Categories: Geomorfologi

12 Contoh-contoh Tenaga Eksogen dan Endogen

Tenaga endogen dan eksogen ialah tenaga yang membentuk dan mengubah permukaan muka bumi ini. Jika tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membentuk, maka tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merusak ( baca : Proses Pembentukan Muka Bumi ). Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu atmosfer, air dan makhluk hidup. Sumber tenaga eksogen dari lapisan atmosfer adalah dari perubahan suhu dan angin, sedangkan pada air adalah berupa aliran air, hujan, gelombang air laut dan glester, kemudian makhluk hidup yang berupa tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.

Adapun macam-macam dari tenaga eksogen adalah pelapukan, erosi dan sedimentasi. Dari 3 macam tersebut masing-masing memiliki contoh-contohnya. Adapun contoh-contoh tenaga eksogen adalah sebagai berikut :

1. Pelapukan Kimia

Pelapukan kimia merupakan pelapukan yang terjadi karena zat yang memiliki unsur kimia, pelapukan jenis ini menyebabkan terjadinya perubahan susunan kimia pada batuan beku. Pelapukan ini biasanya terjadi dengan sangat cepat di daerah yang memiliki suhu ekstream. Pelapukan kimia juga terjadi karena reaksi unsur kimia tertentu dengan batuan. Contohnya disini adalah batuan gamping yang melapuk karena terkena air hujan secara terus menerus.

Artikel terkait : Jenis-jenis Pelapukan

2. Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika merupakan hancurnya suatu batuan yang disebabkan oleh aktivitas fisika. Pelapukan jenis ini tidak menyebabkan komposisi dan sifat dasar pada batuan menjadi berubah. Pelapukan fisika terjadi karena 2 faktor utama, yaitu perbedaan suhu dan celah batuan. Perbedaan temperatur udara pada siang dan malam yang ekstream akan mempengaruhi kecepatan pelapukan, yang mana bila siang hari batuan akan memuai, sedangkan pada malam hari ketika temperatur turun akan menyebabkan batuan menyusut.

Hal inilah yang menyebabkan terjadinya retakan dan membuat batuan tersebut hancur. Pelapukan fisika yang dipengaruhi oleh faktor udara ini biasa disebut dengan granular disintegration. Sedangkan celah batuan juga merupakan faktor dalam memecah batuan. Yang mana apabila terdapat celah kecil pada batuan di daerah tertentu yang kemasukan oleh air hujan maka batuan tersebut perlahan akan terdesak dan mengalami retakan kemudian akan pecah. Peristiwa ini sering disebut sebagai eksfoliations.

Artikel terkait : Proses Terjadinya Siklus Batuan

3. Pelapukan Biologi

Pelapukan biologi adalah penghancuran batuan yang disebabkan oleh kegiatan suatu organisme. Dalam pelapukan ini terjadi proses penghancuran batuan yang disebabkan oleh berkembangnya suatu makhluk hidup pada batuan tersebut. Contoh pada pelapukan biologi adalah retaknya bangunan ataupun batuan yang disebabkan oleh akar tanaman yang berusaha masuk ke dalam bangungan atau batuan tersebut dan juga retaknya batuan yang disebabkan oleh lumut yang menempel pada batuan tersebut.

Artikel terkait : Pelapukan Mekanik

4. Ablasi

Ablasi atau erosi sungai adalah peristiwa erosi yang disebabkan oleh aliran air yang membuat batuan menjadi terkikis akibat jalur yang dilewatinya, biasanya ablasi terjadi disekitaran aliran sungai. Pada umumnya ablasi yang terjadi pada sungai terbagi atas 2 macam, yaitu erosi sungai dasar dan erosi sungai tepi.

Erosi dasar sungai adalah erosi yang terjadi di dasar sungai yang mengakibatkan dasar suatu sungai menjadi semakin dalam, sedangkan erosi tepi sungai adalah erosi yang terjadi pada tepian sungai yang mengakibatkan sisi bagian kanan dan bagian kiri dari sungai menjadi melebar. ( baca : Akibat Erosi Sungai )

5. Deflasi

Deflasi merupakan pengikisan pada bagian permukaan bumi yang disebabkan oleh angin yang bertiup. Contohnya disini adalah angin laut yang berhembus dari laut ke daratan yang dapat mengikis batuan dan pasir yang ada disekitar pantai dan pengikisan yang dialami oleh batu jamur di daerah gurun pasir.

Artikel terkait : Proses Terjadinya Angin

6. Korosi

Korosi adalah proses erosi yang disebabkan oleh angin yang bertiup dengan membawa butiran pasir atau memindahkan butiran pasir. Korosi ini berbeda dengan deflasi. Jika deflasi merupakan pengikisan yang sepenuhnya karena angin, maka korosi adalah pengikisan yang terjadi karena pasir yang dibawa oleh angin. Pada peristiwa korosi, angin yang berhembus akan membawa butir-butir pasir yang kemudian akan mengenai batuan yang dilewatinya sehingga batuan yang dilewati tadi perlahan akan mengalami peristiwa pelapukan.

7. Abrasi

Abrasi adalah pengikisan pada bagian tepi pantai yang disebabkan oleh pergerakan gelombang yang berasal dari air laut. Hasil dari abrasi ini dapat ditemukan di sekitaran pantai. Contoh hasil abrasi pantai adalah terbentuknya gua-gua kecil disekitaran pantai dan juga terdapat karang di pantai yang berlubang-lubang akibat dari pasang surut gelombang air laut.

8. Eksarasi

Eksarasi adalah peristiwa erosi yang terjadi akibat es yang mengalami pencairan atau yang sering disebut sebagai gletser. Peristiwa ini biasanya dapat ditemukan di daerah gunung yang bersalju dan di kutub. Peristiwa ini terjadi karena adanya es atau salju yang mencair dan bergerak vertikal ke bawah melalui lembah pegunungan sehingga lembah yang dilewati tersebut mengalami pengikisan.

9. Sedimentasi Akuatis

Sedimentasi akuatis adalah proses sedimentasi suatu material yang terbawa oleh aliran air dari tempat terlalui aliran tersebut. Adapun hasil dari sedimentasi jenis ini adalah delta dan bantaran sungai. Delta merupakan daratan yang ada di dekat pantai yang terbentuk akibat pengendapan lumpur, pasir, tanah dan batuan yang terbawa oleh air sungai yang mengalir. Sedangkan bantaran sungai adalah daratan yang menyerupai delta yang terbentuk di tepian sungai.

Artikel terkait : Proses Sedimentasi

Sedimentasi aeolis adalah proses sedimentasi suatu material yang terbawa oleh angin yang berhembus di tempat tertentu yang dilewati oleh hembusan angin tadi. Adapun hasil dari sedimentasi aeolis adalah gumuk pasir di padang pasir. Pada sedimentasi ini terkadang terjadi badai di gurun pasir sehingga banyak gumuk pasir yang terbentuk akibat peristiwa tersebut.

11. Sedimentasi Marine

Sedimentasi marine adalah proses sedimentasi material padat yang terbawa karena adanya air laut yang menggelombang. Adapun hasil dari sedimentasi marine diantaranya yaitu kumpulan karang yang berada di pantai, bar adalah pasir yang mengendap dengan panjang tertentu di sekitar pantai, tombolo adalah suatu kumpulan endapan pasir yang berada di dekat pantai dan berdekatan dengan daratan serta karang yang bentuknya terputus-putus (berlubang-lubang).

Artikel terkait : Batuan Sedimen Marine

12. Mass Wasting

Mass wasting adalah terangkutnya massa batuan yang dibawa ke bawah menuruni tebing yang terjadi akibat gaya gravitasi. Tingkat kemiringan mass wasting didasarkan pada gaya gravitasi yang bergerak pada lereng yang telah melebihi batasnya dalam melawan beban. Biasanya mass wasting ini terjadi di daerah jalanan yang berdekatan dengan tebing curam yang sangat tinggi.

Recent Posts

5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Indonesia

Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…

3 years ago

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap…

3 years ago

4 Gunung Indonesia Yang Bersalju

Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…

3 years ago

5 Gunung Yang Ada Di Tengah Laut

Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…

3 years ago

9 Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…

3 years ago

Kenapa Warna Air Danau Kelimutu Berubah-Ubah?

Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…

3 years ago