Tanah

6 Cara Menetralkan pH Tanah Secara Alami

Tanah menjadi faktor yang penting bagi tanaman. Tanah yang baik atau tanah subur setidaknya memiliki kandungan mineral sebanyak 40% – 50%, bahan organik 5%, air 20% – 30%, udara 20% – 30% dan sisanya berupa bakteri dan mikroorganisme. Jika sudah memenuhi kriteria tersebut, dapat dipastikan tanaman akan dapat berkembang dan tumbuh dengan baik. Sebab tanah merupakan media atau tempat tumbuh bagi semua tanaman dan juga sebagai penyedia kebutuhan dari semua jenis tanaman. Sehingga dapat dikatakan tidak akan ada tanaman jika tidak ada tanah.

Dilihat dari sifat, pada umumnya tanah terbagi atas kimia tanah yaitu jumlah dari unsur hara dan kandungan mineral yang terdapat di dalam tanah, fisika tanah merupakan jenis tekstur dan struktur tanah, dan biologi tanah adalah banyak atau jumlah mikroorganisme baik flora maupun fauna yang tinggal di dalam tanah. Untuk mempermudah dalam penelitian khususnya di Indonesia, tanah telah terbagi menjadi 7 kelas antara lain: tanah aluvial, tanah regosol, tanah andosol, tanah latosol, tanah grumusol, tanah humus, dan tanah gambut. Dari semua jenis tanah tersebut memiliki ciri dan sifat yang tentunya berbeda antara satu dengan yang lainnya, sehingga tidak sembarang tanah dapat dipilih untuk ditanami oleh tanaman.

Lalu, apa ciri dari tanah yang cocok untuk ditanami oleh tanaman?

Sudah tentu tanah yang mengandung banyak unsur hara dan mineral. Tidak hanya itu saja, tanah yang baik harus memiliki tingkat kelembaban yang cukup tinggi, bertekstur lempung atau tidak terlalu keras maupun padat, terdapat mikroorganisme yang hidup di dalamnya, serta bukan termasuk tanah masam atau tanah basa dengan kata lain memiliki pH atau tingkat keasaman netral. Dari semua ciri tersebut, tingkat keasaman atau pH pada tanahlah yang menjadi indikator apakah tanah tersebut layak untuk ditanami oleh tanaman.

Perlu diketahui jika pH tanah dimulai dari 0 – 14, jika saat pengujian tingkat keasaman tanah menunjukan rentang angka 0 – 7, maka tanah tersebut termasuk ke dalam tanah asam. Sedangkan tanah basa jika tingkat keasaman menunjukan angka antara 7 – 14. Kondisi tanah normal atau netral jika tingkat keasaman berada pada angka 6 – 8 dan kondisi idealnya berada pada angka 6,5 – 7,5.

Mengapa kita perlu mengatahui pH tanah?

Hal ini berkaitan dengan fase pertumbuhan dari tanaman tersebut. Semakin tinggi pH tanah atau dapat dikatakan tanah basa maka unsur hara yang terkandung di dalam tanah akan sangat sulit diserap oleh tanaman, begitupun sebaliknya saat kondisi tanah cendrung asam atau pH terlalu rendah. Tanah basa biasanya kandungan hara dan mikroorganismenya sangat sedikit sehingga pertumbuhan tanaman terganggu. Sedangkan pada tanah asam, tanaman akan mudah keracunan oleh unsur logam serta kekurangan hara. Unsur hara dan mineral akan mudah diserap oleh tanaman ketika berada pada kondisi netral.

Jika udah diketahui tingkat keasaman tanah apakah itu asam ataupun basa, kita harus segera mengambil tindakan untuk menetralkan pH tanah. Cara yang dilakukan untuk menetralkan tanah asam dan tanah basa tentu berbeda. Nah, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan terutama untuk menetralkan pH tanah secara alami.

  1. Menetralkan Tanah Asam

Tanah asam artinya tanah tersebut mempunyai tingkat keasaman atau pH kurang dari 6,5. Untuk itu pH tanah harus dinaikan agar tanah menjadi netral dan tidak berada pada kondisi asam. Berikut ini beberapa cara cepat menaikan pH tanah yang dapat dilakukan antara lain:

  • pH tanah asam dapat dinaikan dengan menambahkan bahan yang memiliki sifat basa. Salah satunya dengan menambahkan bubuk kapur. Biasanya kapur yang digunakan untuk menaikan pH tanah terdapat empat jenis yaitu bubuk, butiran, pelet dan kristal. Setiap jenis kapur memiliki fungsi yang berbeda – beda, seperti kapur berbentuk kristal sangat cepat menaikan pH tanah akan tetapi hanya bisa digunakan pada tanah dengan tingkat keasaman tinggi. Sedangkan kapur dengan bentuk butiran dan pelet mudah untuk diaplikasikan namun tidak cukup efektif untuk menaikan pH tanah.
  • Selain menggunakan kapur, menaikan tingkat keasaman tanah bisa dilakukan dengan menggunakan serbuk kayu. Kandungan potasium yang terdapat di dalam serbuk kayu sangat bermanfaat bagi tanaman untuk menghasilkan buah. Perlu diingat pengaplikasian serbuk kayu tidak bisa bersamaan dengan urea, sebab percampuran kedua bahan tersebut bisa menghasilkan gas amonia.
  • Menggunakan abu kayu yang berasal dari pembakaran kayu dapat meningkatkan pH tanah secara drastis meskipun membutuhkan waktu lama. Abu kayu memang tidak seefektif kapur akan tetapi abu kayu dapat menambahkan mikronutrien seperti potasium, fosfat, kalsium serta boron pada tanah. Dalam pengaplikasiannya sebaiknya tidak mengenai akar tanaman ataupun bibit tanaman agar tidak merusaknya. Abu kayu sangat sesuai dan efektif di lahan berpasir (Baca: Tanaman Yang Cocok Untuk Tanah Berpasir).
  1. Menetralkan Tanah Basa

Bagi tanah yang dalam kondisi basa, untuk menetralkannya perlu menurunkan tingkat keasamannya. Tanah basa memiliki tingkat keasamaan di atas atau lebih dari 6,5. Di bawah ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan pH tanah antara lain:

  • Memberikan bubuk belerang atau sulfur terbukti dapat menurunkan tingkat keasaman tanah. Akan tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi keefektifan belerang yaitu suhu, bakteri pengurai, kelembapan dan lain sebagainya. Sehingga pemberian sulfur pada tanah basa membutuhkan waktu yang cukup lama sampai tanah menjadi netral.
  • Cara lain yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat keasaman tanah yaitu dengan memberikan ampas teh ataupun kopi. Ampas dari kedua bahan tersebut dapat menurunkan pH tanah meskipun tidak secara signifikan, sehingga perlu dilakukan secara teratur agar mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu ampas kopi dan teh mengandung banyak nutrisi yang penting bagi tanaman seperti fosfor, magnesium, nitrogen, dan potasium. Kekurangan dari cara ini yaitu tidak dapat diaplikasikan pada lahan yang luas atau hanya dalam skala kecil saja.
  • Menggunakan material organik seperti pupuk kompos atau pupuk kandang terbukti dapat menurunkan pH tanah sebab kedua bahan tersebut bersifat asam. Cara ini sangat sesuai bagi petani yang menerapakan sistem perkebunan organik. Selain menurunkan pH tanah, meterial organik dapat memperbaiki sistem drainase serta aerasi di dalam tanah.

Demikian beberapa cara mentralkan pH tanah secara alami. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.

Recent Posts

5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Indonesia

Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…

3 years ago

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap…

3 years ago

4 Gunung Indonesia Yang Bersalju

Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…

3 years ago

5 Gunung Yang Ada Di Tengah Laut

Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…

3 years ago

9 Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…

3 years ago

Kenapa Warna Air Danau Kelimutu Berubah-Ubah?

Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…

3 years ago