Erosi pantai atau yang sering juga disebut dengan abrasi pantai merupakan pengikisan daratan pantai akibat aktivitas arus, gelombang dan pasang- surut air laut. (baca : Manfaat Pasang Surut Air Laut)
Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya erosi pantai, diantaranya adalah :
Erosi pantai dengan tingkat kerusakan yang cukup tinggi mempunyai dampak bagi pelestarian lingkungan, kehidupan sosial ekonomi, dan kesehatan masyarakat pesisir pantai.
Erosi pantai berdampak pada perubahan sosial ekonomi masyarakat pesisir pantai. Masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani mulai beralih ke mata pencaharian lain. Air laut yang naik ke darat membuat air tanah menjadi asin dan tidak dapat digunakan untuk bercocok tanam. Selain itu, lahan pertanian yang tergenang oleh air laut tidak dapat digunakan untuk bertani lagi sehingga banyak petani yang beralih profesi menjadi nelayan. Tak sedikit pula petani yang beralih ke bidang pertambakan. Semakin luasnya daerah yang terkena abrasi mengakibatkan tambak tidak dapat dipertahankan. Tambak milik penduduk seringkali gagal panen karena terjangan gelombang ombak yang besar. Kepala keluarga yang menghidupi keluarganya lewat tambak ikan kemudian beralih menjadi buruh pabrik atau buruh bangunan. Bahkan banyak pula yang akhirnya menganggur dan menggantungkan kehidupan ekonominya pada anggota keluarga yang lain.
Tingginya kebutuhan hidup memunculkan mata pencaharian baru di sektor perdagangan dan pengelolaan hutan mangrove. Perdagangan dapat menunjang pariwisata bahari di daerah pesisir. Masyarakat membuka warung- warung yang menjual makanan untuk wisatawan yang berlibur di pantai. Ada pula yang menawarkan jasa penyewaan perahu yang dapat digunakan wisatawan untuk berkeliling di sekitar hutan mangrove. (baca : Manfaat Hutan Mangrove)
Selain kehilangan lahan pertanian dan pertambakan yang berujung pada kehilangan mata pencaharian, abrasi juga membuat masyarakat kehilangan tempat tinggal. Daratan yang terus tergerus air laut memaksa penduduk untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi. Ada juga yang masih bertahan tetap tinggal di tepi pantai dengan cara meninggikan pondasi rumah atau membuat rumah panggung di atas rumah utama mereka. Hal tersebut dilakukan karena hanya itulah satu- satunya lahan dan tempat tinggal yang mereka miliki. Selain itu, mereka yang berprofesi sebagai nelayan enggan untuk direlokasi jauh dari pantai. Mereka tetap bertahan tinggal di tepian pantai meski sebenanya kurang sesuai untuk pemukiman. Pada akhirnya tak sedikit penduduk yang masih memiliki surat tanah, akan tetapi lahan yang dulu mereka tempati sudah menjadi laut.
Erosi pantai menyebabkan air laut masuk ke sumber- sumber air masyarakat pesisir pantai. Hal tersebut mempengaruhi salinitas atau tingkat kadar garam yang terlarut dalam sumber- sumber air tanah. Dampak pencemaran air tersebut yakni turunnya kualitas kesehatan masyarakat. Penurunan kualitas kesehatan tersebut dapat dilihat dari timbulnya berbagai macam penyakit yang diderita oleh masyarakat pesisir, diantaranya adalah :
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…