puing batuan yang tidak padat.
  • Jatuh puing adalah puing batuan yang jatuh bebas dari suatu permukaan yang menggantung atau vertikal.
  • Longsor batu adalah proses jatuhnya massa batuan secara individu.
  • Jatuh batu adalah beberapa blok batuan yang jatuh secara bebas dari lereng yang curam

D. Amblesan

Amblesan adalah suatu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa adanya permukaan bebas sehingga tidak menimbulkan pergeseran secara horizontal. Pada umumnya hal ini terjadi karena adanya perpindahan material secara perlahan di daerah massa yang ambles.

Artikel terkait : Penyebab Tanah Ambles

Recent Posts

5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Indonesia

Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…

3 years ago

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap…

3 years ago

4 Gunung Indonesia Yang Bersalju

Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…

3 years ago

5 Gunung Yang Ada Di Tengah Laut

Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…

3 years ago

9 Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…

3 years ago

Kenapa Warna Air Danau Kelimutu Berubah-Ubah?

Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…

3 years ago