Negara Martinik atau Region Martinique merupakan sebuah negara pulau yang memiliki status sebagai wilayah seberang lautan (DOM) Perancis dan terletak di bagian timur Laut Karibia. Dapat dikatakan jika negara Martinik termasuk salah satu dari 26 region milik Perancis.
Meskipun letaknya di Laut Karibia, negara ini juga menjadi anggota dari Uni Eropa dan menggunakan mata uang Euro.
Menurut sejarah negara Martinik dipetakan pertama kali oleh Christopher Columbus di tahun 1493, akan tetapi Spanyol tertarik dengan wilayah tersebut.
Negara Martinik menjadi bagian dari kepulauan Antilles yang berada di perairan Karibia. Luas wilayahnya berkisar 1.128 km persegi, tidak heran jika negara pulau ini berada di urutan ke-3 terbesar di Lesser Antilles setelah pulau Trinidad dan Guadeloupe.
Lokasi negara ini tepatnya sekitar 450 km timur laut pantai Amerika Selatan dan 700 km bagian tenggara dari Republik Dominika, atau bagian utara dari St. Lucia dan barat laut Barbados.
Pulau ini sebenarnya berasal dari kegiatan vulkanik yang terletak di sepanjang patahan subduksi, tempat Lempeng Amerika Selatan bergerak di bawah Lempeng Karibia. Tidak heran jika negara ini mempunyai delapan pusat aktivitas vulkanik yang berbeda.
Titik tertinggi di Martinik berupa puncak Gunung Pelée dengan tinggi mencapai 1.397 meter di atas permukaan laut. Gunung Pelée telah ada sejak 400.000 tahun lalu dan pernah mengalami beberapa kali letusan yakni pada tahun 1792, 1851, dan 1902.
Letusan di 8 Mei 1902 berhasil menghancurkan Saint-Pierre dan menewaskan sekitar 28.000 jiwa dalam kurun waktu 2 menit. Dan pada 30 Agustus 1902 mengakibatkan 1.100 orang meninggal dunia dengan korban terbanyak berada di Morde-Red dan Ajoupa-Bouillon.
Martinik dikelilingi oleh 2 perairan yakni Samudera Atlantik dan Laut Karibia. Untuk daratan yang berbatasan dengan Samudera Atlantik memiliki pantai yang berangin, terdapat tebing, banyak terumbu karang yang dangkal serta beberapa pulau kecil.
Tidak heran jika sisi yang menhadap Samudera Atlantik sangat berbahaya bagi kapal. Sedangkan untuk daratan atau pantai yang menghadap Laut Karibia atau Pantai Leeward sangat menguntungkan dan amat untuk lalu lintas kapal.
Di bagian utara dari Pulau Martinik menjadi tempat adanya rangkaian gunung berapi (pitons) dan pegunungan (mornes). Gunung tersebut antara lain:
Negara Martinik memiliki jumlah penduduk sekitar 376.480 jiwa di tahun 2016 yang sebagian besar merupakan keturunan dari Afrika dan telah mengalami percampuran dengan bangsa Eropa, Amerindian (Karibia), Indo-Martiniquais (keturunan imigran Tamil di abad ke-19 dari India Selatan), Suriah, Libanon, dan Republik Rakyat Tiongkok.
Selain itu, penduduk Martinik juga terdapat etnik minoritas berupa Syro-Lebanon, komunitas Tionghoa, hingga komunitas Béké yakni keturunan pemukim Eropa pertama di Martinik.
Hampir sebagian besar penduduk Martinik beragama Kristen. Namun juga ada agama lain yang dipilih oleh penduduk Martinik dengan jumlah pengikut tidak sebanyak agama Kristen, yakni Katolik, Islam, Baha’i, Hindu, dan lain-lainnya.
Bahasa resmi negara Martinik yakni bahasa Perancis yang dituturkan oleh seluruh penduduk. Tidak sedikit juga penduduk yang dapat berbicara menggunakan bahasa Martiniquan Creole, yakni bentuk bahasa Antillean Creole yang masih berkaitan erat dengan variasi di pulau sekitar Martinik.
Martiniquan Creole merupakan bahasa yang berdasarkan pada bahasa Perancis, Karibia, dan Afrika dengan unsur bahasa Inggris, Spanyol, dan Portugis. Uniknya bahasa ini terus digunakan dalam tradisi mendongeng secara lisan ataupun dalam bentuk tuturan lainnya dengan tingkatan lebih rendah untuk tulisan.
Kondisi perekonomian negara Martinik sangat bergantung pada sektor pariwisata, hasil pertanian yang terbatas, hingga bantuan hibah dari negara Perancis. Menurut sejarah, dulu perekonomian Martinik sangat bergantung pada hasil pertanian terutama gula dan pisang.
Akan tetapi di awal abad ke-21 sektor ini mengalami penyusutan yang amat drastis. Produksi gula menurun dengan sebagian besar tebu diolah untuk pembuatan rum. Namun ekspor pisang mengalami peningkatan yang sebagian besar dikirim ke negara Perancis.
Untuk memenuhi kebutuhan lain seperti daging, sayur dan biji-bijian negara ini harus melakukan impor secara besar-besaran. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya defisit perdagangan secara kronis sehingga membutuhkan bantuan yang besar dari Perancis setiap tahun.
Untuk semua barang yang masuk Martinik harus dikenakan biaya yang disebut sebagai ‘tol laut’ dengan variabel dapat mencapai 30% dari nilai kargo serta memberikan 40% dari total pendapatan Martinik.
Bahkan pemerintah menerapkan ‘jatuh tempo tahunan’ sebesar 1 hingga 2,5% serta pajak pertambahan nilai dengan besaran antara 2,2 sampai dengan 8,5 persen.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…