Fenomena Alam

Proses Terjadinya Fenomena Bulan Hitam (Black Moon) dan Waktu Terjadinya

Di alam semesta ada milyaran benda – benda langit yang hingga saat ini masih banyak yang belum dapat diidentifikasi. Namun dari milyaran itu masih ada beberapa benda langit yang sudah diketahui dan telah dipelajari keberadaannya. Tidak sedikit juga beberapa di antaranya dapat kita lihat dengan mata telanjang. Benda – benda langit itu seperti matahari, bulan, bintang, beberapa planet yang posisinya dekat dengan Planet Bumi (Venus dan Mars) dan masih banyak lainnya.

Salah satu benda langit yang mempunyai cahaya paling terang saat malam hari tiba, apalagi jika bukan Bulan. Dapat dikatakan juga jika bulan merupakan satelit alam yang dimiliki oleh Bumi. Bersama – sama dengan Bumi, Bulan melakukan gerakan berputar mengelilingi matahari. Ada banyak sejarah yang berkaitan dengan Bulan, salah satu yang paling terkenal yaitu Misi Apollo 11. Apollo 11 menjadi bukti bahwa manusia dapat mendarat di Bulan dengan selamat dan kembali lagi ke Bumi. Orang pertama yang mendaratkan kaki di Bulan yaitu Neil Amstrong pada tanggal 20 Juli 1969. Kejadian tersebut menjadi peristiwa bersejarah yang dikenang oleh seluruh masyarakat di dunia.

Tidak hanya itu saja, hal – hal lain yang berkaitan dengan Bulan termasuk peristiwa atau fenomena alam sudah banyak diteliti dan dipelajari oleh para ahli. Sebut saja gerhana bulan total blood moon, gerhana bulan sebagian, fenomena pink moon, gerhana bulan darah serigala, halo bulan dan masih banyak lainnya. Dari sekian banyaknya fenomena bulan tersebut salah satu yang akan dibahas yaitu fenomena bulan hitam. Mungkin beberapa dari kita masih asing dengan fenomena alam satu ini dan pasti bertanya bagaimana bisa bulan berwarna hitam. Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini akan dibahas tentang apa itu bulan hitam dan bagaimana proses terjadinya. Langsung saja disimak penjelasannya.

Fenomena Bulan Hitam

Fenomena Bulan Hitam atau Black Moon merupakan sebuah istilah yang banyak digunakan oleh para astronom. Peristiwa ini merupakan fenomena alam yang sering terjadi setiap 32 bulan sekali. Sebenarnya fenomena ini termasuk kejadian yang cukup menarik dan hanya terjadi pada zona waktu tertentu saja. Tidak sedikit yang meyakini jika kejadian bulan hitam merupakan pertanda berakhirnya semua kehidupan di muka bumi.

Lalu, sebenarnya apa itu Bulan Hitam? Jika kita berpatokan pada satu bulan di kalender akan diketahui bahwa bulan mengalami dua fase bulan yaitu Bulan Purnama dan Bulan Baru. Kedua fase tersebut terjadi di setiap bulan sepanjang tahun. Sedangkan untuk Bulan Hitam atau Black Moon terjadi saat bulan baru kedua yang terdapat di dalam satu bulan pada kalender.

Fenomena Bulan Hitam terjadi akibat adanya perbedaan rentang waktu antara bulan yang terdapat di kalender dengan siklus bulan. Perlu diketahui jika siklus bulan sendiri berlangsung selama 28 hari, sedangkan dalam satu bulan pada kalender terdapat 30 atau 31 hari, khusus untuk bulan Februari mempunyai 28 hari atau 29 hari. Jika dihitung, setidaknya fenomena Bulan Hitam terjadi sekitar kurang lebih 32 bulan sekali. Selain itu, fenomena Bulan Hitam bisa diartikan sebagai bulan yang terdapat di dalam kalender tidak memiliki Bulan Baru sama sekali. Biasanya kejadian ini terjadi pada bulan Februari yang mempunyai hari paling sedikit. Pada saat tertentu fenomena Bulan Hitam dapat berlangsung setiap satu dekade sekali dan fenomena ini jarang sekali terjadi.

Lantas Bagaimana Penampakan Bulan Hitam Tersebut?

Fenomena Bulan Hitam tidak jauh berbeda dengan Bulan Biru atau blue moon. Bulan Biru tidak lebih dari sekedar Bulan Purnama. Artinya Bulan Hitam tidak lebih dari sekedar Bulan Baru pada umumnya. Hal ini disebabkan karena Bulan Baru akan terlihat sangat tipis jika kita melihatnya dari Bumi. Dan dapat dipastikan bahwa langit malam tidak terlalu terang saat kejadian berlangsung. Sehingga ada kemungkinan untuk dapat melihat bintang – bintang dengan cukup jelas dari Bumi.

Fenomena Bulan Hitam dapat dikatakan merupakan istilah yang digunakan para astronom untuk fase Bulan Baru kedua yang terjadi dalam satu kalender. Bulan Baru sendiri terjadi saat orbit bulan berada pada posisi satu garis lurus antara Bumi dan Matahari, tetapi masih menyisakan sisi bulan yang tidak disinari Matahari jika terlihat dari Bumi. Kita tahu jika sinar yang berasal dari Bulan merupakan pantulan cahaya yang berasal dari Matahari.

Waktu terjadinya Bulan Hitam

Saat terjadinya fenomena Bulan Hitam tidaklah sama di setiap tempat. Seperti contoh fenomena Bulan Hitam yang terjadi pada tahun 2016, di belahan bumi bagian timur fase Bulan Baru, baru bisa terlihat saat tengah malam tanggal 1 Oktober, meskipun di beberapa tempat Bulan Hitam sudah terjadi pada tanggal 30 September. Dari sana muncullah pendapat bahwa Bulan Hitam memiliki waktu yang berbeda di setiap tempat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan jika para peneliti yang berada di belahan bumi bagian timur akan melihat Bulan Hitam atau fase bulan baru kedua terjadi pada akhir bulan tepatnya pada tanggal 30 Oktober. Sedangkan para pengamat yang berada di sebelah bumi bagian barat akan melihat Bulan Hitam pada tanggal 31 Oktober.

Untuk tahun 2019, dijadwalkan jika fenomena Bulan Hitam terjadi kembali pada tanggal 31 Juli tepatnya di Amerika Utara waktu setempat. Sedangkan untuk kita yang berada di belahan bumi lain atau tempat lain harus menunggu hingga tanggal 30 Agustus mendatang. Yang menjadikan peristiwa Bulan Hitam ini menarik yaitu Bulan Hitam terjadi bersamaan dengan fenomena Super Moon. Fenomena Super Moon sendiri merupakan posisi Bulan berada pada titik terdekat Planet Bumi. Sehingga pada kejadian ini juga Bulan akan terlihat lebih besar dari ukuran biasanya.

Saat fenomena Bulan Hitam terjadi, langit akan terlihat lebih gelap dari pada biasanya. Sehingga ada kemungkinan kita dapat melihat Galaksi Bima Sakti di atas langit. Sebab waktu yang tepat untuk melihat Galaksi Bima Sakti yaitu antara bulan Juni hingga September. Jika dirinci pada bulan Juni sampai dengan awal Agustus, Galaksi Bima Sakti akan terlihat pada waktu tengah malam. Sedangkan untuk pertengahan bulan Agustus sampai dengan September, waktu terbaik untuk melihat galaksi yaitu pada saat matahari terbenam dan langit sudah menjadi gelap.

Demikian penjelasan mengenai fenomena Bulan Hitam. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.

Recent Posts

5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Indonesia

Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…

2 years ago

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap…

2 years ago

4 Gunung Indonesia Yang Bersalju

Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…

2 years ago

5 Gunung Yang Ada Di Tengah Laut

Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…

2 years ago

9 Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…

2 years ago

Kenapa Warna Air Danau Kelimutu Berubah-Ubah?

Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…

2 years ago