Sensus penduduk merupakan proses penghitungan dan pencatatan total data demografis yang terdiri dari perhitungan yang berdasarkan pada jumlah penduduk yang dibedakan antara jenis kelamin, ratio, dan kepadatan penduduk yang meliputi seluruh penduduk di suatu negara pada periode waktu tertentu. Beberapa data yang dihasilkan dari sensus penduduk ini meliputi jumlah dan ditribusi penduduk, umur, jenis kelamin, migran, pendidikan, angka perkawinan, ukuran dan komposisi rumah tangga, angkatan kerja dan perumahan penduduk.
Sejarah sensus penduduk
Manusia telah mengenal sensus sejak 6000 tahun yang lalu. Pada masa Kerajaan babylonia (3800 SM), pemerintah kerajaan telah mengumpulkan data tentang penduduk, hewan ternak, serta persedian pangan. Kekaisaran Romawi telah melakukan sensus sejak 5 SM, namun yang dinilai akurat adalah pada masa pemerintahan Caesar Augustus yang memperlihatkan jumlah penduduk Kekaisaran Romawi sejumlah 45 juta jiwa. Tujuannya untuk menghitung jumlah orang dewasa guna pembentukan bala tentara dan penetapan pajak. Selain itu di Cina pada masa Dinasti Han (2 M) telah melakukan sensus dan mencatat jumlah penduduk Cina sebesar 59,6 juta jiwa. Kemudian, seiring berjalannya waktu beberapa negara melaksanakan sensus moderen Inggris melaksanakan sensus penduduk pada tahun 1085, Amerika melakukan sensus pada tahun 1790, Belanda pada taun 1795, India pada tahun 1860, Cina pada tahun 1913.
Indonesia melakukan sensus pertama kali pada masa pemerintahan di bawah pemerintah Inggris dibawah kekuasan Sir Thomas Stamfors Raffles dan telah mencatat jumlah penduduk di pulau Jawa sebesar 4,62 juta jiwa. Kemudian pada tahun 1930, yaitu pada masa pemerintahan Hindia-Belanda Indonesia telah melakukan sensus penduduk sebesa 60,7 juta jiwa. Seksus penduduk yang pernah dilaksakan di Indonesia adalah pada tahun 1961, 191, 1980, 1990, 2000, dan 2010.
Metode sensus penduduk
Berikut adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk sensus penduduk, yaitu :
Berdasarkan status tempat tinggal penduduknya, metode sensus penduduk dibedakan menjadi dua yaitu, sensus de facto dan sensus de jure. Berikut perbedaan di antara keduanya .
Pelaksanaan sensus penduduk ini tentunya memiliki manfaat bagi siapapun, Adapun pihak-pihak yang mendapatkan manfaat sensus penduduk, yaitu sebagai berikut :
Dengan adanya sensus penduduk ini memberikan manfaat kepada pemerintah dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan, perencanaan pembangunan, dan sebagainya. Berikut manfaat sensus penduduk bagi pemerintah. Perancanaan transportasi publik serta infrastrukturnya berdasarkan pada kepadatan lalu lintas di suatu daerah. Perencanaan transportasi publik dan infrastrukturnya dapat mempertimbangkan data sensus penduduk seperti jumlah penduduk dan distribusi penduduk di suatu daerah. Agar pembangunan infrastruktur maupun pengadaan transportasinya tepat sasaran. Dengan demikian, dapat meningkatkan efisiensi dan menekan anggaran, sehingga sisa anggaran dapat dialokasikan ke sektor lain atau kebutuhan lain. Sebagai contoh di Indonesia pembangunan infrastruktur dan pengadaan transportasi di Jabodetabek seperti KRL bertujuan untuk mengurangi kemacetan, angka kecelakaan, dan kepadatan lalu lintas dengan melihat data sensus penduduk berupa jumlah penduduk Jabodetabek dan distribusi atau penyebarannya.
Perencanaan dalam pengembangan pendidikan
Pendidikan di suatu daerah memiliki tingkat yang berbeda. Antara pendidikan di perkotaan dengan pedesaan tentulah berbeda. Tidak meratanya sistem pendidikan dan pembangunan infrastruktur sekolah khususnya negara berkembang. Maka diperlukanlah data sensus penduduk guna dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah. Sebagai contoh di Indonesia, menurut BPS dari hasil sensus penduduk 2010, menunjukkan bahwa persentase penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak sekolah sebesar 2,51 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 6,04 persen. Selain itu, persentase penduduk 5 tahun ke atas berpendidikan minimal tamat SMP/Sederajat sebesar 40,93 persen. Ini menunjukkan kualitas SDM menurut tingkat pendidikan formalnya relatif masih rendah. AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 92,37 persen yang berarti setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 92 orang yang melek huruf.
Dengan data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (Indonesia) maka pemerintah dapat merencanakan untuk memperbaiki sistem pendidikan negara maupun daerah (BPS menyediakan data hingga tingkat kecamatan) yang tepat sasaran. Misalnya di Riau, kualitas SDM daerah perdesaan lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. Persentase penduduk uisa 5 tahun ke atas berpendidikan minimum tamat SMP/MTs/sederajat di perdesaan 34,84 persen lebih rendah dibandingkan perkotaan 60,97 persen. Pendidikan perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Persentase penduduk perempuan usia 5 tahun ke atas berpendidikan minimum tamat SMP/MTs/sederajat 43,37 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki 46,77 persen (BPS 2010). Hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah harus lebih fokus pada perbaikan sistem pendidikan di Riau ataupun daerah lainnya dibandingkan perkotaan. Dikarenakan daerah perkotaan sudah cukup maju, sedangkan Riau maupun daerah terpencil lainnya masih jauh tertinggal. Perbaikan sistem pendidikan ini, sama saja seperti Indonesia akan mengivestasikan kejayaan melalui generasi mudanya.
Program transmigrasi
Dengan mengetahui persebaran penduduk di beberapa derah, kita dapat mengetahui daerah yang padat dengan daerah yang masih jarang penduduknya. Seperti di Indonesia, menurut hasil Sensus Penduduk 2010 oleh BPS, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21 persen). Penyebaran penduduk menurut pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatera yang luasnya 25,2 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3 persen penduduk, Jawa yang luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen penduduk, Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk, Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk, Maluku yang luasnya 4,1 persen dihuni oleh 1,1 persen penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8 persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.
Dengan data hasil sensus penduduk tersebut, dapat mempermudah dalam pelaksanaan salah satu program pemerintah,yaitu transmigrasi. Bagi pemerintah Indonesia, transmigrasi menjadi hal penting bagi pemerataan sebaran penduduk, melihat data sebaran penduduk yang sudah dipaparkan di atas, pulau jawa memiliki kepadatan penduduk sebesar 57,5 persen, padahal luas pulau jawa hanya 6,8 persen luas Indonesia. Sedangkan Papua dengan luas pulau yang jauh lebih luas dibandingkan dengan pulau jawa, memiliki kepadatan penduduk yang sangat rendah yaitu 1,5 persen.
Adapun manfaat transmigrasi bagi masyarakat Indonesia, seperti seperti dilansir oleh satulayanan.id dibawah Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi adalah:
Keberhasilan dari program transmigrasi Kemenakertrans adalah sampai dengan tahun 2012, tercatat 103 pemukiman transmigrasi telah berkembang menjadi ibukota kabupaten/kota dan 382 pemukiman transmigrasi telah berkembang menjadi ibukota kecamatan. Program transmigrasi ini juga berhasil membangun 1.183 pemukiman transmigrasi menjadi desa definitif. Bahkan terdapat satu ibukota provinsi yang dahulunya berasal dari lokasi transmigrasi, yakni UPT Mamuju yang sekarang dijadikan Ibukota Provinsi Sulawesi Barat.
Pembangunan infrastruktur
Pembangunan infrastruktur memiliki kaitan dengan sensus penduduk. melalui data sensus penduduk kita dapat mengetahui daerah mana yang sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur, misalnya infrastuktur pendidikan, jalan, dan lain-lain. seiring bertambahnya jumlah penduduk di suatu negara sampai pada daerahnya, pemerintah harus segera mempertimbangkan maupun mengambil keputusan untuk pembangunan infrastruktur yang dapat mengacu peada data sensus penduduk. Sebagai contoh, pembangunan infrastuktur di daerah pekotaan tentunya berbeda dengan pedesaan.
Pemantuan kinerja pencapaian Millenium Developments Goals (MDGs)
The Millennium Development Goals (MDGs) adalah delapan tujuan internasional yang dilanjutkan dari Millennium Summit of the United Nations tahun 2000 berdasarkan deklarasi PBB. Semua anggota PBB sebanyak 189 negara saat itu dari 193 negara, dan sendikitnya 23 organisasi internasional yang memiliki komitmen untuk mewujudkan Millennium Development Goals pada tahun 2015. Tujuan-tujuan pada pembangunan pada milienium ini adalah sebagai berikut:
Data dari sensus penduduk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi. Melalui data sensus penduduk kita dapat melihat perkembangan suatu negara. Misalnya, pada sensus penduduk terdapat data mengenai pendidikan di suatu negara. Data tersebut dapat dijadikan evaluasi untuk keberhasilan suatu negara di bidang pendidikan yang merupakan tujuan kedua dari pembangunan milenium.
Sebagai dasar pengembangan kerangka sampel untuk survey yang akan dilaksakan pada periode mendatang. Pelaksaan sensus penduduk yang akan dilaksanakan pada periode berikutnya akan melihat data yang dihasilkan oleh sensus penduduk sebelumnya untuk dijadikan acuan. Misalnya, di Indonesia pelaksanaan sensus penduduk dilakukan setiap sepuluh tahun sekali, pada pelaksanaan berikutnya, pelaksaan sensus akan mengacu pada sistem yang dilakukan pada waktu sebelumnya, sehingga lebih efisien karena dapat menghindari hal-hal yang menghambat maupun memperbaiki proses yang kurang efisien karena sensus di Indonesia saat ini sudah mencakup hingga ke kecamatan.
Basis utama proyeksi penduduk beberapa decade ke depan
Data hasil sensus penduduk terakhir dapat digunakan oleh pemerintah atau lembaga statistik suatu negara sebagai basis data untuk memproyeksikan jumlah penduduk beberapa tahun ke depan. Misalnya, sensus penduduk di Indonesia tahun 2010 sedangkan sensus penduduk selanjutnya adalah tahun 2020, melalui data sensus penduduk 2010, kita dapat melakukan peramalan terhadap jumlah penduduk sebelum tahun 2020 tersebut.
Pemilihan Umum
Dalam pelaksanaan pemilu di suatu negara, pastilah diperlukan data penduduk seperti jumlah, usia dan gender penduduk di suatu daerah. Hal tersebut penting karena menyangkut jumlah pemilih, distribusi kotak suara, proses penghitungan suara. Melalui data tersebut pemerintah juga dapat melakukan evaluasi terhadap pemilu yang diadakan, misalnya evaluasi penduduk yang golput, dengan cara membandingkan jumlah pemilih dengan jumlah penduduk yang termasuk umur pemilih sesuai data sensus penduduk.Di Indonesia, salah satu program yang cukup digencarkan adalah KB (Keluarga Berancana). Tujuan dari program tersebut adalah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan menurunkan angka kelahiran. Menurut data hasil sensus penduduk 2010, laju pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah 1,43%, sedangkan laju pertumbuhan penduduk di negara maju, seperti Jepang menunjukkan angka minus. Data tersebut dapat digunakan oleh pemerintah sebagai evaluasi mengenai keberhasilan program KB. Seiring bertambahnya jumlah penduduk. Kebutuhan akan tempat tinggal tentunya meningkat. Maka, pemerintah harus mengambil beberapa keputusan mengenai kebijakan tempat tinggal bagi warga negaranya di waktu mendatang, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perencanaan pemerintah untuk masa depan bangsa
Kebijakan pemerintah dapat mengalami pembaharuan seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Misalnya kebutuhan masyarakat akan jaminan sosial misalnya kesehatan. Baru-baru ini terdapat kebijakan baru di Indonesia, yang dihasilkan pemerintah yaitu BPJS. Suatu program jaminan sosial di bidang kesehatan bagi seluruh warga negaranya. Program tersebut memberikan dampak positif terhadap masyarakat berupa keringanan dalam mendapatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit. Program ini melibatkan data sensus penduduk karena jaminan sosial ini diperuntukkan bagi semua kalangan, baik masyarakat kurang mampu maupun mampu. Dengan demikian, dapat memungkinkan bagi pemerintah untuk meluncurkan sistem atau program baru berdasarkan data sensus penduduk yang dijadikan bahan pertimbangan untuk melahirkan program baru, contohnya BPJS ini.
Informasi sensus penduduk juga memiliki manfaat terhadap suatu perusahaan karena berkaitan dalam proses pengambilan keputusan suatu perusahaan. Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut.
Pengembangan produk dan pemasaran
Peramalan permintaan perusahaan dapat diperkirakan. Sebagai contoh adalah bisnis perumahan dan kontraktor tadi. Hal tersebut berguna bagi sutu bisnis atau perusahaan untuk menentukan faktor-faktor produksi seperti faktor input ataupun peralatan. Sehingga, jika beberapa waktu ke depan terdapat permintaan yang jumlahnya mendekati hasil peramalan, perusahaan sudah mempersiapkan jauh-jauh hari
Penentuan lokasi
Berbagai penentuan lokasi bisnis dapt diketahui dari sensus penduduk. Sebagai contoh, sebuah perusahaan ingin mencari pekerja dengan tingkat pendidikan tertentu, memilih daerah untuk membangun perumahan bagi perusahaan jasa kontraktor, dan membangun bisnis restoran yang disesuaikan dengan demografi suatu daerah.
Data yang akurat merupakan hal yang penting bagi peneliti. Beberapa hal di bawah ini yang menunjukkan bahwa keakuratan data memiliki peran yang sangat penting adalah sebagai berikut :
Informasi yang dihasilkan dari kegiatan jurnalistik, akan lebih baik jika menyajikan sebuah data. Baik berupa artikel opini, guna memperkuat posisi penulis artikel dan kepercayaan pembaca akan kebenaran artikel atau informasi yang disajikan. Sebagai contoh adalah artikel yang memberikan informasi mengenai bonus demografi di Indonesia. Artikel tersebut akan memiliki nilai argument yang baik apabila disediakan data yang menguatkan. Misalnya data umur penduduk di Indonesia saat ini yang didapat dari hasil sensus penduduk.
Badan statistik di berbagai negara
Badan Pusat Statistik adalah lembaga non-departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Lembaga ini adalah lembaga yang bertugas untuk melakukan pencatatan statistik negara Indonesia, yang salah satunya bertugas untuk melaksanakan sensus penduduk. Selain BPS Indonesia, negara-negara lain juga memiliki lembaga-lembaga statistik di negaranya masing-masing. Adapun nama-nama lembaga beserta negaranya yaitu sebagai berikut:
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…