Dahulu di Benua Eropa khususnya di Eropa Tengah terdapat sebuah negara yang berasal dari pergabungan antara dua negara, yaitu Republik Cekoslowakia. Sebelumnya negara Cekoslowakia lebih dikenal dengan nama “Bohemia” sebab wilayah tersebut banyak pendatang yang berasal dari Suku Boiern.
Terbentuknya negara Cekoslowakia ini merupakan gabungan antara dua negara yaitu negara Ceko dan Slowakia pada bulan Oktober 1918 atau tepatnya setelah Perang Dunia I berakhir. Bergabungnya kedua negara tersebut bukan berarti tidak menimbulkan permasalahan.
Faktor Terpecahnya Republik Cekoslowakia
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa Republik Cekoslowakia akhirnya terpecah menjadi dua bagian lagi:
- Adanya Perbedaan budaya
Suku Bohemia atau Ceko yang tinggal di bagian barat memiliki pola pikir yang lebih sekuler dan liberal. Sedangkan masyarakat Slowakia mayoritas masih menjunjung tinggi agama atau religius serta konservatif. Tidak hanya itu saja, dari segi infrastruktur wilayah Ceko lebih menganut konsep industri sedangkan di sisi Slowakia sebagian besar masih berupa lahan untuk pertanian.
- Perbedaan Pendapat atau Opini
Terdapat pendapat di Ceko yang mengatakan jika Slowakia adalah daerah yang memberikan beban terhadap anggaran negara. Sedangkan di sisi Slowakia berpendapat bahwa wilayah mereka kurang mendapat perhatian dari pemerintah pusat dalam hal pembangunan nasional.
- Sistem Pemerintahan
Banyak pihak dari parlemen yang mendukung adanya sistem desentralisasi ada pula yang menentang sistem pemerintahan desentralisasi.
- Kemudahan Dalam Mengembangkan Wilayah
Saat rezim komunis yang sentralik dan otoriter berakhir kedua belah pihak menganggap jika mereka lebih mudah dalam hal memajukan dan mengembangkan daerah mereka jika dilakukan secara terpisah.
Pada tahun 1992, dilakukanlah sebuah pertemuan antara pihak Ceko yang diwakilkan oleh Václav Klaus dengan perwakilan dari Slowakia yaitu Vladmir Mečia untuk melakukan negosiasi membahas permasalahan yang timbul akibat perbedaan pendapat antara Ceko dan Slowakia.
Permasalahan yang dibahas yakni mengenai keinginan dari pihak Slowakia (tempat para anggota parlemen) untuk dilakukan desentralisasi, akan tetapi dari pihak Ceko tidak setuju dan cenderung memilih Praha sebagai pusat pemerintahan. Tidak hanya itu saja, dari kedua belah pihak juga tercipta persaingan dalam pengembangan industri senjata sehingga Slowakia memutuskan untuk memisahkan diri dari Ceko agar tercipta persaingan yang sehat di bidang industri senjata.
Keinginan pemisahan diri dari kedua belah pihak semakin kuat. Hal ini ditunjukan dari sikap kedua negara yang memberikan bukti – bukti kepada Mahkamah Konstitusi Federasi untuk dapat segera memisahkan negara Cekoslowakia. Hingga pada akhirnya pada tanggal 25 November 1992 disahkan sebuah Konstitusi UU 542 yang memecahkan Cekoslowakia menjadi dua yakni Republik Ceko dan Republik Slowakia yang berlaku pada tanggal 1 Januari 1993.
Bisa dikatakan jika negara Cekoslowakia adalah salah satu negara yang melakukan pemecahan tanpa adanya perang serta berdasarkan keinginan kedua belah pihak. Pemecahan tersebut dikenal dengan istilah Revolusi Velvet atau Revolusi Beludru. Istilah tersebut memiliki arti bahwa pemisahan suatu wilayah yang dilakukan secara damai dan tidak menggunakan perang.
Dampak Perpecahan
Meskipun kedua negara telah berpisah secara damai, bukan berarti kedua negara tidak menghadapi masalah baru. Banyak hal yang perlu diperhatikan setelah terpecahnya Cekoslowakia. Salah satunya menghindari ketidak konsistenan negara baru untuk menjalankan hak dan kewajiban dari negara yang digantikan, sehingga dibuatlah sebuah perjanjian penyerahan kedaulatan atau devolution agreements.
Dan berikut beberapa dampak dari terpecahnya Cekoslowakia berdasarkan perjanjian kedaulatan tersebut:
1. Pembagian Wilayah Kekuasaan
Perjanjian berupa hak atau wilayah terhadap properti atau aset negara. Hal ini sudah tertuang dalam Undang – Undang Konstitusi no. 541 oleh Majelis Federasi pada tanggal 13 November 1992 yaitu mengenai penetapan pembagian aset negara pada Ceko dan Slowakia. Pembagian ini meliputi luas wilayah atau tanah negara yang ditetapkan bahwa dengan perbandingan 2 : 1 atas kepemilikan negara Ceko dan Slowakia. Pembagian ini berdasarkan pada perbandingan populasi antara Ceko dan Slowakia.
2. Pembagian Properti Negara
Pembagian untuk properti negara juga tertuang dalam Undang – Undang Konstitusi no. 541 oleh Majelis Federasi, yakni pembagian properti negara termasuk perlengkapan militer negara, angkutan berat seperti pesawat dan kereta api, hingga kas negara yang berupa cadangan emas milik negara.
3. Pembagian Arsip Negara
Sedangan pembagian untuk arsip negara, berdasarkan pada Konvensi Wina 1983 pasal 30 yaitu untuk perpisahan negara, kepemilikian suatu arsip berdasarkan pada kepemilikan wilayah. Oleh karena itu pembagian arsip negara tergantung dari banyaknya wilayah dari masing – masing pembagian wilayah antar kedua negara yang tentunya sudah diatur dalam Undang – Undang Konstitusi Majelis Federasi no. 541.
4. Penetapan Mata Uang
Penetapan mata uang juga menjadi perhatian kedua negara tersebut. Pada awal masa perpisahan, kedua negara memutuskan untuk menggunakan mata uang yang sama yakni Koruna.
Apabila mata uang tersebut diganti, akan menimbulkan kerugian bagi kedua belah negara terutama negara Ceko. Sehingga ditetapkanlah mata uang yang sama akan tetapi GDP negara dihitung per tahun. Akan tetapi terdapat perbedaan antara kedua negara yakni nilai mata uang Koruna Ceko mempunyai nilai tukar yang tinggi dibandingkan dengan mata uang Koruna Slowakia.
5. Penetapan Status Kewarganegaraan Penduduk
Untuk status kewarganegaraan setiap penduduknya, negara Ceko dan negara Slowakia sepakat, pada tahun pertama kedua negara tidak mempermasalahkan mengenai kewarganegaraan penduduknya. Sehingga kedua negara sepakat memberikan kewarganegaraan ganda untuk setiap penduduk.
Dalam kurun waktu beberapa tahun, penduduk Ceko diizinkan untuk memasuki wilayah Slowakia tanpa paspor. Hingga akhirnya kedua negara sepakat dan berpatokan pada Perjanjian Schagen yang berisi bahwa penduduk yang tinggal di Eropa berhak memilih bertempat tinggal di mana pun di wilayah Eropa serta berhak mendapatkan pekerjaan.
6. Penentuan Bendera Dan Lambang Negara
Kedua bendera dari Ceko dan Slowakia juga tidak jauh berbeda jika dilihat dari unsur warna. Untuk negara Ceko warna biru berbentuk segitiga berada di bagian kiri. Sedangkan untuk bendera negara Slowakia terdapat tambahan berupa lambang negara di bagian tengah agak kiri.
Untuk lambang negara berdasarkan perjanjian dilarang menggunakan lambang yang sama akan tetapi diperbolehkan mengambil unsur yang ada pada lambang yang lama. Negara Ceko menggunakan lambang singa dengan sayap di bagian ekor sedangkan Slowakia menggunakan lambang salib dan awan di bagian bawah.
7. Pendaftaran Kembali Menjadi Anggota PBB
Karena negara Ceko dan negara Slowakia adalah negara baru, maka kedua negara tersebut wajib mendaftarkan kembali permohonan dalam menjadi anggota PBB sama halnya dengan negara baru merdeka. Seperti yang tertulis pada The Sixth (legal) Committee Majelis Umum PBB yaitu suatu negara untuk menjadi negara baru, negara tersebut harus mengikuti aturan layaknya negara baru yang ingin bergabung menjadi anggota, kecuali telah memperoleh izin sesuai dengan yang tercantum pada Piagam PBB (izin sebagai penerus negara lama).
Meskipun saat ini kedua negara telah berpisah secara damai, bukan berarti kedua negara memiliki hubungan yang tidak baik. Kedua negara saling mendukung dan hal ini dapat dilihat dari kesepakatan – kesepakatan yang dibuat demi mempermudah penduduk untuk mendapatkan kewarganegaraan. Selain itu pada industri senjata, memang negara Ceko lebih unggul dibandingkan dengan negara Slowakia, akan tetapi tidak menimbulkan persaingan antara kedua negara.
Demikian penjelasan mengenai beberapa dampak dari perpecahan Cekoslowakia. Semoga bermanfaat.