Berdasarkan topografinya, Suriname dibedakan menjadi tiga bagian yakni:
Sesuai dengan iklim yang berada di Amerika Selatan, Suriname juga memiliki iklim tropis dengan temperatur rata – rata mencapai 28,3 derajat celcius. Curah hujan cukup tinggi yakni sekitar 225 cm per tahun dan kelembaban mencapai 66 Hg. Untuk musimnya sendiri terbagi menjadi empat bagian, yaitu musim hujan pendek yang berlangsung antara November hingga Februari, musim kemarau pendek antara bulan Februari – Maret, musim hujan panjang yang terjadi pada Maret – Juli, dan terakhir musim kemarau panjang pada bulan Juli – November.
Negara Suriname beribu kota di Paramaribo di mana kota ini termasuk kota terbesar di sana. Sedangkan bahasa resmi Suriname menggunakan bahasa Belanda dan mata uang berupa Dolar Suriname. Berdasarkan sejarah, Suriname merupakan negara yang dikuasai oleh Belanda selama beberapa abad hingga akhirnya menjadi negara merdeka di tanggal 25 November 1975. Tidak heran jika bangsa Belanda memiliki pengaruh yang amat kuat di Suriname maka bahasa resmi di negara inipun tetap menggunakan bahasa Belanda.
Pemerintahan Negara Suriname
Dalam sistem pemerintahan di Suriname, menggunakan sistem republik campuran di mana kepala negara dan kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang presiden. Pemerintah tetap bergantung pada parlemen untuk menjalankan fungsi eksekutifnya. Sistem pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan dengan cara dipilih oleh sebagian besar dua per tiga anggota Majelis Nasional Suriname dengan masa jabatan 5 tahun. Sedangkan untuk badan legislatif terdiri atas Majelis Nasional (badan tertinggi) beranggotakan 51 orang yang dipilih melalui pemilu dengan masa jabatan 5 tahun.
Penduduk Negara Suriname
Penduduk di negara Suriname berasal dari berbagai kelompok minoritas dengan kelompok mayoritas berupa Hindustani. Berdasarkan data dari Biro Pusat Administrasi Kependudukan Suriname, terjadi peningkatan jumlah penduduk dengan rata – rata pertumbuhan sekitar 1,3%. Penduduk Suriname terdiri atas bangsa Hindustani, Kreol, Bushnengro dan Marun, Jawa, dan kelompok minoritas seperti Cina, India, Boeroes, Yahudi, Lebanon dan Brazil. Namun dari total keseluruhan penduduk di negara Suriname sekitar 6,6% tidak terdata dan 12,5% merupakan campuran.
Di bidang agama, Kristen menjadi agama mayoritas sisanya memeluk agama Hindu, Islam, kepercayaan dan agama lainnya, dan tidak beragama. Hampir sebagian besar masyarakat Suriname menggunakan bahasa Belanda dan menjadi bahasa resmi negara ini mengingat negara ini merupakan daerah jajahan Belanda. Di beberapa daerah masih ditemukan orang – orang berkomunikasi dengan bahasa daerah seperti Hindustani, Jawa Suriname, Karibia, Arawakan, India Suriname, sedangkan bahasa Inggris digunakan secara luas terutama di fasilitas umum dan toko – toko yang sering didatangi oleh turis.
Budaya Negara Suriname
Seperti halnya di negara – negara lain di seluruh dunia, Suriname juga memiliki beragam budaya dan beberapa diantaranya di lakukan pada hari – hari besar. Keberagaman budaya ini tidak terlepas dari ada berbagai macam suku dan bangsa yang datang serta tinggal di Suriname. Mereka masih membawa tradisi leluhur mereka kemudian diterapkan kembali di negera ini.
Ini adalah salah satu kegiatan menyambut akhir tahun dengan menyalakan petasan di siang hari pada tanggal 31 Desember di pusat Kota Paramaribo. Petasan yang dinyalakan memiliki panjang sekitar kurang lebih 2 km, berada di tengah kerumunan orang – orang, dinyalakan bersamaan dengan suara marching band. Tidak ada toko yang buka selama perayaan berlangsung. Menjelang pukul 12 malam petasan dinyalakan kembali. Mereka percaya jika suara petasan akan mengusir roh jahat dari rumah atau tempat usaha.
Pada tanggal 9 Agustus, menjadi hari libur nasional negara Suriname dan diperingati sebagai Hari Penduduk Asli atau Day of The Indigeneous People. Perayaan ini dilakukan untuk mengakui dan menghormati penduduk asli Suriname baik dalam gaya hidup maupun budayanya. Tanggal 9 Agustus juga diperingati oleh hari pertama kali keturunan Jawa atau Indonesia tiba di Suriname pada tahun 1890.
Negara Suriname mendapatkan kemerdekan dari Belanda di tanggal 25 November 1975, sehingga pemerintah Suriname menetapkan tanggal tersebut sebagi Hari Kemerdekaan atau Srefidensi Dey. Untuk memperingatinya biasanya dilaksakanan pada salah satu distrik secara bergantian dan akan diisi oleh marching band serta pawai militer.
Fakta – Fakta Negara Suriname
Demikian penjelasan mengenai negara Suriname yang perlu diketahui. Semga bermanfaat.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…