Bagi kita yang tinggal di wilayah garis khatulistiwa sudah tentu akan mengalami waktu siang dan waktu di malam hari yang tidak jauh berbeda durasinya. Terutama saat posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa atau lebih dikenal dengan sebutan fenomena equinox. Equinox sendiri terjadi saat matahari bergerak dari belahan bumi utara menuju ke belahan bumi selatan, begitupun sebaliknya dari belahan bumi selatan ke belahan bumi utara.
Salah satu dampak dari revolusi bumi yaitu terjadinya gerak semu tahunan matahari. Gerak semu tahunan matahari menyebabkan seolah – olah matahari bergerak dari arah garis khatulistiwa menuju belahan bumi utara, kemudian kembali lagi ke garis khatulistiwa lalu ke arah garis balik selatan. Hal ini juga dipengaruhi oleh posisi Planet Bumi yang tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika yaitu membentuk sudut 23,5 derajat.
Di Indonesia dampak dari revolusi bumi yaitu adanya perbedaan waktu di siang hari dengan waktu malam sekitar 1 jam. Terutama saat bulan Desember, bagi yang tinggal di Jawa, Bali, NTB dan NTT waktu di siang hari akan lebih panjang dibandingan waktu malam hari. Sedangkan pada bulan Juni waktu malam hari akan terasa lebih lama dibandingkan waktu di siang hari. Hal yang berkebalikan justru terjadi di Aceh dan Pulau Miangas, Sulawesi Utara. Pada bulan Desember waktu malam hari akan terasa lebih lama dibandingan waktu di siang hari.
Lalu apa yang terjadi di belahan bumi utara maupun selatan? Akibat gerak semu matahari sangat terasa di daerah bumi utara dan selatan. Ketika matahari berada di belahan bumi utara dan biasanya jatuh pada pertengahan bulan Juni atau saat musim panas tiba, durasi di siang hari akan lebih lama dan panjang dibandingkan di malam hari. Sedangkan di belahan bumi selatan mengalami musim dingin dan juga durasi di malam hari menjadi lebih lama jika dibanding waktu di siang hari.
Akan tetapi ada efek lain yang terjadi saat posisi matahari berada di belahan bumi bagian utara, terutama di daerah – daerah yang dekat dengan wilayah kutub. Siang hari akan terasa sangat lama bahkan saat malam sekalipun masih terlihat matahari di langit. Fenomena alam tersebut dikenal dengan istilah Midnight Sun. Nah untuk mengetahui lebih lanjut apa itu midnight sun, berikut ini adalah penjelasannya.
Pengertian Dan Penjelasan Midnight Sun
Fenomena midnight sun ini terjadi hampir di semua negara yang berada di bawah lingkar Artik. Daerah yang masuk ke dalam lingkat Artik antara lain Rusia, Denmark, Islandia, Finlandia, Swedia, Alaska dan beberapa daerah di utara Kanada. Bagi orang yang tinggal di Norwegia bagian utara atau lebih tepatnya di Kepulauan Svalbard, mereka cukup sering mengalami fenomena midnight sun tersebut setiap tahunnya dengan rentang waktu berbulan – bulan. Di Kepulauan Svalbard matahari tidak pernah tenggelam sama sekali sejak tanggal 20 April hingga 22 Agustus.
Tidak heran jika fenomena midnight sun tersebut menarik perhatian banyak orang terutama turis mancanegara. Pada bulan Mei peningkatan wisatawan dari berbagai negara seperti Asia dan Eropa Tengah cukup signifikan. Mereka datang untuk menyaksikan fenomena alam tersebut dan salah satu kota di Norwegia yang terkenal dengan wisata midnight sun yaitu Tromso, Hammerfest, Bodo dan Nordkapp. Kota Tromso merupakan kota besar dan terakhir sebelum masuk kawasan lingkar Artik atau Kutub Utara. Secara astronomis Kota Tromso terletak di 69o40’ LU dan berjarak 350 km dari Kutub Utara. Saat bulan Mei inilah matahari akan terbenam dan juga langsung terbit di langit Tromso.
Perlu diketahui juga jika durasi atau rentang waktu terjadinya midnight sun akan terus meningkat setiap harinya selama titik balik matahari di musim panas berlangsung di wilayah Kutub Utara maupun Kutub Selatan. Khusus untuk wilayah kutub, matahari akan terbit dan terbenam sekali dalam satu tahun. Selama 6 bulan lamanya matahari akan selalu berada di atas ufuk dan mencapai ketinggian tertinggi ketika titik balik matahari terjadi saat musim panas. Seperti yang telah disinggung di atas jika fenomena midnight sun juga terjadi di Kutub Selatan atau lingkar Antartika dan hal tersebut terjadi dimulai saat pertengahan bulan Juni tiba.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…