Jagat raya dan pembentukannya merupakan sebuah misteri yang ingin dipecahkan oleh banyak orang. Maka dari itulah banyak ilmuwan yang mempelajari mengenai awal pembentukan jagat raya dan planet-planet di tata surya ini sehingga bisa sampai seperti saat ini, sehingga bisa tersusun sistem tata surya yang teratur dengan matahari sebagai pusatnya serta dikelilingi oleh banyak planet yang mengorbit kepadanya. Adapun teori- teori yang beredar di masyarakat mengenai pembentukan jagat raya juga dipelajari di bangku sekolah, diantaranya adalah teori kabut, teori pasang surut, teori ledakan besar atau big bang serta teori planetesimal dan lain sebagainya. Diantara teori- teori yang populer tersebut kali ini kita akan membahas mengenai satu teori yang kemudian akan kita per dalam isinya. Teori yang akan kita bahas adalah teori planetesimal.
Teori Planetesimal merupakan salah satu dari beberapa teori yang mengemukakan mengenai pembentukan tata surya. Teori ini disampaikan oleh seorang astronom yaitu Forest Ray Moulton dan seorang geolog bernama Thomas C. Chamberlin dari Universitas Chaniago. Menurut teori ini jagat raya atau tata surya terbentuk ketika zaman dahulu ada sebuah bintang yang melintas di dekat matahari (pada saat itu hanya ada matahari saja) dengan kecepatan tinggi Keduanya pun memiliki jarak yang sangat dekat sehingga daya tarik dari bintang tersebut yang tinggi menyebabkan daya pasang di bagian gas matahari.
Hal tersebut mengakibatkan adanya beberapa massa matahari yang terlempar dari matahari dan mulai mengorbit kepadanya. Karena daya tarik matahari yang besar maka gas- gas tersebut tertahan dan mulai bergerak mengelilingi matahari. Ketika massa gas tersebut berubah menjadi dingin, maka bentuk gas tersebut lama- kelamaan akan berubah menjadi cairan dan kemudian akan memadat. Akhirnya massa gas matahari yang memadat tersebut berubah menjadi planet yang mengelilingi matahari. Dan salah satu planet tersebut adalah Bumi yakni planet yang kita diami saat ini. maka dari itulah planet- planet di tata surya masih diselimuti gas, beberapa planet diantaranya dikelilingi gas yang sangat tebal.
Dari uraian di atas, yakni penjelasan mengenai teori planetesimal dan apabila dibandingkan dengan teori- teori lainnya dapat diambil kesimpulan bahwasannya jagat raya, khususnya planet- planet terbentuk dari gas yang memiliki suhu yang sangat panas. Namun karena terjadi perputaran yang sangat cepat dan terjadi dalam proses yang sangat lama maka kemudian terjadi pendinginan dan juga pemadatan di bagian luar. Namun di bagian dalam planet atau bagian inti planet masih memiliki suhu yang tinggi.
Kelebihan Teori Planetesimal
Semua teori pembentukan jagat raya memiliki kelebihan dan juga kelemahan. Hal ini merupakan sifat alamiah karena memang teori dikemukakan oleh manusia. Demikian pula halnya dengan teori planetesimal ini. Teori Planetesimal memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan yang dimiliki oleh teori planetesimal teori ini memberikan penjelasan secara teoritis dan masuk akal sehingga bisa diterima oleh logika. Hal ini menyebabkan teori ini mudah diterima di kalangan para ilmuwan sehingga mudah pula untuk disetujui bersama. Namun kembali lagi dengan bukti- bukti atau fakta ilmiah yang ada. Apabila ada fakta ilmiah yang menyimpang dari teori planetesimal yang telah dikemukakan, maka hal itu menjadi kelemahan yang dimiliki oleh teori ini. Dan ternyata teori planetesimal juga memiliki beberapa kelemahan yang akan kita jelaskan di bawah ini.
Kelemahan Teori Planetesimal
Jika teori planetesimal ini memiliki kelebihan yakni mudah diterima di kalangan ilmuwan karena penjelasannya yang masuk akal dan teoritis, maka teori ini juga memiliki kelemahan. Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh teori planetesimal antara lain sebagai berikut:
Di teori planetesimal disebutkan bahwa materi- materi gas dari matahari yang terlempar keluar kemudian menjadi cair dan kemudian memadat di sekitar matahari membentuk sebuah planet. Ada kejanggalan di dalam proses ini. Seharusnya gas yang terlempar tersebut terpancar ke seluruh angkasa mengingat suhu dari materi yang terlepas dari matahari sangat tinggi, dan bukan malah memadat di sekitar matahari.
Teori planetesimal menyebutkan bahwa materi yang berhamburan kemudian memadat dan mengelilingi matahari. Hal ini merupakan sebuah kejanggalan juga. Seharusnya materi gas yang tertarik ketiak ada bintang besar yang melintas maka materi- materi tersebut lebih mungkin untuk melayang- layang bebas di angkasa dan kecil kemungkinannya untuk kembali berputar mengelilingi matahari.
Nah itulah beberapa kelemahan yang dimiliki oleh teori planetesimal. Kelamahan teori ini berupa kejanggalan yang bisa disanggah secara ilmiah pula. Demikianlah beberapa penjelasan mengenai teori planetesimal yang merupakan salah satu teori terkemuka mengenai pembentukan planet- planet. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat untuk kita semua.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…