Kata “andosol” merupakan kata yang berasal dari bahasa Jepang, yaitu dari kata “an” yang artinya hitam, dan kata “do” yang bermakna tanah. Tanah ini diperkenalkan pertama kali oleh para ahli tanah dari Amerika pada saat melakukan pemetaan tanah tinjau di Jepang pada saat Perang Dunia 2. Menurut Pusat Penelitian Tanah (1983) dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (2014), tanah andosol merupakan tanah yang mempunyai horison A molik atau A umbrik dan kemungkinan juga terdapat pada bagian atas horison B kambik; atau horison A okhrik dan horison B kambik. Singkatnya, tanah andosol ini adalah tanah yang berada di bagian bawah yang berwarna hitam atau coklat tua. Pengertian ini berdasarkan dari sifat-sifat morfologi tanah andosol.
Dilihat dari persebarannya (baca: persebaran tanah andosol di Indonesia: kelebihan dan kekurangannya), tanah andosol dan dan gunung berapi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, karena jika suatu wilayah memiliki gunung berapi maka wilayah tersebut memiliki tanah andosol. Di Indonesia, tanah andosol tersebar dari wilayah Sabang sampai Maluku. Persebarannya dimulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, Flores, dan Maluku. Akan tetapi persebaran tanah andosol di Propinsi Papua belum terdapat keterangan yang memadai. Pada bagian Barat, persebaran tanah andosol dimulai dari Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. Di Pulau Jawa, tanah andosol terdapat di semua wilayah jajaran pegunungan dari Propinsi Jawa Barat (pegunungan Salak), Jawa Tengah (pegunungan Slamet), D.I. Yogyakarta (Gunung Merapi dan pegunungan Selatan), Jawa Timur (pegunungan Ijen). Di Pulau Lombok, tanah andosol menyebar di dataran tinggi Gunung Rinjani. Di Pulai Bali, tanah andosol membentang di di dataran tinggi Gunung Agung. Sedangkan di Pulau Flores, tanah andosol banyak dijumpai di Kabupaten Manggarai, Ngada, Ende, Sikka dan Flores Timur. Di Pulau Sulawesi, tanah andosol dapat dijumpai di lereng Gunung Lompobatang dan di sekitar Tomohon dan Kabupaten Minahasa. Di Propinsi Maluku, tanah andosol terdapat di pegunungan Halmahera bagian Barat dengan puncaknya di Gunung Ibu, Gamkonora, Gamalama, dan Sahu.
Tanah andosol yang terkait erat dengan jajaran pegunungan dan gunung berapi memiliki beberapa fisiografis utama, yaitu dataran vulkanik, perbukitan vulkanis, pegunungan vulkanis, dan kerucut vulkanis. Sebagai besar tanah andosol di Indonesia berada pada kerucut vulkanis dan diikuti pada bagian dataran vulkanis, dan yang paling sedikit terdapat tanah andosol pada perbukitan vulkanis. Selain itu, litlogi atau bahan induk dari tanah andosol meliputi bahan vulkanik hasil dari erupsi atau letusan gunung berapi atau tephra (baca: pengertian erupsi gunung berapi). Bahan vulkanis ini merupakan magma yang berpijar kemudian mengalami pendiginan yang cepat dan menjadi bahan induk dari tanah andosol yang mempunyai kandungan SiO2. Selain itu, bahan induk tanah andosol yang sebagian besar terdapat di Indonesia merupakan bahan vulkanis yang memiliki sifat andesitik, dasitik, dan basaltik yang berasal dari lahar, abu vulkanis, dan tuff.
Dari penjelasan tersebut di atas maka tanah andosol tidak jauh berbeda dengan ciri-ciri tanah vulkanik karena tanah andosol ini memiliki kandungan dan letak geografis yang sama dengan tanah vulkanis. Serta, tanah andosol merupakan tanah yang subur dan berada pada berbagai kondisi iklim (baca: iklim di Indonesia), ketinggian dan topografi suatu wilayah. Penggunaan tanah andosol ini tidak jauh berbeda dengan penggunaan tanah vulkanis, misalnya dipergunakan sebagai media perkebunan teh, kopi, dan tembakau, media budidaya tanaman pangan, pertanian sayuran dan buah-buahan. Guna mengetahui keberadaan tanah andosol yang berguna bagi pertanian dan perkebunan ini maka ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri tanah andosol berdasarkan dari morfologinya, mineraloginya, kimia tanahnya, fisika tanahnya, dan biologi tanahnya, sebagaimana dijelaskan berikut ini:
Berdasarkan ciri-ciri tanah andosol di atas maka pemanfaatan tanah andosol perlu dioptimalkan khususnya untuk pelestarian dan pembudidayaan tanaman pangan dan produksi karena jenis tanah ini sangat sesuai dan mendukung untuk pertanian dan perkebunan.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…