Tidak sedikit orang berpendapat jika awan dan langit merupakan hal yang sama. Bahkan ada yang menganggap jika awan adalah langit dan begitu sebaliknya.
Namun antara awan dan langit tentu saja merupakan suatu hal yang berbeda. Untuk mengetahui apa perbedaan antara keduanya, mari disimak penjelasannya di bawah ini!
Awan merupakan sebuah massa yang berasal dari kumpulan tetesan air atau kristal beku, berada di atas permukaan bumi tepatnya pada lapisan atmosfer. Awan terbentuk saat uap air mengembun di langit.
Dengan kata lain awan adalah kumpulan tetesan air atau kristal es yang berada di lapisan atmosfer, terjadi akibat adanya proses pengembunan atau pemadatan uap air yang berada di udara.
Menurut pada ahli langit dapat diartikan sebagai lapisan yang menyelimuti permukaan planet Bumi. Langit adalah bagian atas dari permukaan bumi dan bisa digolongkan sebagai atmosfer.
Lapisan yang disebut sebagai atmosfer tersebut terbagi menjadi beberapa bagian. Di setiap bagiannya terdiri dari beberapa komposisi yang beragam namun sebagian besar berupa gas dan udara.
Proses terbentuknya awan dimulai dari udara yang panas mengandung titik-titik uap air naik ke atas hingga mencapai lapisan atmosfer yang memiliki suhu rendah. Titik-titik uap air tersebut mulai mencair dan secara bertahap membentuk awan.
Saat awan terbentuk, titik air di dalam awan menjadi lebih besar dan semakin lama semakin berat. Akibat adaya daya tarik bumi, lambat laun awan mulai turun ke bawah. Hingga pada satu titik awan tersebut berubah menjadi titik-titik dan turun menjadi hujan.
Apabila titik-titik air tersebut bertemu dengan udara panas, maka titik air akan berubah menjadi uap air dan nantinya naik ke atas untuk membentuk awan kembali. Tidak heran awan yang berada di langit memiliki bentuk yang selalu berubah-ubah.
Jika ingin mengetahui bagaimana proses terbentuknya langit, hingga saat ini masih belum menemukan jawabannya secara ilmiah. Namun di dalam Al-Quran telah dijelaskan bagaimana pembentukan langit dan bumi pada beberapa ayat.
Tidak hanya itu saja, pasti banyak yang belum mengetahui alasan mengapa langit berwarna biru.
Pada siang hari sebagian besar langit akan terlihat berwarna biru yang terkadang dilengkapi oleh gumpalan awan berwarna putih. Warna biru yang dimiliki oleh langit merupakan hasil dari pembiasan cahaya matahari.
Cahaya matahari yang melalui lapisan atmosfer saling bertabrakan dengan molekul. Akibatnya menghasilkan warna cahaya yang cukup beragam dan salah satunya adalah warna biru. Akan tetapi gelombang cahaya warna biru lebih dominan karena mempunyai gelombang yang pendek dibandingkan dengan warna-warna lainnya.
Langit biru dapat dijumpai dapat waktu pagi dan siang hari. Akan tetapi warna langit akan berubah warna menjadi jingga atau orange menjelang sore hari.
Tentu ada alasan secara ilmiah mengapa langit berwarna orange pada sore hari. Hal ini masih berhubungan dengan pembiasan cahaya matahari. Saat terbenam posisi matahari lebih rendah daripada cakrawala, gelombang cahaya biru menyebar keluar dari pandangan mata.
Namun tidak dengan gelombang warna jingga, orange, dan merah. Hal ini disebabkan karena gelombang jingga, orange, dan merah memiliki gelombang terpanjang dari semua gelombang cahaya yang tampak. Jadilah langit pada sore hari berwarna orange atau jingga.
Awan sendiri dapat terbagi menjadi beberapa tipe atau jenis berdasarkan ketinggian dan penampakannya dari tanah, antara lain:
Yakni awan yang berada di atas 20.000 kaki pada lapisan troposfer serta memiliki nama awalan “cirro’, tersusun dari kristal es tipis, bergaris, dan berwarna putih. Terdapat tiga jenis awan tingkat tinggi yakni awan sirus, awan sirostratus, dan awan sirokumulus.
Awan ini berada pada lapisan tengah troposfer dan mempunyai awalan “alto”. Awan-awan ini berada di ketinggian 6.500 dan 20.000 kaki, terdiri atas tetesan air cair, kristal es, atau kombinasi keduanya. Terdapat dua jenis awan pada tingkat menengah yakni altostratus dan altokumulus.
Awan pada tingkat rendah tidak mempunyai awalan meskipun terdapat beberapa tipe awan dengan kata “strato-” dan “cumulo-”. Awan tingkat rendah berada di ketinggian 6.500 kaki dan terdiri atas tetesan air cair ataupun tetesan superdingin.
Adapun awan yang berada pada tingkat rendah ini antara lain stratus, stratokumulus, nimbostratus, dan kumulus. Awan kumulus dapat berubah menjadi awan kumulonimbus yang menyebabkan badai petir dan hujan lebat.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, langit digolongkan sebagai lapisan tersendiri bernama atmosfer. Sedangkan atmosfer pada Bumi merupakan lapisan gas yang menutupi Bumi mulai dari permukaan hingga jauh ke luar angkasa.
Ketinggian atmosfer antara 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan 560 km dari atas permukaan bumi.
Jika dilihat dari suhunya, lapisan atmosfer terbagi menjadi beberapa tipe antara lain:
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…