Meteor merupakan meteorid yang masuk kedalam bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi yang menariknya masuk. Meteorid ini adalah salah satu jenis benda padat yang ada di sistem tata surya dimana bumi kita berada yang berterbangan tidak beraturan. Kandungan material yang ada di dalam meteor pun tidak jauh berbeda dengan jenis – jenis batuan yang ada di bumi, seperti mengandung logam besi atau nikel atau material penyusun batuan bumi seperti karbon dan silikat. (baca juga: ciri – ciri asteroid)
Meteor ini akan terbakar ketika masuk ke bumi karena adanya gesekan dengan lapisan atmosfer bumi. Salah satu jenis lapisan atmosfer bumi ini berfungsi menahan dan menghalangi adanya benda langit untuk masuk ke dalam bumi, tepatnya adalah lapisan mesosfer. Fungsi lapisan mesosfer bagi bumi adalah menghalangi meteor atau benda langit lainnya untuk jatuh masuk ke dalam bumi.
Oleh karena itu terjadilah gesekan antara meteor dengan lapisan atmosfer yang menyebabkan meteor tersebut suhunya naik lalu terbakar. Dan meteor yang terbakar inilah yang sering kita sebut sebagai bintang jatuh ketika meteor ini melintasi bumi yang merupakan salah satu planet di tata surya. Meteor yang terbakar tersebut bisa habis terbakar sehingga tidak sampai jatuh ke lapisan kerak bumi. tetapi yang tidak habis terbakar, apalagi jika ukurannya masih sangat besar ketika jatuh ke bumi, maka meteor yang jatuh tersebut bisa membentuk kawah meteor pada lapisan permukaan bumi seperti yang ada di Arizona, Amerika, yaitu kawah Barringer.
Jika meteor yang jatuh ini lebih dari satu atau dengan kata lain adalah dalam jumlah banyak, maka peristiwa meteor yang jatuh ini dinamakan hujan meteor karena jika kita lihat dari bumi peristiwa tersebut terlihat seperti sedang turun hujan. (baca juga: jenis – jenis hujan)
Hujan meteor memiliki banyak ciri – ciri, antara lain adalah sebagai berikut.
Hujan meteor ini terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis posisi radiannya. Jenis – jenis hujan meteor tersebut adalah sebagai berikut.
1.Hujan Meteor Perseid
Umumnya akan terlihat pada sekitar pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus setiap tahunnya. Dan menurut ahli astronomi, hujan meteor perseid diperkirakan akan berbahaya bagi kehidupan bumi karena diperkirakan pada tahun 2126, hujan meteor ini berjarak sangat dekat dengan bumi dan dikhawatirkan serpihannya akan jatuh manimpa bumi jika serpihannya masih berukuran sangat besar dan tidak habis terbakar.
2. Hujan Meteor Lyrid
Hujan meteor Lyrid berasal dari sisa debu ekor komet yang bernama Comet C/1961 G1 Thatcher yang memiliki kemiringan orbit hampir 80° dengan bidang sistem tata surya. Hujan meteor ini sudah ada dan teramati sejak 2600 tahun yang lalu sehingga hujan meteor ini merupakan hujan meteor yang paling lama keberadaannya dibandingkan dengan hujan meteor yang lainnya.
3. Hujan Meteor Orionid
Hujan Meteor Orionid ini akan dapat terlihat pada sekitar pukul 00.00 dini hari hingga 05.00 pagi. Hujan meteor orionid berasal dari pecahan komet Halley. Komet Halley merupakan komet yang melintasi bumi setiap 76 tahun sekali.
4. Hujan Meteor Geminid
Hujan meteor geminid ini biasanya akan terlihat pada antara pukul 02.00 pagi hingga 03.00 pagi, waktu setempat. Diperkirakan hujan meteor geminid ini pertama kali terlihat di bumi pada tahun 1862.
5. Hujan Meteor Quadrantid
Sedangkan di Indonesia, hujan meteor Quadrantid ini akan terlihat dari arah timur laut pada sekitar pukul 00.00 dini hari atau pada saat setelah rasi bintang Bootes terbit, yaitu sekitar pukul 03.00 WIB hingga menjelang fajar. Diperkirakan hujan meteor jenis quadrantid ini sudah ada lebih dari 500 tahun yang lalu.
6. Hujan Meteor Eta Aquariids
Hujan Meteor Eta Aquariids ini akan muncul pada sekitar pertengahan bulan April hingga akhir bulan Mei. Hujan meteor eta aquariids berasal dari pecahan komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali dan akan bisa diamati sekitar pukul 02.00 pagi.
7. Hujan Meteor Delta Aquariids
Hujan Meteor Delta Aquariids biasanya akan terlihat pada sekitar akhir bulan Juli yang puncak aktivitasnya berada diantara tanggal 28 Juli hingga 30 Juli yang dapat terlihat baik di belahan bumi bagian selatan maupun belahan bumi bagian utara, tetapi akan lebih banyak penampakannya pada belahan bumi selatan karena biasanya akan terlihat 15 hngga 20 meteor pada setiap jamnya. Hujan meteor ini pertama kalinya diamati pada tahun 1870.
8. Hujan Meteor Leonids
Hujan Meteor Leonids akan dapat dinikmati pada malam hari sekitar pukul 22.30 yang muncul dari rasi bintang leo dari arah timur menuju barat dan dengan kondisi langit yang benar – benar gelap tidak terganggu dengan cahaya bulan. Hujan meteor Lenoid ini dulunya terkenal dengan penghasil “badai meteor” karena pada tahun 1966 dan tahun 1999 – 2002 sempat menghasilkan lebih dari 3.000 meteor tiap menitnya.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…