Hampir sebagian besar dari kita tentu sudah tidak asing dengan salah satu negara pedalaman yang bernama Negara Mongolia. Disebut sebagai negara pedalaman sebab Mongolia dikelilingi oleh beberapa negara yang berada di Asia Timur.
Terkenalnya nama Mongolia tidak terlepas dari sejarah seorang tokoh besar di abad ke-13 yang bernama Ganghis Khan. Pada saat itu Ganghis Khan berhasil menaklukan bangsa – bangsa di seluruh benua Asia seperti Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, sebagian Asia Timur, Asia Tenggara dan beberapa daerah di benua Eropa.
Kekaisaran Mongol yang dibangun pada tahun 1206, berhasil menguasai beberapa wilayah di dunia dengan luas wilayah kekuasaan mencapai 24 juta km persegi. Di puncak kejayaannya, Kekaisaran Mongol memerintah lebih dari 100 juta penduduk di wilayah kekuasaannya.
Negara Mongolia memiliki luas wilayah mencapai 1.565.000 km persegi, beribu kota di Ulan Bator yang termasuk sebagai kota terbesar di Mongolia. Secara geografis Mongolia berbatasan dengan beberapa wilayah antara lain:
Hampir sebagian besar daratan negara Mongolia didominasi oleh gurun yang bernama Gurun Gobi dengan luas mencapai 1.295.000 km2 dan terletak di bagian tengah hingga selatan. Bahkan ada yang berpendapat jika Mongolia terdiri dari empat wilayah geografis yakni:
Mongolia mempunyai dua iklim yakni iklim kontinental dan gurun pasir, di mana saat musim dingin tiba akan berlangsung sangat lama dan musim panas yang terjadi sangat cepat. Bahkan saat musim dingin suhu udara bisa mencapai -40o C (di Ulan Bator) dan -60oC di Taiga.
Ketika musim panas tiba yang terjadi pada bulan Juni hingga Agustus, suhu udara bisa mencapai 25 – 30oC. Tidak jarang saat musim panas, Mongolia sering turun hujan yang menyebabkan banjir.
Penduduk Mongolia didominasi oleh etnis Khalkha Mongol yakni sebesar 81,9% dengan penganut agama Buddha Tibet terbanyak (53%).
Di Mongolia terdapat lebih dari 20 etnis asli mongol, sedangkan sisanya ada yang berasal dari bagian suku di Turki, dan saat ini sudah banyak pula penduduk yang berasal dari Rusia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Selain agama Buddha Tiber, banyak pula penduduk Mongolia menganut agama Islam, Kristen hingga Perdukunan, bahkan tidak sedikit pula masyarakat yang menganut Ateis.
Dalam kehidupan sehari – hari, masyarakat Mongolia menggunakan bahasa Mongol yang juga merupakan bahasa resmi negara tersebut.
Sebagai negara yang dikelilingi oleh negara – negara besar seperti Rusia dan RRT, bukan berarti negara Mongolia menjadi negara makmur dan mandiri. Justru sebaliknya, perekonomian negara Mongolia banyak bergantung dari kedua negara tersebut, bahkan RRT menjadi investor asing terbesar di Mongolia.
Bisa dikatakan jika penduduk Mongolia sangat bergantung pada Rusia dalam persediaan energi dan sektor perdagangan terbesar dikuasai oleh RRT. Keadaan tersebut menjadi salah satu permasalahan ekonomi yang dialami Mongolia.
Kondisi Mongolia yang berada di antara dua negara, menjadikan negara ini kesulitan dalam sistem transportasi domestik. Barang – barang yang masuk ke Mongolia harus melewati salah satu negara (Rusia atau RRT) di mana kedua negara tersebut mempunyai pengaruh yang kuat.
Mongolia mempunyai kekayaan alam berupa mineral alam. Selain mineral, negara Mongolia juga memiliki cadangan batu bara, timah, emas, tembaga, uranium, minyak bumi, besi, nikel, fosfat dan lain sebagainya
Meskipun begitu cadangan alam yang dimiliki hanya baru dimanfaatkan sebagian kecilnya saja. Tidak heran jika negara Mongolia hingga saat ini perkembangannya kurang begitu pesat jika dibandingkan dengan negara – negara yang ada di sekitarnya.
Ada sekitar 30% suku di negara Mongolia sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau dikenal dengan istilah nomaden. Salah satunya yakni orang Dukha yang selalu berpindah dari satu padang rumput ke padang rumput lainnya setiap 7 hingga 10 hari.
Bisa dikatakan jika negara Mongolia termasuk negara yang sepi penduduk, jangan heran jika jumlah hewan ternah melebihi jumlah penduduk yang tinggal di sana. Hewan ternah yang biasa dipelihara oleh penduduk setempat yakni kuda dan domba.
Mungkin jika di tempat lain langit cerah jarang terjadi atau bisa dihitung dalam kurun waktu beberapa minggu, di Mongolia langit cerah bisa terjadi sebanyak 260 hari. Oleh karena itu Mongolia juga dikenal sebagai Land of the Blue Sky.
Di Mongolia terdapat suku Khazakh yang hidup di kawasan padang stepa di mana mereka mempunyai tradisi berburu menggunakan burung elang. Bahkan tradisi tersebut sudah ada sejak 4.500 tahun yang lalu.
Ulan Bator yang merupakan ibu kota Mongolia sudah ada sejak tahun 1639 yang saat itu masih berupa kuil. Ulan Bator sendiri sudah mengalami perpindahan tempat sebanyak 28 kali hingga akhirnya menetap seperti saat ini di sungai Tuul dan Selbe mulai tahun 1778.
Demikian penjelasan mengenai negara Mongolia. Jika mempunyai informasi tambahan bisa ditulis pada kolom komentar.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…