Categories: Hidrologi

Konservasi Air Tanah dengan Sumur Resapan

Air tanah merupakan salah satu jenis air yang berasal dari hujan yang meresap atau merembes ke bawah tanah (baca : Jenis Jenis Air). Air hujan merembes ke tanah melalui beberapa media resapan seperti rongga- rongga tanah, retakan pada lapisan tanah, dan pori- pori tanah. Belakangan sering terjadi penurunan muka air tanah yang disebabkan oleh eksploitasi air tanah yang berlebihan. Selain menyebabkan penurunan tanah, eksploitasi air tanah juga menyebabkan intrusi air laut.

Untuk mencegah lebih parahnya peristiwa penurunan muka air tanah, maka perlu dilakukan pelestarian atau konservasi air tanah. Konservasi ini juga bertujuan untuk mencegah pencemaran air tanah sehingga air tanah berada pada kondisi yang baik (baca : Ciri Ciri Air Tanah yang Baik). Konservasi air tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan sumur resapan. Berikut adalah penjelasan mengenai cara menjaga kelestarian air tanah menggunakan sumur resapan.

Konservasi Air Tanah

Konservasi air tanah merupakan usaha penggunaan air yang meresap ke dalam tanah se-optimal mungkin. Kegiatan konservasi air tanah juga mengatur waktu aliran air sehingga tidak terjadi banjir air di musim penghujan, dan tidak terjadi kekeringan pada musim kemarau. Konservasi air tanah dapat dilakukan dengan cara mengolah tanah sedemikian hingga tanah mampu menyerap air secara maksimal.

Ada beberapa metode agar tanah mampu menyerap air dengan baik. Metode yang dimaksud adalah dengan membuat peresapan buatan untuk menggantikan peresapan alami yang sudah berkurang atau bahkan sudah hilang. Selain menggantikan peresapan alami, fungsi lain dari peresapan buatan adalah sebagai penyeimbang meningkatnya penggunaan lahan, mencegah kerusakan drainase, meningkatkan cadangan air tanah serta mengurangi genangan dan banjir (baca : Cara Mencegah Banjir). Peresapan buatan tersebut dapat berupa bangunan resapan yang digunakan untuk menampung serta meresapkan air permukaan maupun air hujan ke dalam tanah. Salah satu bentuk bangunan resapan air hujan adalah sumur resapan, yang akan dijelaskan seperti di bawah ini.

Sumur Resapan

Sumur resapan yaitu salah satu metode konservasi air tanah menggunakan bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga bentuknya seperti sumur galian yang mempunyai kedalaman tertentu. Pembangunan sumur resapan harus memperhatikan beberapa hal, seperti harus dibangun di tempat yang cukup datar, air hujan yang meresap ke sumur tidak tercemar, dan harus mempertimbangkan keamanan bangunan di sekitar sumur.

Sumur resapan merupakan kebalikan dari sumur yang digali untuk air minum dimana fungsinya adalah menaikan air tanah menuju permukaan. Fungsi dari pembangunan sumur resapan adalah sebagai tempat penampungan air hujan yang jatuh ke tempat kedap air seperti atap rumah, kemudian meresapkan air yang jatuh tersebut ke dalam tanah. Sumur resapan juga dapat melakukan fungsi penambahan air secara buatan. Selain fungsi, sumur resapan juga mempunyai manfaat.

Beberapa manfaat sumur resapan yaitu :

  • Mengurangi sedimentasi dan erosi tanah (baca : Cara Mencegah Erosi Tanah).
  • Mengurangi aliran air di permukaan tanah sehingga dapat mencegah genangan air dan juga banjir.
  • Meningkatkan ketinggian permukaan air tanah (baca : Ciri Ciri Air Tanah Permukaan).
  • Menjaga keseimbangan hidrologi dan mengurangi terjadinya intrusi air laut, terutama di wilayah yang dekat dengan daerah pantai.
  • Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah (baca : Ciri-ciri Pencemaran Air).
  • Mencegah terjadinya amblesan atau penurunan permukaan tanah (land subsidance) karena pori- pori tanah terisi air.

Cara Membangun Sumur Resapan

Sumur resapan sebaiknya dibangun di daerah peresapan air, yaitu di kawasan permukiman, perkantoran, industri, pertokoan, kawasan budidaya, tempat olah raga dan berbagai fasilitas umum lainnya. Selain itu, sumur resapan tidak boleh dibangun pada daerah berlereng curam yang kondisi tanahnya sangat labil.

Lokasi pembangunan sumur resapan harus berjarak minimal 1 meter dari pondasi rumah dan berjarak minimal 5 meter dari septic tank atau tempat pembuangan sampah. Ada bermacam- macam bentuk kontruksi bangunan sumur resapan. Pembangunan konstruksi tersebut  tergantung pada keadaan struktur tanah atau formasi batuan penyusun lapisan bumi (baca : Jenis Janis Batuan Penyusun Lapisan Bumi). Beberapa bentuk kontruksi sumur resapan yaitu :

  • Sumur yang menggunakan batu cadas sebagai dinding sumur (blawong).
  • Sumur yang menggunakan susunan batu kali dan batu bata untuk dinding sumur, sedangkan dasar sumur dibiarkan kosong atau diisi dengan ijuk dan batu yang telah dipecah- pecah.
  • Sumur yang tidak mempunyai pasangan di dinding sumur, sedangkan bagian dasar sumur dibiarkan kosong tanpa diisi ijuk atau meteri apa pun.
  • Sumur yang tidak memiliki pasangan dinding sumur dengan bagian dasar diisi ijuk dan batu- batuan.
  • Sumur yang menggunakan beton di dinding sumur.

Setelah mengetahui tempat yang sesuai dan juga bentuk kontruksi bangunan sumur, maka selanjutnya adalah bagaimana cara membangun sumur resapan. Berikut adalah langkah- langkah yang harus dilakukan untuk membuat sumur resapan air.

  1. Langkah pertama yaitu menggali tanah berbentuk silinder dengan diameter antara 80 cm sampai 140 cm dan berkedalaman 1,5 meter sampai 3 meter. Perlu diperhatikan bahwa penggalian tersebut tidak boleh melebihi permukaan air tanah.
  2. Langkah kedua yakni menyusun batu bata atau batu kali di bagian dinding sumur. Pemasangan batu tersebut tanpa plesteran agar air dapat merembes secara baik ke dalam tanah. Langkah kedua ini sebenarnya opsional, tergantung struktur tanahnya. Jika struktur tanah labil, maka perlu dibangun dinding sumur untuk memperkuat tanah. Tapi jika struktur tanah stabil maka tidak perlu mengerjakan langkah ini.
  3. Langkah ketiga adalah membuat saluran pemasukan menggunakan pipa paralon dengan ukuran diameter pipa yaitu 110 mm. Saluran tersebut bertujuan untuk mengalirkan air hujan dari talang ke dalam sumur resapan.
  4. Langkah selanjutnya yakni membuat pipa pembuangan dari sumur menuju ke parit atau bak penampungan ( baca : Manfaat Penampungan Air ). Pembuatan pipa pembuangan bertujuan untuk membuang limpahan air ke parit atau menampungnya ke dalam bak sebagai persediaan air ketika musim kemarau. Perlu diperhatikan bahwa ketinggian pipa pembuangan tidak boleh lebih rendah dari muka air tanah.
  5. Berikutnya, mengisi dasar sumur dengan batu yang telah dibelah- belah setebal 20 cm sampai 40 cm lalu melapisi bebatuan tersebut dengan ijuk setebal 5 cm sampai 10 cm. Pembuatan lapisan batu dan ijuk di dasar sumur bertujuan untuk menyaring air yang masuk ke dalam sumur agar kebersihan air tanah tetap terjaga.
  6. Langkah terakhir adalah menutup bagian atas sumur. Penutupan bagian atas sumur dapat menggunakan plat beton setebal 10 cm yang kemudian ditutupi dengan tanah.

Recent Posts

5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Indonesia

Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…

3 years ago

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap…

3 years ago

4 Gunung Indonesia Yang Bersalju

Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…

3 years ago

5 Gunung Yang Ada Di Tengah Laut

Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…

3 years ago

9 Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…

3 years ago

Kenapa Warna Air Danau Kelimutu Berubah-Ubah?

Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…

3 years ago