Fenomena Alam

Angin Anti Pasat : Penyebab – Proses – Dampaknya

Pergerakan partikel menjadi dasar dari hukum-hukum milik Newton yang terdapat di dalam teori keseimbangan, percepatan hingga reaksi – reaksi. Tidak terkecuali yang terjadi di dalam atmosfer bumi, dan telah diketahui jika atmosfer juga terdapat berbagai macam partikel. Pergerakan partikel – partikel tersebut disebabkan karena adanya gaya antar partikel. Akibat dari interaksi gaya tersebut, menghasilkan ketidakseimbangan pada atmosfer. Oleh karena itu, massa udara harus terus bergerak untuk menjaga keseimbangan di atmosfer agar terus terjaga. Pergerakan massa udara tersebut yang dinamakan dengan angin.

Perputaran pergerakan massa udara disebabkan karena adanya perbedaan suhu hingga menyebabkan perbedaan tekanan. Sehingga udara bergerak atau berpindah dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah secara alami. Ada saatnya dimana aliran udara akan terhalang oleh bentuk permukaan bumi seperti pegunungan dan gunung, ada kalanya bisa dipercepat karena adanya relief permukaan bumi lain seperti lembah, saat tertentu bisa terjadi tabrakan dengan aliran udara yang lain.

Penyebab Dan Proses Terjadinya Angin Anti Pasat

Intensitas penyinaran matahari di daerah atau kawasan khatulistiwa bisa dikatakan sangat tinggi. Posisi planet bumi yang sedikit miring pada sumbunya dan juga gerak rotasi bumi, mengakibatkan permukaan bumi yang terkena sinar matahari akan berubah – ubah sepanjang tahun. Seolah – olah matahari bergerak dari sisi utara bumi ke sisi selatan bumi dan sebaliknya. Peristiwa ini bisa menimbulkan sebuah fenomena alam tahunan yang dikenal dengan nama fenomena equinox. Posisi matahari yang seolah bergerak tersebut ternyata membentuk sebuah kawasan akibat adanya pemanasan tinggi yang disebut Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) dan kawasan ini akan berpindah – pindah setiap tahunnya.

Selanjutnya, massa udara di kawasan ITCZ dipindah ke atas menggunakan energi dari intensitas matahari yang tinggi. Akibatnya terjadi kekosongan massa di kawasan ITCZ di bagian bawah lalu tekanan udara menjadi rendah. Bagian bawah yang kosong tersebut diisi oleh massa udara lain yang berasal dari wilayah yang memiliki tekanan lebih tinggi. Peristiwa ini menyebabkan timbulnya angin pasat. Biasanya angin pasat akan bertiup dengan kecepatan konstan serta memiliki arah hembusan yang sama. Di wilayah Indonesia angin pasat utara hingga timur laut bergerak membawa massa udara dari samudra Pasifik yang basah dan dari arah tenggara membawa bergerak membawa massa udara dari Australia yang kering.

Di kawasan ITCZ, massa udara yang naik secara vertikal akan berpindah arah menjadi horizontal dan terbagi menjadi arah lintang selatan dan lintang utara. Untuk angin pasat ke arah khatulistiwa sedangkan angin tersebut menjauhi khatulistiwa. Terjadi kesinambungan dan perbedaan arah hembusan antara aliran udara atas dengan angin pasat yang menciptakan sebuah aliran udara yang dikenal dengan angin anti pasat.

Angin Anti Pasat

Dari penjelasan di atas, kita tahu terdapat aliran udara yang bergerak secara vertikal dalam hal ini berada di kawasan khatulistiwa, di mana aliran udara ini bergerak ke arah kawasan atau daerah kutub untuk kemudian turun ke kawasan maksimum subtropik, Aliran ini juga diketahui sebagai angin anti pasat. Di belahan bumi bagian selatan dikenal dengan sebutan angin anti pasat barat laut dan di belahan bumi bagian utara disebut dengan angin anti pasat barat daya.

Di sekitar daerah lintang yaitu 20o – 30o LU dan LS, angin anti pasat akan kembali turun secara vertikal menjadi angin yang bersifat kering. Angin kering tersebut ternyata menyerap uap air yang terdapat di udara dan di permukaan daratan. Sehingga mengakibatkan terbentuknya gurun di permukaan bumi. Beberapa gurun yang terkenal yaitu gurun Sahara, gurun di Saudi Arabia, dan gurun yang terdapat di Australia. Angin anti pasat ini terjadi sebagai akibat dari gerakan rotasi bumi hingga berdampak pada efek Coriolis.

Sedangkan untuk daerah di sekitar subtropik (30o – 40o LU dan LS) terdapat daerah yang disebut dengan teduh subtropik. Di sini udaranya cukup tenang saat turun dari atas namun tidak terdapat angin. Sedangkan untuk daerah yang berada di kawasan equator yaitu 10o LU – 10o LS juga terdapat daerah tenang, disebut daerah teduh ekuator atau daerah Doldrum.

Lalu apa itu daerah Doldrum?

Daerah Doldrum atau daerah angin mati merupakan suatu daerah yang bertekanan rendah yang terdapat di sekitar khatulistiwa. Di daerah ini adalah tempat terdapatnya udara panas yang selalu naik dan cukup jarang angin untuk berhembus. Daerah Doldrum juga merupakan tempat pertemuan antara angin pasat timur laut (aliran udara yang bergerak di bumi bagian utara) dengan angin pasat tenggara (aliran udara yang bergerak di belahan bumi bagian selatan).

Dampak Dari Angin Anti Pasat

Akibat atau dampak yang ditimbulkan oleh angin anti pasat sudah disinggung di atas, yaitu terbentuknya gurun di muka bumi. Lalu apa hubungan dengan angin anti pasat? Di dunia ini terdapat suatu daerah yang memiliki curah hujan sangat rendah atau kurang dari 25 cm per tahun. Daerah ini terkenal dengan iklim arid atau kering dan kelembaban udaranya sangat rendah. Kelembaban atau kandungan air yang terdapat di udara dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pola angin, pola hujan dan awan.

Pola angin ini ternyata menentukan basah tidaknya angin (biasanya angin juga membawa uap air yang berasal dari lautan). Jika kita melihat peta dunia, akan terlihat bahwa terdapat perbedaan antara sisi timur bumi dengan sisi baratnya. Sisi sebelah timur cendrung lebih basah dibanding dengan sisi sebelah barat. Hal ini disebabkan sisi barat menjadi daerah yang sering dilewati oleh angin basah. Untuk mempermudah dalam membedakannya, bisa lihat benua Australia. Selain itu, angin yang membawa uap air juga terpengaruh pada putaran bumi atau efek Coriolis.

Apa itu efek Coriolis?

Bumi berputar pada porosnya dari arah barat ke arah timur. Jika kita lihat dari kutub utara, rotasi bumi ternyata berlawanan arah dengan putaran jarum jam, sebaliknya akan searah dengan jarum jam jika dilihat dari kutub selatan. Sehingga jika bumi bergerak ke arah timur, maka angin akan berkumpul dan bergerak di sebelah barat bumi. Akibatnya daerah di sebelah timur memiliki angin yang cendrung basah hingga menyebabkan hujan. Sedangkan di sebelah barat bumi angin sudah bersifat kering. Oleh karena itu, di sebelah barat benua akan banyak ditemukan gurun.

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai angin anti pasat. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.

Recent Posts

5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Indonesia

Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…

3 years ago

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap…

3 years ago

4 Gunung Indonesia Yang Bersalju

Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…

3 years ago

5 Gunung Yang Ada Di Tengah Laut

Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…

3 years ago

9 Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…

3 years ago

Kenapa Warna Air Danau Kelimutu Berubah-Ubah?

Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…

3 years ago