Benda langit tidak hanya soal matahari, bulan, atau bintang yang biasa kita lihat setiap hari. Masih banyak benda langit yang ada di alam semesta ini. Mungkin beberapa benda langit tersebut masih bisa dilihat dengan mata telanjang, hanya saja berbentuk titik seperti bintang atau samar karena posisinya yang terlalu jauh dengan planet bumi. Namun, dengan bantuan teropong, kita bisa melihat lebih jelas benda-benda langit tersebut.
Dengan menggunakan teropong kita dapat melihat penampakan permukaan bulan, planet terdekat dengan bumi, matahari, atau bahkan galaksi yang dekat dengan kita. Berbicara tentang galaksi, taukah kalian apa nama galaksi tempat kita tinggal? Galaksi yang kita tempati sekarang yaitu Galaksi Bima Sakti. Sebenarnya sudah banyak galaksi yang telah ditemukan dan diberi nama oleh para astronom. Beberapa galaksi memiliki jarak yang cukup dekat dengan Galaksi Bima Sakti, sebut saja Galaksi Andromeda dan Galaksi Triangulum. Pembahasan kali ini akan menjelaskan mengenai Galaksi Triangulum.
1. Kenalan Dengan Galaksi Triangulum
Galaksi Triangulum memiliki nama lain M33 atau Messier 33 termasuk jenis galaksi spiral dan memiliki jarak sekitar 3 juta tahun cahaya dari bumi. Galaksi Triangulum termasuk dalam galaksi terbesar di alam semesta yang ketiga setelah Galaksi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti di Grup Lokal. Galaksi Triangulum sendiri memiliki satelit tersendiri dan diberi nama Galaksi Kerdil Pisces.
Meskipun Galaksi Triangulum masuk ke dalam tiga terbesar di Lokal Galaski, namun galaksi ini masih dapat dikatakan sebagai galaksi kecil jika dibandingkan dengan Galaksi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti. Diameter Galaksi Triangulum ini sekitar 60.000 tahun cahaya. Dimana Galaksi Andromeda memiliki diameter sekitar 200.000 tahun cahaya. Sedangkan Galaksi Bima Sakti sekitar 100.000 tahun cahaya untuk diameternya.
Galaksi Triangulum terlihat sedikit berbeda. Baik Galaksi Andromeda, Galaksi Bima Sakti maupun Galaksi Triangulum termasuk kelompok galaksi spiral, tapi Galaksi Triangulum sedikit berbeda. Jika Andromeda dan Bima Sakti memiliki tonjolan terang di bagian tengah, maka Triangulum tidak. Galaksi Triangulum memiliki sedikit bar yang tersambung pada lengan spiral ke pusat. Tetapi Triangulum terdiri atas gas yang besar dan debu yang cepat dalam membuat formasi bintang.
Sebenarnya Galaksi Triangulum dapat dilihat dengan mata telanjang. Galaksi Triangulum ini akan terlihat samar saat malam. Samar-samar tersebut berisi sekitar 40 milyar bintang-bintang. Namun untuk melihat galaksi ini, perlu kondisi dimana langit dalam keadaan gelap. Posisi Galaski Triangulum ini berada di sebelah barat Galaksi Andromeda dan gugus Pisces. Berdasarkan hasil potret gambar yang diambil, Galaksi Triangulum memiliki kelompok bintang berwarna biru dan beberapa wilayah bintang berwarna merah muda tepatnya di sekitar lengan spriral.
2. Sejarah Galaksi Triangulum
Nama resmi untuk Galaksi Triangulum yaitu M33 di mana huruf M berasal dari nama penemu galaksi yaitu Charles Messier. Messier mengumpulkan daftar benda langit yang bukan terdaftar sebagai komet untuk mempermudah pencarian. Messier 33 terdaftar pada tanggal 25 Agustus 1764. Namun, The European Southern Observatory menambahkan bahwa penemuan galaksi tersebut telah ditemukan sebelumnya oleh seorang astronomi dari Italia yang bernama Giovanni Battista Hodierna sebelum tahun 1654 dalam buku berjudul “De Systemate Orbis Cometici”(About The Systematics of The Cometary Orbit) yang telah diterbitkan.
William Herschel (yang dikenal sebagai penemu planet Uranus) juga melakukan penelitian tantang Galaksi Triangulum pada akhir tahun 1700an. Dia juga mencatat ada suatu daerah berisi gas yang sangat luas. M33 sendiri masuk ke dalam galaksi spriral dan galaksi ini terlihat tidak begitu jelas jika dibandingkan dengan Galaksi Bima Sakti. Pada tahun 1920an, seorang ahli bernama Edwin Hubble mencatat M33 atau Galaksi Triangulum berpisah dari sistem perbintangan berdasarkan hasil variabel bintang Cepheid. Bintang-bintang tersebut selalu digunakan untuk mengukur perjalanan kosmik di luar angkasa karena kilaunya yang sama dimanapun bintang tersebut berada.
3. Penemuan Baru
Dalam mempelajari Galaksi Triangulum menggunakan infra merah, pada tahun 2011, NASA memberitakan bahwa di Galaksi Triangulum juga terlihat bawah pusatnya tidak memiliki pengaruh apa-apa saat dideteksi menggunakan infra merah. NASA juga menjelaskan bahwa area di sekitar lengan spiral, terhalang debu cahaya di belakang yang tak terlihat saat melewati infra merah. Hal ini menujukan bahwa terdapat awan gas dingin yang terkonsentrasi. Saat ini terdapat formasi bintang-bintang dekat pusat Galaksi Triangulum. Formasi bintang tersebut membuat NASA kesulitan untuk menyimpulkan apakah ada penurunan aktivitas di pusat galaksi jika dilihat berdasarkan gambar langsung, di mana inti tersebut muncul dan menjadi bagian yang paling terang.
4. Fakta-Fakta Tentang Galaksi Triangulum
Semoga informasi mengenai Galaksi Triangulum bisa bermanfaat.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…