Astronomi

Exoplanet : Pengertian – Proses Penemuan dan Beberapa Penemuan

Sistem Tata surya merupakan rangkaian dari beberapa benda langit yang aktivitasnya saling berkaitan antara pusat dengan yang mengorbitnya. Tata surya terdiri atas matahari, planet- planet di tata surya serta satelit- satelitnya, asteroid, dan benda- benda langit lainnya. Tata surya merupakan wilayah yang sangat luas. Di tata surya ada delapan buah planet dengan berbagai macam ukuran. Kedelapan planet tersebut antara lain Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Awalnya di tata surya ada sembilan planet dan planet yang terakhir adalah Pluto yang merupakan planet terjauh dan terkecil. Namun seiring dengan berjalannya waktu Pluto telah ditetapkan bukan sebagai planet lagi karena beberapa hal. Sehingga saat ini hanya ada delapan planet seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Di tata surya ada delapan planet, namun di luar tata surya kira- kira masih adakah planet atau benda langit lainnya? Sebenarnya apa bentuk dari batas tata surya kita sehingga bisa disebut dalam atau luar tata surya? Perlu kita ketahui bahwa tata surya berbentuk seperti cakram yang pipih, sehingga apabila dilihat dari kejauhan akan tampak seperti cakram yang melayang- layang di angkasa. Namun di luar itu ternyata masih ada benda- benda langit lainnya. Dan masih ada planet yang sering disebut sebagai “exoplanet” atau planet di luar tata surya. Nah, ada berapa banyak exoplanet yang ada di luar tata surya kita dan apa saja jenisnya? Mari kita bahas bersama dalam artikel ini.

Pengertian Exoplanet atau Planet di Luar Tata Surya

Planet di luar tata surya disebut juga dengan exoplanet. Planet ini berada di jajaran luar tata surya. Hingga pada bulan Januari 2011 jumlah exoplanet atau planet di luar tata surya yang telah ditemukan ada ratusan buah, tepatnya adalah 519 planet. Semua planet yang telah ditemukan di tersebut dicantumkan dalam ensiklopedia planet- planet di luar tata surya. Dari ratusan planet luar tat usrya yang telah ditemukan, sebagian besar merupakan planet raksasa yang ukurannya besar seperti halnya planet Jupiter. Hal ini karena planet raksasa lebih mudah untuk dideteksi daripada planet yang kecil- kecil, mengingat teknologi deteksi yang juga masih terbatas kemampuannya.

Awal Kemunculan Ide Penelitian tentang Exoplanet

Perlu kita ketahui bahwa mengamati sesuatu yang ada di angkasa bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak kendala untuk dapat mengamati sesuatu di luar sana, khususnya mengenai teknologi (mengingat jarak yang sangat jauh). Oleh karena itulah penemuan planet- planet ekstrasurya atau planet di luar tata surya ini dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan tentu saja bertahap. Adapun pertama yang mendasari penelitian mengenai exoplanet ini dilakukan karena adanya rasa ingin tahu yang timbul pada pertengahan abad ke 19. Pada saat itu banyak astronom yang menduga bahwa di luar tata surya masih ada banyak planet yang dapat dijumpai, namun para astronom tersebut tidak tahu ada seberapa banyak planet adan apakah mirip dengan planet- planet yang ada di tata surya.

Awal-Awal Hasil Temuan

Penelitian mengenai keberadaan exoplanet, pertama kali membuahkan hasil pada tahun 1995. Deteksi pertama ang  dikonfirmasi ini dilakukan melalui metode kecepatan radial. Deteksi pertama ini menyatakan bahwa terdapat sebuah planet raksasa di sekitar bintang 51 Pegasi yang termasuk dalam bintang Kelas G. sampai dengan tahun 1995 adanya planet luar tata surya telah lama dianggap sebagai hal yang masuk akal. Pada abad ke 19, klaim mengenai deteksi planet- planet di luar tata surya telah dibuat. Pada mulanya melibatkan bintang ganda 70 Ophiuchi.

Pada tahun 1890, Thomas JJ See dari Universitas Chicago dan juga Observatorium Angkatan Laut Amerika Serikat menyatakan bahwa anomali- anomali orbital membuktikan keberadaan suatu benda padat di sistem 70 Ophiuchi dengan periode orbit 36 tahun mengitari salah satu bintangnya. Namun, Forest Ray Moulton segera membuat karya untuk membuktikan bahwa tiga sistem benda langit tersebut dengan parameter orbital akan sangat tidak stabil.

Pada tahun 1991, Andrew Lyne, M. Bailes dan SL Shemar mengklaim telah menamukan sebuah planet di orbit pulsar sekitar PSR 1829-10 dengan menggunakan variasi waktu pulsar. Klaim ini segera menarik perhatian namun segera ditarik kembali oleh penemunya.

Beberapa Temuan Exoplanet yang Telah Dikonfirmasi

Temuan- temuan exoplanet atau planet di luar tata surya tidak langsung mendapat persetujuan atau konfirmasi dari badan yang berwenang. Sehingga temuan tersebut tidak langsung dipublikasikan, namun harus dikonfirmasi terlebih dahulu. Beberapa rentetan temuan exoplanet yang telah dikonfirmasi antara lain sebagai berikut:

  • Temuan pertama dipublikasikan setelah menerima konfirmasi yang dilakukan pada tahun 1988 oleh seorang astronom Kanada yaitu Bruce Campbell, Gah Walker dan S. Yang. Mereka bertiga menggunakan metode pengamatan berupa kecepatan radial yang memberikan kesimpulan bahwa terdapat sebuah planet yang mengorbit bintang Gamma Cephei. Pada tahun berikutnya dilakukan pengamatan tambahan untuk mendukung adanya planet di bintang Gamma Cephei. Meskipun setelah bekerja pada tahun 1992 menimbulkan keraguan serius, namun pada tahun 2003 perbaikan teknik pengamatan semakin membuktikan keberadaan planet tersebut yang membuat temuan ini akhirnya dikonfirmasi.
  • Pada awal 1992, seorang astronom radio yaitu Alexander Wolszczan dan Daniel Frain mengumumkan sebuah penemuan beberapa planet yang mengorbit pulsar lainnya, PSR 1257 12. Penemuan ini segera dikonfirmasi dan biasanya dianggap sebagai satu dari deteksi exoplanet yang cukup definitif.
  • Pada tanggal 6 Oktober 1995, Michel Mayor dan juga Didier Queloz dari Universitas Jenewa mengumunkan deteksi exoplanet pertama yang cukup definitif pada bintang deret utama.
  • Hingga pada saat ini temuan yang telah dikonfirmasi ada sekitar 519 exoplanet, termasuk juga klaim yang dianggap kontroversial pada akhr tahun 1980an.

Metode-Metode Deteksi

Perlu kita ketahui bahwa untuk mendekteksi adanya planet di luar tata surya bukan merupakan hal yang mudah. Setidaknya perlu dilakukan dengan beberapa metode. Inilah beberapa metode yang digunakan oleh para ilmuwan atau astronom dalam mendeteksi adanya exoplanet:

  • Astrometri
  • Kecepatan radial atau metode Doppler
  • Pulsar Waktu
  • Metode transit.

Nah itulah beberapa metode yang digunakan dan menghasilkan temuan- temuan exoplanet. Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai exoplanet, semoga bermanfaat.

Recent Posts

5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Indonesia

Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…

3 years ago

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap…

3 years ago

4 Gunung Indonesia Yang Bersalju

Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…

3 years ago

5 Gunung Yang Ada Di Tengah Laut

Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…

3 years ago

9 Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…

3 years ago

Kenapa Warna Air Danau Kelimutu Berubah-Ubah?

Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…

3 years ago