Hampir sebagian besar dari kita tentu tidak asing dengan istilah rasi bintang. Rasi bintang atau bisa juga disebut sebagai konstelasi merupakan sekelompok bintang yang terlihat saling berhubungan membentuk konfigurasi tertentu.
Rasi bintang sendiri dibuat berdasarkan pemikiran manusia tentang bagaimana menghubungkan antara satu bintang dengan bintang lainnya sehingga terbentuk suatu gambaran tertentu.
Diketahui jika ada sekitar 88 rasi bintang yang telah tercatat oleh International Astronomical Union (IAU). Beberapa rasi bintang diantaranya cukup populer mulai dari rasi bintang Orion, rasi bintang Crux, rasi bintang Ursa Mayor, dan lainnya.
Semua rasi bintang ini ternyata tidak dapat dilihat di semua tempat. Sebab ada beberapa rasi bintang yang hanya dapat ditemukan atau diamati dari belahan bumi bagian utara ataupun belahan bumi bagian selatan saja.
Salah satu rasi bintang yang hanya dapat ditemukan di langit bagian utara yakni rasi Pegasus. Nama Pegasus sendiri merupakan nama dari seekor kuda bersayap dalam kebudayaan Yunani. Diceritakan jika Pegasus adalah anak dari Poseidon dan Medusa.
Pegasus digambarkan sebagai seekor kuda putih yang memiliki sayap, muncul dari leher Medusa ketika Perseus memenggal kepalanya. Kisah Pegasus berawal dari seorang ksatria bernama Bellerophon yang mendapat perintah dari Raja Lobates, Kerajaan Lycia untuk membunuh Chimaera yakni monster yang dapat menyemburkan api untuk menghancurkan kerajaan.
Bellerophon mengendarai Pegasus untuk menyerang Chimaera dari langit dan berhasil mengalahkannya. Namun keberhasilan Bellerophon dalam membunuh Chimaera membuat dirinya menjadi sombong dan ingin pergi ke Olympus dengan menggunakan Pegasus.
Tindakan Bellerophon membuat Zeus sangat marah. Sehingga Zeus mengirim lalat untuk mengigit Pegasus yang saat itu terbang membawa Bellerophon. Ketika Pegasus digigit oleh lalat, Bellerophon terjatuh kembali ke Bumi, namun Pegasus berhasil mencapai Olympus dengan selamat. Akhirnya Zeus mengangkat Pegasus ke langit dan menjadikannya salah satu rasi bintang untuk menghormatinya.
Rasi bintang Pegasus termasuk rasi bintang paling tua di angkasa dan masuk sebagai rasi bintang terbesar ke-7 di antara rasi bintang lainnya. Rasi Pegasus merupakan salah satu rasi bintang yang dibuat oleh Claudius Ptolemy pada abad ke-2. Claudius Ptolemy merupakan seorang ahli geografi, astronom, dan juga astrolog yang hidup di zaman Helenistik, di provinsi Romawi, Aegyptus.
Rasi Pegasus mudah ditemukan pada belahan bumi bagian utara terutama saat musim panas dan musim gugur. Salah satu ciri dari rasi Pegasus yakni terdapat bagian persegi yang terbentuk dari empat bintang yang sama terangnya.
Keempat bintang ini masing-masing bernama Alpheratz, Markab, Scheat, dan Algenib. Selain itu di dalam rasi Pegasus juga terdapat bintang paling terang bernama Epsilon Pegasi yang posisinya membentuk hidung Pegasus.
Keunikan lain dari rasi Pegasus yakni terdapat bintang yang mirip dengan Matahari sebab terdapat planet yang mengelilinginya (exoplanet) dan diberi nama Bellerophon, ditemukan pada tahun 1995. Sedangkan bintang mirip Matahari ini bernama 51 Pegasi b atau Dimidium.
Rasi Pegasus berdekatan dengan rasi bintang lainnya, seperti Andromeda, Cygnus, Aquarius, Delphinus, Equuleus, Vulpecula, Pisces, dan Lacerta.
Nah itulah tadi penjelasan mengenai rasi bintang Pegasus. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…