Alam mempunyai banyak peran yang penting bagi kehidupan makhluk hidup, baik manusia, binatang dan tumbuh- tumbuhan. Makhluk hidup menggantungkan kehidupan mereka kepada alam dan dari alam pula makhluk hidup mendapatkan makanan dan juga kebutuhan lain yang dibutuhkan. Alam terdiri komponen biotik dan abiotik. komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhluk hidup, sementara komponen abiotik merupakan komponen yang terdiri atas benda- benda tak hidup namun keberadaannya mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. Komponen biotik contohnya adalah binatang dan tumbuh- tumbuhan. Dan komponen abiotik contohnya adalah tekanan udara, sinar matahari (baca: lapisan-lapisan matahari), batu, angin (baca: jenis angin), air (baca: jenis air), dan lain sebagainya. Baik komponen biotik dan abiotik ini saling berkaitan satu sama lain dan mempunyai hubungan timbal balik.
Makhluk hidup mempunyai umur dari dilahirkan hingga mati, dan semua ini sudah pasti. Bukan hanya makhluk hidup saja yang bisa mati, kemudian hancur namun komponen abiotik juga bisa hancur, contohnya adalah batuan (baca: jenis batuan). Batuan bisa hancur karena mengalami pelapukan. Pelapukan yang terjadi pada batuan disebabkan karena berbagai faktor baik alami maupun tidak alami. Pelapukan yang menyerang batuan juga dapat terjadi setelah waktu yang lama. Batu yang telah mengalami pelapukan akan berubah menjadi tanah (baca: jenis tanah) atau menjadi batuan sedimen apabila mengendap dalam waktu yang lama. Pelapukan batuan menjadi sesuatu yang perlu untuk kita pelajari agar menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai lingkungan yang ada di sekitar kita.
Apa Itu Pelapukan?
Kita tentu pernah merasakan sakit bukan? Ya, semua makhluk hidup pasti pernah merasakan sakit, dan semua mahkluk hidup pasti juga akan mati apabila telah tiba masanya. Ternyata sikluk hidup mati ini tidak hanya dimiliki atau dialami oleh makhluk hidup saja, namun masa hidup- mati ini juga terjadi pada komponen tak hidup. Salah satu komponen tak hidup yang mengalami kehancuran adalah batu.
Pernahkah kalian menjumpai batu yang hancur? Atau batu yang tidak sekeras batu- batu yang lainnya? Tentu saja hal ini pernah kita jumpai bukan? Batu seperti makhluk hidup, apabila umur sebuah batu sudah tua, maka batu tersebut tidak akan sekeras sebelumnya. Batu lama- lama akan terasa lebih lunak, bahkan lebih rapuh. Hal ini karena batu telah megalami pelapukan. Pelapukan merupakan sebuah proses alterasi dan fragsiasi batuan dan juga material tanah pada dan/ atau dekat permukaan Bumi (baca: kerak Bumi) yang disebabkan oleh berbagai proses, yakni fisika, kimia dan biologi. Pelapukan terjadi karena adanya peristiwa- peristiwa yang terjadi dan saling berakumulasi serta berlangsung secara terus menerus. Peristiwa- peristiwa yang mendukung terjadinya pelapukan batuan antara lain perubahan suhu siang dan malam, gerak angin, hujan (baca: proses terjadinya hujan), gelombang air laut, dan lain sebagainya. Pelapukan batuan terjadi karena banyak faktor dan juga meliputi waktu yang tidak sebentar. Batu yang telah mengalami pelapukan akan menghasilkan material- material yang menjadi asal dari tanah (baca: tanah humus) dan asal dari batuan sedimen,
Jenis- jenis pelapukan
Pelapukan pada batuan terjadi karena berbagai faktor alam dan juga faktor non alam. Beberapa faktor alam yang menyebabkan terjadinya pelapukan pada batuan seperti pergantian suhu udara yang ekstrim, terpaan angin, air hujan, juga timbulnya mikroorganisme atau tumbuhan tertentu. Dan beberapa faktor non alam yang menyebabkan pelapukan dalah adanya bahan kimia dari limbah pabrik. Semuanya membuat batuan menjadi cepat mengalami pelapukan.
Secara umum proses pelapukan batuan terdiri atas tiga jenis, yakni pelapukan fisik, pelapukan kimia dan juga pelapukan organis. Ketika jenis pelapukan tersebut perbedaannya terletak pada penyebab terjadinya pelapukan tersebut. Meski demikian, ketiga jenis pelapukan tersebut pada dasarnya terjadi secara bersama- sama, namun ada satu faktor yang lebih dominan sehingga seolah sebuah batu disebabkan karena salah satu jenis pelapukan. Dan mengenai masing- masing jenis pelapukan akan kita bahas sebagai berikut:
Itulah ketiga jenis pelapukan batuan yang seringkali kita jumpai. Ketiga jenis pelapukan tersebut menyerang batuan serta mineral- mineral sehingga hancur dan sebagian menjadi tanah (baca: tanah litosol), serta sebagian lagi mengendap menjadi batuan sedimen (baca: batuan beku dan batuan metamorf). Pelapukan sering kita temui, misalnya ketika kita sedang berada di sebuah gua. Gua mempunyai banyak air yang menetes di sebuah sudutnya bukan? Nah, tetesan dari air tersebut apabila mengenai batu secara terus menerus maka batu tersebut pasti akan menjadi cekung karena terlalu sering dikenai oleh tetesan air. Dan itulah salah satu contoh dari pelapukan batuan.
Kita telah mengetahui mengenai tiga bentuk pelapukan batuan, yakni pelapukan fisik, kimia dan juga organis. Ketiga jenis pelapukan tersebut terjadi karena faktor yang mempengaruhinya berbeda- beda. Pelapukan fisik disebabkan karena adanya peristiwa- peristiwa alamiah, pelapukan kimia disebabkan karena adanya limbah pabrik yang bersifat kimiawi, sementara pelapukan organis disebabkan karena adanya aktivitas makhluk hidup, baik binatang maupun tumbuhan. Dalam kesempatan ini kita akan membahas salah satu jenis pelapukan, yaitu pelapukan organis.
Pelapukan organis merupakan pelapukan batuan yang disebabkan oleh adanya makhluk hidup, baik berupa binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Pelapukan organis ini juga seringkali disebut dengan pelapukan biologis. Di atas sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ketiga jenis pelapukan (fisik, kimia dan organis) bekerja dalam melapukkanbatuan batuan. Nah, sebenarnya pelapukan organis ini selalu berperan dalam pelapukan batuan, dan begitu pula dengan pelapukan organis ini. pelapukan organis bersifat menyempurnakan pelapukan fisika dan juga kimia yang telah terjadi sebelumnya. Sebagai contoh adalah ketika kita melihat batu yang sudah retak karena ada perubahan suhu yang tadinya sangat panas menjadi sangat dingin. Kemudian dari sela- sela retakan batuan yang telah terbentuk tadi muncul tanaman- tanaman semacam lumut dan juga mikroorganisme, tentu lama- kelamaan batu tersebut akan hancur. Itulah contoh dari perpaduan pelapukan fisika dan biologi.
Proses Pelapukan Organis
Telah disebutkan sebelumnya bahwa pelapukan organis merupakan pelapukan yang disebabkan karena adanya aktivitas makhluk hidup, baik itu manusia, binatang maupun tumbuh- tumbuhan. Proses pelapukan biologi melibatkan 2 cara, yakni cara biokimia dan juga cara mekanis. Untuk lebih jelasnya, kita akan mempelajari mengenai contoh- contoh pelapukan organis dan juga prosesnya .
Itulah beberapa contoh dari pelapukan organis yang sering berada di sekitar kita. selain contoh yang telah disebutkan, sebenarnya masih banyak contoh lain apabila kita mau untuk mengamati kejadian- kejadian di sekitar kita. semoga hal ini memberikan manfaat bagi kita semua.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…