Sistem tata surya kita bukan hanya terdiri dari matahari dan planet – planet di tata surya saja, tetapi juga terdapat komponen lainnya seperti bulan, asteroid (baca juga: ciri – ciri asteroid), meteoroid, komet, planet kecil dan berbagai objek lainnya. Bulan merupakan satelit (baca juga: pengertian satelit) alami berdiameter 3.474 km yang dimiliki oleh planet bumi dengan jarak diantaranya keduanya adalah sekitar 384.403 km.
Bulan berasal dari tubrukan bumi dengan planet kecil yang bernama theira sekitar 3 milyar tahun yang lalu, dan menghasilkan debu yang berjumlah sangat banyak dan mengorbit di sekeliling bumi dan akhirnya debu mengumpul menjadi bulan. Pada awalnya jarak bulan pada pertama kali hanya sekitar 30.000 mil atau 15 kali lebih dekat dari jarak Bulan dengan Bumi sekarang. Dari hasil penelitian Bulan menjauh sekitar 3,8 cm per tahunnya.
Bulan sebenarnya tidak memiliki cahaya. Bulan terlihat bercahaya dari bumi karena bulan memantulkan cahaya sinar dari bagian – bagian matahari dan hanya dapat terlihat ketika malam hari karena pada siang hari cahaya matahari sangat terang sehingga bulan tidak terlihat begitu jelas atau bisa juga karena posisi bulan sedang tidak tepat memantulkan cahaya ke bumi.
Bulan memiliki ciri – ciri seperti mempunyai bentuk bulat dengan massa 7,4 x 1022 kg, massa jenis 3340 kg/m³, dan panjang garis tengah 3.476 km. Massa bulan yang kecil yaitu hanya 1/6 gaya tarik bumi ini menyebabkan gaya tarik pada benda dipermukaannya juga kecil. Akibatnya, bulan tidak mampu menahan molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk membentuk lapisan atmosfer. Tidak adanya lapisan atmosfer di bulan menyebabkan terjadinya hal-hal seperti :
Bulan berputar mengelilingi bumi dengan arah yang sama dengan arah revolusi bumi terhadap matahari. Waktu revolusi bulan adalah 27 1/3 hari, yang disebut dengan waktu satu bulan sideris. Satu bulan sideris tidak sama dengan waktu sejak munculnya bulan purnama sampai bulan purnama berikutnya. Lama jarak waktu antara dua bulan purnama adalah 29 ½ hari, yang disebut dengan waktu satu bulan sinodis. Bulan sideris dan bulan sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi.
Selama pergerakan bulan tersebut, terjadi perubahan sudut antara matahari, bumi dan bulan. Hal ini menyebabkan perubahan penampakan bulan setiap harinya. Perubahan penampakkan ini disebut dengan fase bulan. bulan memiliki macam – macam fase bulan dan salah satu dari fase bulan tersebut adalah bulan purnama.
Kebalikan dari bulan purnama adalah bulan mati, yaitu saat Bulan terletak pada hampir segaris di antara Matahari dan Bumi, sehingga tidak terlihat apa – apa karena yang nampak adalah sisi belakang Bulan yang gelap. Di antara kedua fase bulan mati dan fase bulan purnama terdapat fase bulan lainnya, yaitu fase bulan separuh dan fase bulan sabit, yang merupakan fase bulan yang terbentuk pada saat posisi bulan terhadap bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis bumi dan matahari. Pada saat terjadinya fase bulan separuh dan bulan sabit, hanya sebagian permukaan Bulan yang terkena sinar matahari yang terlihat dari bumi.
Bulan purnama umumnya terjadi pada hari ke 14 setelah terjadinya fase bulan baru. Bulan purnama terjadi ketika posisi kedudukan bumi berada di antara bulan dan matahari dalam keadaan relatif satu garis lurus. Seluruh sisi bulan yang diterangi matahari menjadi terlihat sehingga pada bulan purnama, bulan terlihat bulat utuh dan sangat terang.
Pada waktu bulan purnama banyak bagian Bulan yang dapat diamati dari Bumi, dan kebanyakan adalah bentuk permukaannya yang berupa kawah. Karena pada saat purnama, beberapa kawah pada permukaan bulan terlihat seperti terdapat pancaran garis – garis yang berasal dari pusat kawah. Garis – garis tersebut berasal dari hamburan partikel – partikel yang terlempar ke atas saat meteorit jatuh ke permukaan bulan dan membentuk kawah. Pancaran ini dapat digunakan untuk mengukur umur kawah. Semakin banyak dan jelas pancaran yang terlihat maka umur kawah relatif masih muda. Kawah-kawah yang telah teramati dan dikenal antara lain adalah Kawah Ptolomeus dengan luas mencapai 150 km² , Kawah Tycho yang pada waktu bulan purnama bercahaya kemilau dengan tebingnya yang tinggi, Kawah Pluto dengan diameter mencapai 90 km, Kawah Bruno yang diperkirakan merupakan kawah yang paling muda di Bulan, dan masih banyak ribuan kawah lainnya.
Supermoon
Supermoon merupakan istilah fenomena Bulan Purnama yang terjadi ketika bulan berada pada fase bulan purnama berada pada posisi perigee yaitu posisi bulan saat berada pada posisi terdekat dengan bumi yang membuatnya tampak lebih besar dan tampak lebih terang.
Bulan Purnama Gerhana
Jadi sebenarnya bulan purnama itu merupakan fase bulan yang terjadi ketika adanya peristiwa perubahan selama satu siklus revolusi bulan. Sedangkan gerhana merupakan peristiwa tertutupnya sinar matahari ke bulan oleh bumi. Pada saat fase bulan purnama terjadi, posisi bulan berada diantara Bumi dan Matahari. dan posisi ini sama ketika sedang terjadi Gerhana. Tetapi bukan berarti pada saat terjadinya bulan purnama adalah gerhana walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa ketika terjadi gerhana adalah pada saat bulan purnama.
Hal ini terjadi karena adanya kemiringan bidang orbit bulan ketika mengelilingi bumi, oleh karena itu maka tidak akan terjadi Gerhana setiap terjadinya fase bulan baru ataupun bulan purnama. Hal yang perlu kita ingat adalah gerhana hanya terjadi ketika bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus. Sedangkan bulan membutuhkan waktu selama 29 ½ hari dalam mengelilingi bumi dengan sudut kemiringan 5° dalam orbitnya. Dalam 1 bulan pun belum tentu posisi bulan bisa sejajar dengan Bumi dan Matahari karena orbit bulan miring 5°.
Bulan Purnama ternyata sangat berpengaruh terhadap makhluk hidup dan ruang publik untuk kehidupan di bumi, diantaranya adalah sebagai berikut.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…