Nah, beberapa teori mengenai pembentukan tata surya sudah ada yang dipublikasikan. Salah satu yang terkenal yaitu teori bintang kembar. Untuk mengetahui apa itu teori bintang kembar dan bagaimana proses asal mula teori tersebut dibuat. Berikut penjelasannya.
Sejarah Teori Bintang Kembar
Secara umum, teori bintang kembar menjelaskan bahwa tata surya berawal dari adanya dua bintang kembar yang berukuran raksasa. Kemudian, salah satu dari bintang tersebut meledak dan hasil serpihan dan debu yang bertebaran di angkasa. Lambat laun, serpihan dan debu tersebut mulai berubah bentuk menjadi planet-planet. Sedangkan untuk bintang raksasa lain yang tidak meledak, menjadi matahari yang kita kenal sampai saat ini.
Pendapat mengenai proses terciptanya tata surya ini, dikemukakan oleh 2 orang astronom. Masing-masing dari mereka berdua memberikan hipotesis. Isi hipotesis dari keduanya memiliki persamaan.
Orang yang pertama kali mengemukakan teori bintang kembar ini adalah seorang astronom yang berasal dari Inggris, Raymond Arthur Lyttleton pada tahun 1930. Lyttleton menjelaskan di dalam teorinya, bahwa pada awalnya tata surya memiliki 2 bintang. Akan tetapi, salah satu dari bintang tersebut meledak. Beberapa orang menyebut jika ledakan tersebut akibat dari tabrakan dengan meteor atau planet yang berukuran lebih besar dari bintang yang meledak. Hasil dari ledakan bintang yang berupa batuan, gas, debu dan berbagai macam material, mengelilingi bintang lain yang tidak meledak. Seiring berjalannya waktu, batuan dan material lain tersebut berubah menjadi planet-planet dan segala macam isinya.
Alasan utama Lyttleton dapat mengemukakan teori ini yaitu berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. Penelitian tersebut mengatakan jika terdapat tata surya lain yang juga memiliki bintang kembar. Oleh karena itu, Lyttleton berpendapat jika tata surya yang sekarang kita huni berasal dari hasil ledakan bintang kembar juga.
Penemu teori bintang kembar selanjutnya yaitu Fred Hoyle pada tahun 1956. Fred Hoyle mengatakan jika dahulu tata surya berasal dari 2 bintang yang berukuran sama dan saling berdekatan satu dengan yang lainnya. Namun, salah satu bintang meledak dan menyisakan serpihan-seprihan kecil di angkasa. Serpihan tersebut tertarik dan terperangkap pada gaya gravitasi yang dimiliki bintang yang tidak meledak. Serpihan itu juga mulai mengelilingi bintang yang tidak meledak tersebut dalam sebuah orbit.
Alasan yang sama diutarakan oleh Fred Hoyle mengenai pembentukan tata surya. Ia beranggapan bahwa setelah ada penelitian lain terhadap tata surya, ditemukan jika terdapat bintang kembar yang juga dimiliki oleh tata surya lain. Oleh karena itu, Fred Hoyle bisa memberikan pendapat jika tata surya kita saat ini berasal dari proses ledakan dari salah satu bintang kembar.
Proses Pembentukan Tata Surya
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Fred Hoyle. Proses pembentukan tata surya berawal dari 2 bintang yaitu matahari dan bintang kembarannya. Bintang kembaran yang lain berada pada kondisi yang tidak stabil. Seiring berjalannya waktu, bintang kembaran tersebut mengalami ledakan – ledakan kecil. Hingga pada suatu saat bintang tersebut mengalami ledakan yang besar hingga menjadi serpihan – serpihan kecil beserta debu yang bertebaran di angkasa.
Serpihan – serpihan dan debu tersebut akhirnya terjebak di dalam gaya gravitasi yang dimiliki oleh matahari. Namun gaya gravitasi tersebut tidak terlalu kuat untuk menarik serpihan dan debu masuk ke dalam matahari. Seiring berjalanya waktu, serpihan – serpihan tersebut berubah bentuk menjadi jalur atau sabuk asteroid yang memisahkan antara planet dalam dengan planet luar. Sedangkan debu – debu yang bertebaran mulai berkumpul menjadi satu menjadi planet yang kita kenal saat ini.
Kontroversi Di Dalam Teori Bintang Kembar
Perlu diketahui jika mengemukakan penemuan yang berupa pendapat ataupun teori baru pasti memiliki kendala di dalamnya. Begitupun yang dialami oleh Lyttleton. Teori miliknya yang menjelaskan proses terjadinya tata surya juga mengalami pertentangan oleh para ahli astronomi dan ilmuan lain. Para ahli beranggapan jika teori ini terlalu mudah, sederhana dan tidak sempurna. Sehingga banyak di antara mereka tidak mendukung teori ini. Ditambah dengan, bahwa teori ini tidak memiliki landasan teori yang kuat. Landasan tersebut tidak berdasarkan fakta yang sudah ada sebelumnya.
Jika melihat bahwa Lyttleton berpendapat bahwa teori ini berdasarkan dari penelitian sebelumnya. Para ahli astronomi juga berpendapat jika penelitian sebelumnya masih belum sempurna dan tidak terdapat bukti yang jelas. Sehingga teori ini masih belum bisa diterima oleh beberapa ahli. Namun, tidak sedikit pula yang mendukung tentang teori ini dan percaya jika tata surya kita terbentuk dari hasil ledakan oleh salah satu bintang selain matahari.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Bintang Kembar
Seperti penjelasan sebelumnya. Beberapa ahli astronomi dan ilmuan setuju dengan teori yang dikemukakan oleh Lyttleton. Mereka beranggapan jika teori bintang kembar memiliki kelebihan di dalamnya. Sehingga banyak yang percaya dengan proses pembentukan tata surya yang berawal dari ada 2 bintang kembar. Berdasarkan penelitian yang lebih mendalam, para astronom dan ilmuan menemukan terdapat bintang kembar atau bintang ganda yang juga memiliki nama lain bintang ekor, terdapat di dalam sistem tata surya. Keberadaan bintang kembar tersebut yang memberikan pendapat jika teori yang dibuat oleh Lyttleton benar adanya. Kesimpulannya, ada kemungkinan jika terdapat bintang kembar saat jutaan tahun yang lalu, jauh sebelum adanya tata surya dan planet.
Beberapa ahli yang kurang setuju dengan teori ini menjelaskan kekurangan yang dimiliki teori bintang kembar. Bintang kembar yang ditemukan oleh para ahli astronom memiliki ukuran yang tidak terlalu besar selayaknya matahari. Bintang kembar yang ditemukan oleh ahli astronomi memiliki ukuran paling besar setara dengan ukuran planet. Oleh karena itu, kemungkinan terdapat 2 bintang kembar tidak dapat memberikan keyakinan kepada pada ahli astronomi.
Selain itu, teori bintang kembar juga tidak sesuai dengan fakta yang ada pada planet bumi. Seperti yang kita ketahui jika planet bumi yang kita huni memiliki struktur alam yang beda dengan planet lain. Tidak hanya daratan saja, di bumi juga terdapat lautan yang begitu luas. Sehingga teori bintang kembar ini begitu lemah jika dibandingkan dengan kondisi planet bumi.
Itulah tadi penjelasan mengenai pembentukan tata surya berdasarkan teori bintang kembar. Semoga bisa bermanfaat.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…