Bumi adalah salah satu planet di dalam tata surya (Baca: Planet di Tata Surya dan Penjelasannya). Bumi memiliki permukaan yang tidak rata. Hal ini diakibatkan adanya dua tenaga yang mempengaruhi permukaan bumi (Baca: Tenaga Pembentuk Muka Bumi dan Akibatnya). tenaga tersebut adalah tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tektonisme, vulkanisme, dan seisme.
Sedangkan eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga ini memanfaatkan tenaga air, angin, dan gletser sebagai tenaga pengangkutnya. Tenaga eksogen terbagi dua yaitu, proses sedimentasi serta macam- macam erosi. Akibat dari adanya dua tenaga tersebut. Relief permukaan bumi daratan maupun lautan mengalami berbagai macam bentuk bentuk tersebut berupa cekungan maupun tonjolan yang memiliki banyak ciri khas. Setiap tonjolan dan cekungan, melahirkan berbagai bentuk ekosistem yang mewakili setiap bentuk permukaan bumi.
Ekosistem adalah tempat berinteraksi antara biotik dengan biotik dan biotik dengan abiotik. Ekosistem bumi terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem buatan dan alam. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia, untuk melestarikan makhluk hidup yang hampir punah (Baca: Lingkungan Buatan : Pengertian, Manfaat, Jenis-jenisnya). Sedangkan ekosistem alam adalah ekosistem yang dibuat oleh alam. Ekosistem alam bertugas mengendalikan keseimbangan ekosistem. Jika ekosistem alam rusak, maka keseimbangan ekosistem akan hancur. Berikut ini contoh ekosistem alam.
1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah salah satu hutan yang ada di bumi (Baca: Ekosistem Hutan Hujan Tropis – Ciri-ciri dan Persebarannya). Hutan hujan tropis berada pada daerah yang memiliki iklim tropis. Hutan hujan tropis adalah hutan dengan curah hujan yang tinggi. Curah hujan di hutan hujan tropis bisa mencapai 200 hingga 225 cm pertahun. Akibat dari curah hujan yang tinggi, rata- rata suhu di hutan hujan tropis kurang lebih sekitar 25 derajat celcius.
Jenis tanaman yang ada di hutan ini bersifat heterogen atau memiliki jenis- jenis yang beranekaragam. Jenis- jenis pohon yang ada di hutan ini berjenis besar dan tinggi. Tinggi rata- rata pohon di hutan hujan tropis bisa mencapai 20 hingga 40 meter. Cabang di hutan hujan tropis lebar. Hewan yang biasa di temukan di hutan hujan tropis adalah jenis- jenis kera, harimau, jenis- jenis burung, badak ataupun babi.
2. Hutan Gugur
Hutan gugur adalah salah satu jenis hutan yang ada di bumi (Baca: Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Manfaatnya). Hutan gugur berada pada daerah sub tropis. Curah hujan di hutan gugur betkisar antara 75 hingga 100 cm setiap tahun. Karena berada pada daerah dengan 4 iklim, hutan gugur memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan musim. Saat suhu udara menjadi dingin, dan air di sekitar hutan mulai membeku, maka pohon- pohon di hutan gugur akan mengubah warna daunnya menjadi merah, hal ini akibat dari ketidakmampuan melakukan fotosintesis.
Saat iklim menjadi benar-benar dingin, maka pohon akan menggugurkan daunnya. Sedangkan pada musim panas, daun pohon akan kembali menghijau dan lebat. Jenis pohon di hutan ini hanya sedikit. Sekitar 10 hingga 20 jenis pohon saja. Janis pohon di hutan ini tidak besar dan tidak rindang. Hewan yang bisa ditemukan di hutan ini adalah beruang, hamster, atau hewan yang berhibernasi selama musim dingin.
3. Ekosistem Padang Rumput
Padang rumput adalah dataran luas yang ditumbuhi oleh rumput- rumput (Baca: Ekosistem Padang Rumput : Pengertian, Ciri ciri, Komponen dan Jenisnya). Pada rumput dapat ditemukan di daerah dengan iklim tropis maupun sub tropis. Curah hujan di padang rumput cenderung rendah. Hanya berkisar antara 25 hingga 50 cm per tahun. Curah hujan yang sedikit dan tidak teratur membuat hanya sedikit pohon yang mampu hidup di padang rumput.
Rata- rata tanaman yang hidup di padang rumput adalah pohong- pohon yang berjenis pendek. Selain itu, akibat hujan yang tidak merata, membuat sebagian rumput di padang rumput ada yang sangat subur, ada yang tidak subur. Daerah yang sangat subur, mampu menumbuhkan rumput hingga ketinggian 3 m. Hewan yang hidup di padang rumput adalah kangguru, singa, jerapah, jaguar, zebra, atau jenis- jenis ular.
4. Hutan Sabana
Sabana terletak pada daerah yang beriklim tropis (Baca: Hutan Sabana : Pengertian, Ciri-ciri, dan Manfaatnya). Sabana memiliki kemiripan dengan padang rumput. Curah hujan yang ada di sabana berkisar antara 95 hingga 150 cm per tahun. Karena curah hujan yang lumayan, maka sabana memiliki beberapa jenis pohon yang mampu hidup hanya dengan jumlah air yang terbatas. Jenis hewan yang hidup di sabana antara lain gajah, kuda, macam tutul, singa, atau jenis- jenis hewan pengerat.
5. Hutan Taiga
Taiga adalah jenis hutan yang hidup di daerah beriklim sub tropis serta daerah dengan iklim dingin (Baca: Hutan Taiga : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya). Karena berada di daerah yang dingin, jenis pohon pada hutan ini adalah pohon- pohon berjenis daun jarum. Pohon- pohon yang berada di daerah ini antara lain cemara, alder, dan jenis pohon berdaun harum lainnya. Jenis pohon di hutan ini rata- rata bersifat homogen. Hewan yang berada di hutan ini adalah beruang hitam, lynx, atau serigala.
6. Ekosistem Tundra
Tundra adalah ekosistem di daratan yang berada pada daerah terdingin di bumi, yaitu antartika dan artik (Baca: Ekosistem Tundra : Pengertian, Penyebaran, Jenis dan Dampaknya). Musim dingin di daerah tundra sangat panjang, bisa berlangsung selama 9 bulan. Pada musim panas, cahaya matahari mulai masuk, dan membuat sebagian tanaman berbunga dan berbuah. Jenis tanaman yang paling kuat bertahan di daerah tundra adalah jenis lumut. Sedangkan jenis hewan di daerah ini adalah rubah, rusa kutup, atau bison.
7. Ekosistem Gurun
Gurun berada di daerah bumi dengan temperatur yang paling panas (Baca: Ekosistem Gurun : Pengertian, Ciri-ciri, Proses dan Komponennya). Curah hujan di daerah ini sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada. Sehingga daerah ini adalah dataran tandus berpasir.
Curah hujan di daerah ini, kurang dari 25 cm per tahun. Gurun memiliki perubahan temperatur udara yang sangat ekstrim. Pada siang hari, suhu di daerah ini bisa mencapai 60 derajat, dan pada malam hari turun drastis menjadi 0 derajat celcius. Jenis tanaman yang dapat tumbuh di daerah ini adalah kaktus, yang mampu menyimpan cadangan air serta unta yang juga mampu menyimpan cadangan air.
8. Ekosistem Karst
Karst adalah daerah dengan kumpulan batu gamping. Karst berbeda dengan ekosistem lain, karena mamiliki keunikan tersendiri. Karst adalah daerah yang rentan terhadap erosi dan tanah longsor. Selain itu, daerah karst adalah daerah yang tidak subur untuk pertanian. Karst adalah daerah dengan banyak pori- pori kecil. Akibatnya, karst adalah daerah penyimpan cadangan air.
9. Ekosistem Sungai
Sungai adalah aliran air yang ada di permukaan bumi (Baca: Ekosistem Sungai : Pengertian, Ciri-ciri, Komponen, Manfaatnya). Sungai mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Aliran sungai mengalir dan berhenti di laut. Sungai adalah salah satu sumber air terbsar di bumi. air sungai termasuk air tawar, sehingga ikan yang dapat hidup di sungai adalah ikan air tawar seperti ikan nila, ikan gurami, atau ikan lele.
10. Ekosistem Danau
Danau adalah sebuah cekungan besar yang terisi oleh air (Baca: Ekosistem Danau : Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Manfaatnya). Danau dapat terbentuk akibat dari aktivitas gunung api. Selain itu danay juga dapat terbentuk akibat sedimentasi yang memotong jalur sungai. Sungai biasanya berukuran sangat luas. Sehingga memiliki banyak makhluk hidup di dalamnya.
11. Rawa- Rawa
Rawa- rawa adalah salah satu ekosistem perairan yang tenang (Baca: Rawa-Rawa : Pengertian, Ciri-ciri dan Manfaatnya). Rawa adalah genangan air yang terjadi di dataran yang cekung. Genangan air ini dapat bersifat musiman, akibat hujan dan luapan air sungai, atau permanen akibat lokasinya yang dekat dengan sumber air. Rawa- rawa biasanya berada di dataran rendah.
12. Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai pasir adalah daerah pantai yang berada di tepi laut (Baca: Pengertian Ekosistem Pantai dan Manfaatnya). Daerah ini adalah salah satu daerah hasil proses sedimentasi oleh air laut. Hewan jenis kepiting dan beberapa jenis kerang dapat ditemukan di daerah ini
13. Terumbu Karang
Ekosistem trumbu karang adalah ekosistem laut dangkal, dimana sinar matahari masih dapat masuk (Baca: Terumbu Karang : Habitat, Jenis, dan Manfaatnya). Dalam ekosistem ini terumbu karang dan rumput laut dapat untuk melakukan fotosintesis. Selain itu hewan laut di daerah ini lebih banyak dan bervariasi
14. Ekosistem Laut Dalam
Ekosistem laut dalam adalah ekosistem yang berada pada kedalaman lebih dari 2000 m dari permukaan laut (Baca: Lapisan Kedalaman Laut dan Penjelasannya). Suhu pada daerah ini diperkirakan sangat dingin akibat dari tidak masuknya sinar matahari. Makhluk hidup yang tinggal di daerah ini hanyalah hewan predator serta hewan pemakan bangkai
15. Ekosistem Estuari
Ekosistem estuari adalah ekosistem tempat bertemunya air tawar dan air laut. Dalam ekosistem ini, tanaman yang bisa ditemukan adalah jenis tanaman mangrove. Sedangkan hewan yang bisa ditemukan adalah beberapa jenis kepiting.
itu tadi 15 contoh ekosistem alam yang ada di bumi. Menjaga ekosistem adalah salah satu kepentingan manusia (Baca: Kepentingan Menjaga Keseimbangan Alam Sekitar). Karena hanya manusia yang dapat merusak ekosistem sekaligus menjaga dan merawat ekosistem dengan baik.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…