Categories: Fenomena Alam

Bulan Purnama : Pengertian, Ciri-ciri, dan Dampaknya

Sistem tata surya kita bukan hanya terdiri dari matahari dan planet – planet di tata surya saja, tetapi juga terdapat komponen lainnya seperti bulan, asteroid (baca juga: ciri – ciri asteroid), meteoroid, komet, planet kecil dan berbagai objek lainnya. Bulan merupakan satelit (baca juga: pengertian satelit) alami berdiameter 3.474 km yang dimiliki oleh planet bumi dengan jarak diantaranya keduanya adalah sekitar 384.403 km.

Bulan berasal dari tubrukan bumi dengan planet kecil yang bernama theira sekitar 3 milyar tahun yang lalu, dan menghasilkan debu yang berjumlah sangat banyak dan mengorbit di sekeliling bumi dan akhirnya debu mengumpul menjadi bulan. Pada awalnya jarak bulan pada pertama kali hanya sekitar 30.000 mil atau 15 kali lebih dekat dari jarak Bulan dengan Bumi sekarang. Dari hasil penelitian Bulan menjauh sekitar 3,8 cm per tahunnya.

Bulan sebenarnya tidak memiliki cahaya. Bulan terlihat bercahaya dari bumi karena bulan memantulkan cahaya sinar dari bagian – bagian matahari dan hanya dapat terlihat ketika malam hari karena pada siang hari cahaya matahari sangat terang sehingga bulan tidak terlihat begitu jelas atau bisa juga karena posisi bulan sedang tidak tepat memantulkan cahaya ke bumi.

Ciri-Ciri Bulan

Bulan memiliki ciri – ciri seperti mempunyai bentuk bulat dengan massa 7,4 x 1022 kg, massa jenis 3340 kg/m³, dan panjang garis tengah 3.476 km. Massa bulan yang kecil yaitu hanya 1/6 gaya tarik bumi ini menyebabkan gaya tarik pada benda dipermukaannya juga kecil. Akibatnya, bulan tidak mampu menahan molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk membentuk lapisan atmosfer. Tidak adanya lapisan atmosfer di bulan menyebabkan terjadinya hal-hal seperti :

  • Tidak adanya kehidupan, karena syarat utama adanya kehidupan adalah adanya fungsi atmosfer,
  • Suhu pada permukaan Bulan dapat berubah dengan cepat, yaitu suhu pada bagian yang mendapat cahaya Matahari dapat mencapai 1100 C, sedangkan di bagian yang tidak mendapat cahaya matahari mencapai -173º C,
  • Permukaan bulan sangat kasar atau berlubang – lubang karena tidak adanya lapisan yang dapat menahan saat benda-benda langit jatuh, bertubrukan atau misalnya pada saat adanya proses terjadinya hujan meteor. Bentuk permukaan di bulan terdiri dari beberapa jenis, yaitu 1). Terra, yaitu daerah yang terlihat terang, ditaburi kawah. 2). Marta, yaitu daerah pada bulan yang berupa gurun batuan gelap yang diselubungi lava basah sehingga kawah yang ada hanya sedikit. 3). Lembah, merupakan bentuk permukaan bulan yang cukup banyak ada pada bulan, terutama lembah sempit, lembah ini ada yang bentuknya memanjang hingga 100 km. 4). Gunung, bentuk permukaan bulan yang berupa gunung dapat mencapai ketinggian 8.000 m. 5). Kawah, yaitu salah satu bentuk permukaan bulan yang jumlahnya mencapai 40.000 dengan diameternya antara 2 – 200 km. Kawah ini kemungkinan berasal dari kegiatan vulkanik dan tumbukkan antara bulan dengan meteorit.
  • Tidak adanya udara atau gas sehingga suara tidak dapat merambat di bulan, dan
  • Langit bulan terlihat hitam.

Bulan berputar mengelilingi bumi dengan arah yang sama dengan arah revolusi bumi terhadap matahari. Waktu revolusi bulan adalah 27 1/3 hari, yang disebut dengan waktu satu bulan sideris. Satu bulan sideris tidak sama dengan waktu sejak munculnya bulan purnama sampai bulan purnama berikutnya. Lama jarak waktu antara dua bulan purnama adalah 29 ½ hari, yang disebut dengan waktu satu bulan sinodis. Bulan sideris dan bulan sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi.

Selama pergerakan bulan tersebut, terjadi perubahan sudut antara matahari, bumi dan bulan. Hal ini menyebabkan perubahan penampakan bulan setiap harinya. Perubahan penampakkan ini disebut dengan fase bulan. bulan memiliki macam – macam fase bulan dan salah satu dari fase bulan tersebut  adalah bulan purnama.

Kebalikan dari bulan purnama adalah bulan mati, yaitu saat Bulan terletak pada hampir segaris di antara Matahari dan Bumi, sehingga tidak terlihat apa – apa karena yang nampak adalah sisi belakang Bulan yang gelap. Di antara kedua fase bulan mati dan fase bulan purnama terdapat fase bulan lainnya, yaitu fase bulan separuh dan fase bulan sabit, yang merupakan fase bulan yang terbentuk pada saat posisi bulan terhadap bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis bumi dan matahari. Pada saat terjadinya fase bulan separuh dan bulan sabit, hanya sebagian permukaan Bulan yang terkena sinar matahari yang terlihat dari bumi.

Bulan Purnama

Bulan purnama umumnya terjadi pada hari ke 14 setelah terjadinya fase bulan baru. Bulan purnama terjadi ketika posisi kedudukan bumi berada di antara bulan dan matahari dalam keadaan relatif satu garis lurus. Seluruh sisi bulan yang diterangi matahari menjadi terlihat sehingga pada bulan purnama, bulan terlihat bulat utuh dan sangat terang.

Pada waktu bulan purnama banyak bagian Bulan yang dapat diamati dari Bumi, dan kebanyakan adalah bentuk permukaannya yang berupa kawah. Karena pada saat purnama, beberapa kawah pada permukaan bulan terlihat seperti terdapat pancaran garis – garis yang berasal dari pusat kawah. Garis – garis tersebut berasal dari hamburan partikel – partikel yang terlempar ke atas saat meteorit jatuh ke permukaan bulan dan membentuk kawah. Pancaran ini dapat digunakan untuk mengukur umur kawah. Semakin banyak dan jelas pancaran yang terlihat maka umur kawah relatif masih muda. Kawah-kawah yang telah teramati dan dikenal antara lain adalah Kawah Ptolomeus dengan luas mencapai 150 km² , Kawah Tycho yang pada waktu bulan purnama bercahaya kemilau dengan tebingnya yang tinggi, Kawah Pluto dengan diameter mencapai 90 km, Kawah Bruno yang diperkirakan merupakan kawah yang paling muda di Bulan, dan masih banyak ribuan kawah lainnya.

Supermoon
Supermoon merupakan istilah fenomena Bulan Purnama yang  terjadi ketika bulan berada pada fase bulan purnama berada pada posisi perigee yaitu posisi bulan saat berada pada posisi terdekat dengan bumi yang membuatnya tampak lebih besar dan tampak lebih terang.

Bulan Purnama Gerhana

Jadi sebenarnya bulan purnama itu merupakan fase bulan yang terjadi ketika adanya peristiwa perubahan selama satu siklus revolusi bulan. Sedangkan gerhana merupakan peristiwa tertutupnya sinar matahari ke bulan oleh bumi. Pada saat fase bulan purnama terjadi, posisi bulan berada diantara Bumi dan Matahari. dan posisi ini sama ketika sedang terjadi Gerhana. Tetapi bukan berarti pada saat terjadinya bulan purnama adalah gerhana walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa ketika terjadi gerhana adalah pada saat bulan purnama.

Hal ini terjadi karena adanya kemiringan bidang orbit bulan ketika mengelilingi bumi, oleh karena itu maka tidak akan terjadi Gerhana setiap terjadinya fase bulan baru ataupun bulan purnama. Hal yang perlu kita ingat adalah gerhana hanya terjadi ketika bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus. Sedangkan bulan membutuhkan waktu selama 29 ½ hari dalam mengelilingi bumi dengan sudut kemiringan 5° dalam orbitnya. Dalam 1 bulan pun belum tentu posisi bulan bisa sejajar dengan Bumi dan Matahari karena orbit bulan miring 5°.

Pengaruh Bulan Purnama terhadap Kehidupan di Bumi

Bulan Purnama ternyata sangat berpengaruh terhadap makhluk hidup dan ruang publik untuk kehidupan di bumi, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Bulan purnama memicu makhluk hidup untuk berkembang biak.
  • Migrasi burung mengikuti pola bulan untuk menentukan waktu dan jalur migrasi, dan cenderung kembali ke tempat semula pada saat bulan purnama.
  • Terjadi pasang purnama, yaitu pasang yang paling tinggi selama periode satu siklus manfaat pasang surut air laut. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh posisi bumi, bulan dan matahari yang berada pada satu garis lurus. Dalam satu bulan dapat terjadi dua kali pasang purnama, yaitu pada saat bulan purnama dan pada sat bulan baru.
  • Petani ikan kerapu mengalami kerugian besar ketika terjadi pasang purnama, karena pasang purnama dapat merusak keramba ikan kerapu yang mereka pasang di bibir pantai.
  • Hasil tangkapan nelayan buruk ketika terjadi bulan purnama karena ikan bermigrasi ke tempat yang lebih gelap dan lebih dalam atau cenderung menjauh dari predatornya. Sehingga nelayan akan kesulitan menangkap ikan karena kedalaman keberadaan ikan tidak dapat dijangkau oleh jaring nelayan.
  • Bulan purnama dapat membuat manusia mengalami sulit tidur karena sinar terang bulan purnama mempengaruhi penurunan kadar melatonin dalam tubuh.
  • Sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa bulan purnama memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh manusia, misalnya seperti melindungi jantung dari serangan kardiovaskuler.
  • Bulan purnama banyak menimbulkan mitos – mitos yang timbul di kehidupan masyarakat, seperti bulan purnama menyebabkan manusia menjadi gila atau mengalami kejang, hewan anjing berubah menjadi buas, perubahan siluman serigala, munculnya biadadari dan masih banyak lagi mitos lainnya yang sampai saat ini masih ada beberapa masyarakat yang mempercayainya dan membuat ritual – ritual khusus pada saat terjadinya bulan purnama.

Recent Posts

5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Indonesia

Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…

3 years ago

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap…

3 years ago

4 Gunung Indonesia Yang Bersalju

Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…

3 years ago

5 Gunung Yang Ada Di Tengah Laut

Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…

3 years ago

9 Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…

3 years ago

Kenapa Warna Air Danau Kelimutu Berubah-Ubah?

Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…

3 years ago